Minggu, 27 Oktober 2013

Sambutan Tertulis Menpora Menyambut Hari Sumpah Pemuda Tahun 2013


SAMBUTAN TERTULIS
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA PADA UPACARA
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE -85
TAHUN 2013



Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi Kita Semua

Dengan menyebut asma Allah, kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, sehingga untuk sekian kalinya, pada tanggal 28 Oktober, kita dapat memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang pada tahun ini telah berusia 85 tahun, sejak Sumpah Pemuda dideklarasikan oleh para Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.

Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kita berharap agar Allah selalu berkenan untuk menganugerahkan kedamaian, kesejahteraan, kasih sayang dan berkah di negeri kita ini. Hendaklah pula kita bersyukur Pemuda Indonesia terus tumbuh berkembang mengisi kehidupannya dengan kreatif dan produktif dan membangun masa depan bangsa dengan karya, kreativitas, serta semangat kemajuan dan kebersamaan.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 tahun ini mengangkat tema “DENGAN SUMPAH PEMUDA, KITA WUJUDKAN PEMUDA YANG SANTUN, CERDAS, INSPIRATIF, DAN BERPRESTASI”. Tema tersebut membawa pesan bahwa kita semua, dan pemuda Indonesia khususnya, perlu meyakinkan dunia bahwa kita adalah generasi pemuda yang tetap memelihara kesantunannya di tengah berbagai perubahan nilai moral dan sosial yang melanda dunia.

Kami yakin, Pemuda Indonesia tetap mempertahankan dirinya sebagai pemuda yang cerdas di tengah berbagai pendangkalan rasa simpatik dan empatik, serta perlawanan terhadap sikap-sikap pragmatis. Pemuda Indonesia tetap berusaha sebagai pemuda yang inspiratif, dan dalam berbagai kondisi tersebut, berusaha dan bekerja keras untuk selalu berprestasi. Tekat tersebut telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bangsa Indonesia dengan pasti telah menapak jalan sejarahnya sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, Pancasila, dan UUD 1945.

Hadirin yang Kami Hormati
Seperti diketahui, pada tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mencanangkan dan mengupayakan gerakan kemandirian dalam berwirausaha, gerakan pemantapan nasionalisme dan identitas kebangsaan. Hal ini tampaknya telah mendapat sambutan yang berharga sehingga tampak ada gairah dalam kehidupan pemuda untuk mengembangkan berbagai kegiatan berwirausaha, gerakan nasionalisme dan identitas kebangsaan, sehingga secara langsung hal ini ikut meningkatkan perkembangan makro kinerja masyarakat dan pemuda Indonesia.

Di samping itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga telah mengelola secara terus menerus upaya-upaya pembangunan pemuda berkarakter, menuju masa depan yang berkepribadian tangguh, patirotik, dan menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Indonesiaan. Nilai-nilai tersebut telah diperlihatkan oleh para pemuda dengan sinergi yang semakin kompak dan bersatu. Hal ini juga berkaitan dengan keberterimaan pemuda dengan UU Kepemudaan yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan secara mengglobal. Praktik pelaksanaan UU Kepemudaan tersebut sangat berarti karena diharapkan menjadi “aturan main bersama” dalam peri kehidupan berpolitik, bersosial, berekonomi, dan berbudaya, dan sebagai bagian dari satu landasan hukum dan etik dalam kehidupan berbangsa.

Hadiri yang Kami Hormati
Seperti telah kita ketahui bersama, pada tahun 2015 kita memasuki era Komunitas ASEAN 2015, yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Era Komunitas ASEAN 2015 tersebut mau tidak mau meminta kesiapan kita untuk mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang dan jasa, dan menuntut kesiapan kita untuk berkerja sama dengan berbagai komunitas dari berbagai negara ASEAN.

Itulah sebabnya, tema Sumpah Pemuda kali ini “DENGAN SUMPAH PEMUDA, KITA WUJUDKAN PEMUDA YANG SANTUN, CERDAS, INSPIRATIF, DAN BERPRESTASI”, dimaksudkan sebagai suatu gerakan moral, sosial, politik, dan budaya agar pemuda memiliki kemampuan dan kinerja yang handal dalam bekerja sama dengan pemuda se-ASEAN, dan sekaligus mampu membawa nama baik Indonesia di hadapan masyarakat dunia. Kesantunan, kecerdasan, inspiratif, dan berprestasi tentu, mau tidak mau, harus didukung oleh ilmu pengetahuan yang memadai, berdisiplin tinggi, dan kerja keras yang tak mengenal lelah.

Nilai-nilai tersebut selayaknya menjadi pegangan hidup pemuda Indonesia agar Indonesia dapat segera mengentaskan dirinya menghadapi berbagai masalah dengan cara-cara yang lembut, ramah, tetapi sekaligus memperlihatkan kinerja kecendekiaan, imajinatif, dan bermutu tinggi. Begitu banyak agenda dan hal-hal yang harus kita kerjakan di masa depan. Itulah sebabnya, saya, selaku Menteri Negara Pemuda dan Olahraga sekali lagi menghimbau para pemuda dan pemudi Indonesia untuk tetap bersatu padu menjunjung kejayaan Indonesia.

Bersamaan dengan diselenggarakannya Puncak Hari Sumpah Pemuda di Kota Samarinda , diselenggarakan pula Kegiatan Nasional Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan kegiatan Pemuda Merajut Indonesia. Dalam kegiatan Jambore Pemuda Indonesia, sejumlah 1200 pemuda yang mewakili seluruh Provinsi di Indonesia, untuk melakukan perkemahan nasional, dan ikut hadir pula pemuda-pemuda 3 negara ASEAN (Vietnam, Filipina, Singapua) san pemuda India dalam kegiatan jamboree Pemuda Indonesia.

Sedangkan kegiatan Merajut Indonesia yang puncaknya diadakan di Samarinda ini, merupakan kegiatan Kepemudaan dan Olahraga di titik terdepan Kepulauan Republik Indonesia, yakni di Pulau Miangas dan Pulau Rote,Sabang dan Meuroke.

Dalam peringatan Sumpah Pemuda tahun ini, suatu hal yang penting adalah berkaitan dengan Organisasi Kepemudaan dimana bulan oktober tahun ini berlaku secara penuh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Dalam hal ini pemerintah berharap semua Organisasi Kepemudaan dapat menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Kepemudaan tersebut.

Suatu hadiah yang luar biasa bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2013 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 September 2013 tentang Pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP). Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda Indonesia.

Hal yang pasti adalah bahwa semangat dan jiwa Sumpah Pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda dalam percaturan global. Pemuda dalam kehidupan global akan tetap menjadi eksis apabila menunjukkan sebuah kapasitas kecerdasan yang inspiratif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan kreatif dalam berbagai kegiatannya.

Sebagai penutup kata, dengan bangga dan berbesar hati, saya mengucapkan selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-85. Kiranya ruh dan nilai Sumpah Pemuda 1928 tetap mengilhami kita semua dalam tugas-tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Seiring perubahan zaman dan dengan generasinya yang datang silih berganti, pemuda diharapkan tangguh berdialektika dan merespons dinamika kehidupan bangsa di tengah kemajuan dunia yang demikian cepat.


Wabilahitaufik wal hidayah,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Jakarta, 28 Oktober 2013
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia

KRMT. ROY SURYO




Sumber: kemenpora.go.id

Sabtu, 26 Oktober 2013

Hari Blogger Nasional, Sejarah dan Perkembangannya


Hari ini (27/13) para blogger memperingati Hari Blogger Nasional untuk kali ke tujuh. Hari Blogger Nasional pertama kali dicanangkan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh, pada 27 Oktober 2007 pada pembukaan Pesta Blogger tahun itu. Empat tahun berselang, Pesta Blogger telah berubah menjadi event On Off Indonesia (OnOffID).

Jika empat tahun lalu Pesta Blogger hanya berfokus kepada pesta akbar pertemuan para blogger se-Indonesia, kali ini konsep tersebut mulai dikombinasikan dengan unsur bisnis. Sejak mengalami perubahan nama menjadi OnOffID, pesta blogger mulai menekankan pentingnya para blogger untuk bisa mengelola blog lebih serius, agar bisa menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Bisa menjadi sumber penghasilan, memperluas jaringan pertemanan, dan lainnya. Blog tak lagi menjadi tempat curahan hati individu, tapi juga bisa menjadi tempat untuk membuka peluang bisnis di dunia nyata.

Secara global, blog adalah singkatan dari web log, yakni bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Media blogger pertama kali diperkenalkan oleh blogger.com yang dimiliki oleh PyraLab, yang kemudian diakuisisi Google pada tahun 2002. Sejak itu, banyak aplikasi-aplikasi yang bersifat terbuka, yang membantu para blogger mengembangkan blog yang dimiliki.

Blog menjadi semakin populer di Indonesia, ketika banyak orang yang kemudian menjadi terkenal hanya karena hobi menulis blog. Ambil contoh Raditya Dika. Karena menulis blog, Raditya Dika menjadi pemenang Indonesian Blog Award dan The Online Inspiring Awards 2009 oleh Indosat. Dari penghargaan tersebut, ia memberanikan diri mencetak isi blog-nya dan buku pertama terbit dengan judul Kambing Jantan. Buku ini merupakan catatan hariannya yang selama ini ditulis di blog kemudian dibukukan dan mendapat penjualan terbaik dalam skala nasional. Cerita dalam buku itu juga kemudian diangkat ke dalam film dengan judul yang sama dan dibintangi sendiri oleh Raditya Dika.

Dalam data "Social Media Landscape" yang dikeluarkan salingsilang.com, jumlah pengguna blogger di Indonesia mencapai 4, 1 juta pada Februari 2011. Sebanyak 80,65 persen menggunakan blogspot.com (blogger.com) dan 14,5 persen menggunakan Wordpress. Sisanya menggunakan layanan lain.



HARI LISTRIK NASIONAL 2013


Tanggal 27 Oktober 2013 ini Indonesia memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke 68. Peringatan hari listrik mengambil momentum nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik yang semula dikuasai penjajah Jepang.

Sejarah HLN

Sejarah kelistrikan Indonesia telah dimulai pada akhir abad ke 19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu N V. Nign, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang penyediaan listrik untuk umum. Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk s'Lands Waterkracht Bedriven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam perang dunia 2, maka Indonesia dikuasai Jepang. Perusahaan listrik dan gas juga diambil alih oleh Jepang, dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu, dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang, pada bulan September 1945 suatu delegasi dari buruh/pegawai listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan pimpinan KNI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 tahun 1945 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Tanggal 27 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Listrik Nasional. Hari Listrik Nasional bukan hanya milik PLN namun milik stakeholders kelistrikan dan seluruh masyarakat Indonesia.

Kondisi Kelistrikan Kini

  1. Kapasitas terpasang : 31.930 Mega Watt (MW) yang dihasilkan melalui 4.991 unit pembangkit. Listrik sering dipersepsi orang sekedar penarangan atau lampu. Persepsi ini sebenarnya mengkerdilkan peran listrik yang juga merupakan energi (power) yang sangat vital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
  2. Jumlah Pelanggan : 48.659.667 pelanggan, terbesar pelanggan rumah tangga sejumlah 45.152.244 pelanggan
  3. Ratio electrifikasi : 71 %. (merupakan tantangan bahwa masih ada 29 % dari rakyat Indonesia yang belum memiliki akses terhadap listrik. Tantangan itu bukan cuma buat PLN karena sesuai Undang-Undang Ketenagalistrikan No 30 Tahun 2009, kewajiban penyediaan tenaga listrik juga ada di pundak pemerintah daerah melalui badan usaha milik daerah). Upaya terobosan untuk meningkatkan angka elektrifikasi diantaranya dilakukan dengan memberikan lampu SEHEN (super ekstra hemat energi) kepada pelanggan di daerah remote yang sangat sulit dijangkau jaringan listrik. SEHEN memanfaatkan energi matahari dengan perangkat terdiri dari satu panel surya dan tiga titik lampu. Satu unit lampu SEHEN digunakan untuk satu keluarga. Saat ini sudah ada sekitar 105 ribu unit lampu SEHEN dibagikan ke keluarga di Indonesia timur.
  4. Jumlah pelanggan listrik prabayar : 6,6, juta.

Pengakuan Internasional

Menjelang peringatan Hari Listrik Nasional 2013, PLN bolehlah sedikit berbangga. Upaya yang dilakukan PLN selama dua tahun terakhir untuk mempermudah akses masyarakat terhadap listrik telah menolong nilai Indonesia dalam survey Ease of Doing Business (EoDB) 2013 yang dilakukan oleh
International Finance Corporation (IFC), institusi anggota World Bank. Nilai Indonesia secara keseluruhan membaik dari urutan ke 130 pada EoDB 2012 menjadi urutan ke 128 pada EoDB 2013 atau membaik dua tingkat.

Apa sumbangsih PLN dalam hal ini? Peringkat getting electricity meningkat 11 peringkat dari 158 pada tahun 2012 menjadi 147 pada tahun 2013. Kenaikan peringkat kemudahan akses mendapatkan listrik ini sangat menolong peringkat Indonesia karena beberapa topik lain peringkatnya menurun hingga total 15 peringkat. Sementara kenaikan peringkat Indonesia dari beberapa topik berjumlah 17 peringkat (11 diantaranya dari topic kemudahan mendapatkan listrik) sehingga secara keseluruhan Indonesia naik dua peringkat.

Apa sebenarnya perbaikan yang dilakukan PLN sehingga mendapatkan listrik dinilai semakin mudah? PLN membuka layanan online dan call center untuk melayanan penyambungan baru, perubahan daya dan penyambungan sementara. Kini untuk memperolah sambungan listrik pelanggan atau calon pelanggan tidak perlu lagi datang ke kantor layanan PLN. Call center PLN 123 dari website www.pln.co.id yang selama ini menjadi pusat informasi ditingkatkan perannya sehingga juga berfungsi sebagai loket layanan. Selain memudahkan layanan ini juga secara otomatis menghilangkan potensi suap dalam dalam penyambungan listrik karena pelanggan/calon pelanggan tidak perlu bertemu dengan petugas. Pembayaran bisa dilakukan melalui bank.

Disamping itu dari sisi dokumen persyaratan penyambungan juga terjadi reformasi luar biasa. Direktur World Bank Indonesia, Stefan Koeberle, mengatakan “PLN kami nilai berhasil dalam menyederhanakan proses aplikasi untuk sambungan listrik dengan menghilangkan ketentuan membawa salinan tagihan listrik tetangga dalam menentukan alamat pasti dari pelaku usaha. Upaya tersebut dinilai sangat membantu para wirausaha lokal terkait ketersediaaan akses jaringan listrik”.

Sejumlah persoalan listrik memang masih menghadang. Pertumbuhan kebutuhan listrik harus terus dikejar dengan pertumbuhan infrastruktur kelistrikan, subsidi pemerintah terhadap sub sektor kelistrikan masih cukup besar sementara kemampuan pemerintah terbatas, tarif listrik yang murah yang terus terang tidak mendorong masyarakat untuk berhemat, upaya penyesuaian tarif listrik yang perlu effort luar biasa, penggunaan energi terbarukan harus terus digalakkan dan lain-lain. Perlu peran serta semua fihak yang terlibat. stakeholder kelistrikan bukan cuma PLN ya.Selamat Hari Listrik Nasional. Dirgahayu Kelistrikan Indonesia...



Sumber: www.esdm.go.id

Rabu, 23 Oktober 2013

HARI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)



Tanggal 24 Oktober 2013, tidak banyak orang yang sadar, atau mungkin sudah banyak terlupakan bahwa kita memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Walaupun piagam PBB lahir pada tanggal 26 Juni 1945, namun Dewan Umum (General Assembly) PBB menetapkan bahwa tanggal 24 Oktober sebagai hari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tanggal 20 hingga 26 ditetapkan sebagai pekan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

PBB dibentuk pada tahun 1945, setelah Perang Dunia II, untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939 – 1945) yang menewaskan puluhan juta orang. Dari hanya 50 negara yang menandatangani keanggotaannya pada tahun 1945, kini keanggotaan PBB hampir meliputi seluruh dunia. Hanya Taiwan dan Kosovo yang hingga kini belum bergabung dengan PBB karena tidak diakui ‘kemerdekaannya’. Taiwan dianggap bagian dari Republik Rakyat China sedangkan Kosovo dianggap sebagai bagian dari Serbia. Satu daerah lain yaitu Sahara Barat di Afrika juga belum bisa masuk PBB karena masih diperebutkan antara kerajaan Maroko, front kemerdekaan Polisario dan pemerintahan Republik Demokrasi Arab Sahrawi. Sedangkan negara kecil Vatikan hingga kini masih dalam status pengamat. Swiss, negara yang selalu netral dalam percaturan politik dunia, dan selalu bersikeras untuk tidak pernah menjadi anggota PBB akhirnya bergabung juga di tahun 2002.

PBB sebagai badan dunia yang menaungi hampir seluruh negara-negara di dunia ini, mempunyai bermacam-macam misi yang berusaha untuk membuat negara-negara di dunia menjalani kerjasama agar dunia kita ini menjadi tempat yang lebih baik dan nyaman. Walaupun PBB seringkali dilihat sebagai misi2nya untuk menyelesaikan berbagai konflik politik antarnegara, namun sebenarnya kegiatan PBB bukan hanya di bidang politik melainkan juga dalam bidang ekonomi, kebudayaan, sosial, hukum, hak azazi manusia, perdamaian dan lain sebagainya.

Walaupun banyak orang kini yang agak sinis dengan PBB karena menganggap PBB sebagai ajang “pemaksaan” oleh negara-negara besar terutama Amerika Serikat dan sekutunya, ditambah lagi dengan hak veto yang hanya diperoleh 5 anggota istimewa Dewan Keamanan PBB yaitu: Amerika Serikat, Rusia, Uni Kerajaan (Inggris), Perancis dan China banyak membuat beberapa negara yang terkadang kurang nyaman dengan resolusi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB. Namun begitu, peran PBB tetap besar dan tetap berarti guna menyelesaikan konflik di antara negara-negara di dunia ini. Dan keluar dari PBB bagi sebuah negara (apalagi negara dunia ketiga) pada saat ini bukanlah sebuah opsi yang baik secara umum, bukan hanya dalam masalah politiknya namun terutama juga masalah ekonomi dan kebudayaan.

Saya tidak akan bercerita panjang lebar mengenai PBB. Namun di hari PBB kemarin, kita mengharapkan agar planet tempat kita hidup ini dapat menjadi tempat yang lebih nyaman dengan peran PBB, ingat! Tempat lebih nyaman di sini bukan saja berarti bebas dari perang, tetapi juga bebas dari kemiskinan, bebas dari wabah penyakit menular, bebas dari pencemaran lingkungan dan sebagainya. Selamat Hari PBB…….!!


Minggu, 13 Oktober 2013

MANASIK HAJI YAYASAN PENDIDIKAN DARUN NAJAH SUMBERSUKO

Pulang Kampung

Kamis, 3 Oktober 2013 dan waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB, akhirnya setelah 2 minggu menimba ilmu di Malang, saya menginjakkan kaki lagi di Lumajang tercinta. Lelah dan letih saya rasakan karena perjalanan naik bus umum yang penuh sesak dengan penumpang, ditambah sengatan Matahari di siang hari makin menambah "kenikmatan" pulang kampung. Sesampainya di rumah langsung membereskan barang bawaan dan segera mandi.

Rambut panjang, kuku kaki dan tangan juga panjang. Maklum lah, selama di Malang tidak sempat melakukan perawatan tubuh karena berbagai kegiatan. Padahal hari sabtu harus mulai masuk mengajar lagi. Akhirnya jum'at pagi langsung pergi ke tukang potong rambut. Kuku kaki dan tangan sudah rapi, rambut juga rapi. Makin tambah percaya diri ketika tiba waktunya ketemu lagi dengan rekan kerja di sekolah, terlebih lagi para siswi yang sudah merindukan saya.

Mengajar, penyuluhan dan rapat

Sabtu pagi bangun terburu-buru langsung mandi, sholat subuh, ganti pakaian, sarapan, lalu menyalakan motor butut dan tancap gas menuju MA Darun Najah Sumbersuko, sekolah perjuangan hidup tercinta. Jam pertama mengajar di kelas saya sendiri, kotak besar berbungkus kertas kado sudah menunggu untuk saya buka. Waah, kejutan khusus ternyata sudah disiapkan anak-anak untuk menyambut kembalinya saya dari Malang. Isinya tas baru berwarna hitam dan diselingi aksen merah muda. Bertemu mereka lagi rasanya sudah senang, eh masih ditambah lagi dengan kejutan dari mereka, waah senangnya.

Tidak terasa jam mengajar di kelas saya, XII IPS 1 sudah usai. Saya dipaksa memakai tas baru, sementara tas lama saya mereka sita untuk dicucikan, so sweet banget. Kemudian, ada panggilan untuk mengikuti penyuluhan psikologi dalam memahami anak didik. Menurut saya acara tersebut sudah pas banget karena memang ini yang perlu dibutuhkan para guru. Padahal acara belum selesai, eh tiba-tiba acara tersebut harus dibubarkan karena peserta diwajibkan mengikuti rapat yang dipimpin langsung oleh Sang Empunya Yayasan Pendidikan Darun Najah Sumbersuko.

Semua guru terburu-buru untuk segera datang ke musholla tempat diadakannya rapat tersebut. Saya yang 2 minggu tidak pernah bersentuhan dengan lingkungan sekolah nampak kesal, cemas dan kebingungan. Kesal, karena acara penyuluhan psikologi tidak sampai selesai. Cemas, karena saya merasa akan mendapatkan tugas yang tidak pernah saya tahu. Bingung, karena saya belum tahu maksud diadakannya rapat tersebut. Ternyata rapat tersebut membahas rencana manasik haji untuk memperingati Idul Adha tahun ini. Tak ayal, tugas langsung dibagikan pada setiap guru, sementara saya masih bingung. Sampai Sang Empunya Yayasan menegur saya dalam bahasa jawa, "Pak, sampeyan opo'o?", yang artinya, "Pak, Anda kenapa?", karena sayalah yang paling kelihatan kebingungan karena tidak mengetahui job description dari tugas yang diberikan pada saya.   

Pasang Replika Ka'bah dan Gladi Bersih

Selasa siang setelah jam istirahat, semua guru putra yang masih muda langsung tancap gas pasang replika Ka'bah dan lain-lain di lapangan sebelah sekolah. Terik Matahari siang itu menambah suasana mirip seperti di Arab Saudi. Sampai salah satu rekan kerja nyeletuk, "Untung saja Nabi Ibrahim tidak mendirikan Ka'bah pakai logam besi kayak gini ya, jadi repot kayak kita." Setidaknya keceriaan masih tergambar jelas walau kulit memerah dan gosong. Walau begitu, kami bisa merasakan perjuangan Nabi Ibrahim sekeluarga dalam melawan iblis. Tepat tengah hari akhirnya replika Ka'bah sudah berdiri di tengah-tengah lapangan. Perasaan capek dan lega kami rasakan setelah semuanya sudah siap, dan siang itu kami tutup dengan santap siang bersama di bawah sebuah bale yang tidak digunakan.

Ternyata tugas belum selesai hari itu. Sore hari ba'da ashar, masih ada gladi bersih manasik haji khusus siswa putra dan kami diharuskan untuk mempersiapkan lapangan tempat gladi bersih. Lamanya gladi bersih berlangsung, membuat kaki kami pegal karena lama berdiri mengawasi dan mempersiapkan arena manasik haji. Gladi bersih usai tepat saat adzan maghrib berkumandang.

Memutihkan Suasana Dengan Pakaian Ihram

Rabu pagi, pelaksanaan manasik haji untuk siswa dan santri putra akhirnya dilaksanakan. Semua wajib memakai pakaian ihram agar mirip dengan ibadah haji yang aslinya. Termasuk para guru dan ustadz yang membimbing dan mengawasi jalannya manasik haji tersebut. Tak ayal, lapangan tempat pelaksanaan manasik pagi itu diputihkan oleh peserta manasik haji. Tidak ketinggalan, Pemimpin Yayasan Pendidikan Darun Najah, KH. Khozin Barizi, juga ikut memakai baju ihram dan memandu serta mengawasi jalannya manasik haji dari bale dengan pengeras suara.







Keadaan cuaca pagi itu sempat berawan mendung dalam beberapa saat, tetapi kemudian awan di langit menyingkir secara perlahan namun pasti, meninggalkan Sang Surya sendirian di langit mencurahkan semua energinya ke Bumi. Pakaian ihram yang seharusnya dipakai dengan memperlihatkan lengan bagian kanan, oleh sebagian peserta malah dipakai untuk menutupi kepala yang kepanasan. Bukannya seperti orang berhaji, malah persis seperti orang gunung yang kedinginan. Hehehehe... :-D

Walaupun digoda oleh panasnya terik Matahari pagi itu, tapi peserta manasik haji tetap semangat menjalankan kegiatan tersebut. Entah karena memang lagi ada semangat lebih atau karena ada Pimpinan Yayasan yang sedang mengawasi. Pokoknya semuanya semangat termasuk para guru dan ustadz yang bertugas pada saat itu. Sementara para ibu guru dan ustadzah juga ikut hanya mengawasi, mencermati dan mengamati pelaksanaan manasik haji khusus putra tersebut. Hal itu dilakukan agar mereka paham dan bisa mempersiapkan untuk pelaksanaan manasik haji khusus siswi dan santri putri pada sore harinya.







Diawali dari sesi keberangkatan jamaah haji sebanyak 3 rombongan dari Indonesia ke Mekkah, kemudian menuju maktab dan langsung thawaf mengitari Ka'bah. Setelah itu mereka melakukan rukun haji secara berurutan secara teratur dan tertib. 

Yang paling menarik adalah waktu para peserta melakukan lempar jumroh. Karena sangking emosinya peserta laki-laki terhadap setan, atau karena sangking semangatnya mereka untuk mengalahkan setan, belum selesai ketua rombongannya berbicara memandu mereka, peserta langsung saja lempar jumroh tanpa instruksi. Tidak hanya itu, beberapa peserta juga ada yang memakai kacamata unik dan ada pula yang menggunduli kepalanya, dan menyebabkan hampir semua murid dan guru yang menyaksikan tertawa.



Setelah semua selesai, semua peserta pun sudah sah bergelar MH (Manasik Haji) dan MHj (Manasik Hajah), hehehe.. Kemudian ditutup dengan foto bersama. Alhamdulillah, mereka sudah menjadi haji mabuuurr... (burung kaleee..) :-D



Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template