Sabtu, 30 November 2013

Hari AIDS Sedunia 2013




Saya ingin sekali berpesan kepada para pembaca blog ini mengenai Hari AIDS Sedunia. Ini adalah hari dimana kita mendukung dan membantu semua orang yang hidup dengan penyakit AIDS dan ini juga hari untuk mengenang mereka yang meninggal karena AIDS. Tahun ini, Hari AIDS Sedunia digambarkan seperti sebuah ciuman. Ciuman yang penuh gairah antara kekasih dan teman seperti ciuman sebuah keluarga. Ciuman yang membuat kita merasa dihargai dan menghangatkan hati kita.

Akan tetapi, kehangatan akan hilang ketika seseorang berkata... "Saya mengidap HIV!", HIV dan ciuman tidak lagi terlihat sejalan! Dapatkah Anda mencium seseorang yang mengidap HIV? Bisakah seseorang meyakini bahwa ciuman tidak akan tertular? Tidak, saya tidak akan mengambil resiko! Bagaimana jika .....

Dapatkah kita mengucilkan orang lain dalam penderitaan mereka karena kita merasa aman dibalik ketidakpedulian kita? Apakah prasangka salah kita punya hak untuk mendiskriminasi orang lain dan mengucilkan mereka? HIV menjadi kacamata hitam, pakaian penyamaran, kesepian di halaman sekolah dimana anak terakhir dari tim mengumpan bola kepada penolakan! Mungkin kita harus menghadapi fakta sehingga kita bisa membebaskan diri kita dari prasangka dan klise kita dan melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, menunjukkan penerimaan dan kepedulian.

Sebagian besar dari kita masih percaya bahwa HIV bisa menular lewat ciuman dan oleh karena itu lebih baik menjaga diri dengan menjaga jarak terhadap orang yang mengidap HIV. Mari kita buat ini menjadi jelas dan untuk semua: Mencium orang yang mengidap HIV tidak akan membuat kita terinfeksi! Kenyataannya, perlakuan yang baik terhadap pengidap HIV hidup normal dan bisa bercinta tanpa menginfeksi seperti dengan ciuman!

Mungkin anda belum pernah bertemu dengan orang pengidap HIV dalam kehidupan keseharian anda. Mungkin anda tidak menyadari bahwa salah seorang teman anda, kolega atau anggota keluarga terinfeksi HIV. HIV menginfeksi orang bahkan tidak diketahui oleh orang yang terinfeksi. Jangan meremehkan pengasingan mereka atau jadilah bijak.

Pada triwulan I Tahun 2013 dilaporkan kasus HIV baru yang terdeteksi pada priode Januari-Maret 2013 mencapai 5.369. Kasus baru terdeteksi pada kelompok umur 25-49 tahun (74,2%), 20-24 tahun (14,0%), dan ≥50 tahun (4,8%). Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1. Faktor risiko atau cara penularan HIV melalui hubungan seksual tidak aman (tidak memakai kondom) pada heteroseksual (50,5%), penggunaan jarum suntik berganti-ganti pada penyalahguna narkoba (8,4%), dan LSL/Lelaki Seks Lelaki (7,6%).

Pada priode bulan Januari-Maret 2013 jumlah kasus AIDS yang baru terdeteksi sebanyak 460. Terdeteksi pada kelompok umur 30-39 tahun (39,1%), 20-29 tahun (26,1%) dan 40-49 tahun (16,5%). Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.

Lima provinsi yang paling banyak melaporkan kasus AIDS adalah Jawa Tengah (175), Sulawesi Tengah (59), Banten (34), Jawa Barat (33) dan Riau (32). Faktor risiko atau penularan hubungan seksual tidak aman (tidak memakai kondom) pada heteroseksual (81,1%), penggunaan jarum suntik berganti-ganti pada penyalahguna narkoba (7,8%), dari ibu positif HIV ke anak (5%) dan LSL/Lelaki Seks Lelaki (2,8%).

Jumlah pengidap HIV/AIDS yang meminum obat antiretroviral (ARV) sampai dengan bulan Maret 2013 sebanyak 33.114 yang terdiri atas 31.682 dewasa (96%) dan 1.432 anak-anak (4%).

Pada priode bulan Januari-Maret 2013 dilaporkan tambahan kasus HIV dan AIDS secara nasional yaitu: HIV 5369 dan AIDS: 460. Angka ini menambah jumlah kasus HIV/AIDS dari 1 Januari 1987 s.d. 31 Maret 2013 menjadi 147.106 yang terdiri atas HIV 103.759 dan AIDS 43.347 dengan 8,288 kematian.

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan pada kasus AIDS 2:1. Ini artinya kian banyak laki-laki yang menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS.

Faktor risiko atau cara penularan pada kasus AIDS yang terdeteksi pada Januari-Maret 2013 terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman (tidak memakai kondom) pada heteroseksual yaitu 60 persen.

Kasus AIDS yang dilaporkan pada Januari-Maret 2013 terdeteksi pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 35 persen dan pada umur 30-39 tahun sebesar 28,2 persen.

Tapi, perlu diingat bahwa kasus AIDS banyak terdeteksi pada kelompok umur tersebut pada kalangan penyalahguna narkoba dengan jarum suntik secara berganti-ganti. Maka, tidak ada kaitannya secara langsung dengan usia (produktif).

Kasus HIV di beberapa provinsi akan menjadi ’ledakan AIDS’ sehingga jumlah kasus AIDS akan bertambah di daerah-daerah tersebut.

Jakarta, misalnya, peringkat kasus AIDS (6.299) ada di nomor tiga. Tapi, kasus HIV di Jakarta ada 23.792 yang merupakan kasus terbanyak secara nasional.

Begitu pula dengan Jawa Timur yang melaporkan 13.599 kasus HIV. Dengan 6.900 kasus AIDS Jatim ada di peringkat kedua.

Sumatera Utara yang ada di peringkat 14 dengan 515 kasus AIDS ternyata menyimpan ’bom waktu’ yang sangat besar yaitu 6.781 kasus HIV yang kelak akan masuk masa AIDS.

Begitu pula dengan Kepulauan Riau berdasarkan kasus AIDS ada di peringkat 17 dengan jumlah kasus 382, tapi mengeram 3.176 kasus HIV yang kelak akan ’menetas’ jadi AIDS.

Papua Barat dengan kasus 187 AIDS ada di peringkat 24, tapi ada potensi ledakan AIDS melalui 1.896 kasus HIV.

Kalimantan Timur di peringkat 20 dengan 332 kasus AIDS, tapi memendam 1.878 kasus HIV.

Sumatera Selatan di peringkat 21 dengan 322 kasus AIDS, tapi menyimpan 1.254 kasus HIV.

Sulawesi Utara melaporkan 693 kasus AIDS yang menempatkan daerah ini di peringkat 13, tapi menunggu ledakan 1.794 kasus HIV.

Dengan kasus AIDS 782 Yogyakarta ada di peringkat 12, tapi mengeram 1.693 kasus HIV.

NTT ada di peringkat 15 dengan 420 kasus AIDS, tapi menunggu ledakan 1.331 kasus HIV.

Jika pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tidak menjalankan program yang konkret berupa intervensi terhadap laki-laki agar memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK), maka insiden infeksi HIV baru akan terus terjadi.

Laki-laki yang tertular HIV melalui hubungan seksual dengan PSK menjadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, antara lain melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada ibu-ibu rumah tangga membuktikan suami mereka tertular HIV dari pasangan lain, antara lain PSK.

Celakanya, program yang gencar dilakukan hanya di hilir, antara lain tes HIV dan penanganan kasus yang terdeteksi. Maka, tinggal menunggu waktu saja untuk ’panen AIDS’.
Terpisah dari dunia kita yang kecil, ketika kita pergi keluar, terdapat 35 juta orang yang mengidap HIV di sluruh dunia. Oleh karena itu, kita punya 35 juta alasan bagus mengapa kita memperingati Hari AIDS Sedunia.

Pengobatan modern telah berhasil memenangkan perang melawan HIV. Dengan hanya beberapa tablet sehari, kita bisa membuat virus HIV menjadi dorman atau tidak aktif.

Sekarang kita hanya perlu untuk memenangkan semua penolakan tanpa pertimbangan dan prasangka ciuman tentang HIV.

Terima kasih atas perhatian anda. Sampai jumpa.


Referensi: kesehatan.kompasiana.com

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI ULANG TAHUN KE-42 KORPRI TAHUN 2013

 
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SELAKU
PENASIHAT NASIONAL KORPRI
PADA HARI ULANG TAHUN KE-42 KORPRI
TAHUN 2013

Jakarta, 29 November 2013


                                                                    
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Segenap anggota KORPRI yang saya cintai dan saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,

          Pada hari yang bersejarah ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, kita dapat melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-42 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).

          Atas nama Pemerintah, Negara, dan rakyat Indonesia, saya ucapkan selamat memperingati hari jadi ke-42 kepada Keluarga Besar KORPRI, baik yang bertugas di seluruh tanah air maupun di mancanegara.

          Saya berharap, peringatan hari jadi KORPRI tahun ini dapat meningkatkan dedikasi, profesionalisme, integritas, dan semangat reformasi birokrasi dari segenap anggota KORPRI dalam pengabdian saudara-saudara kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

          Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas pengabdian segenap anggota KORPRI baik yang bertugas di dalam negeri maupun di luar negeri.

          Secara khusus, saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada saudara-saudara anggota KORPRI yang bertugas di pedalaman, daerah terpencil, perbatasan negara, dan pulau-pulau terdepan. Saudara-saudara telah menunjukkan dedikasi yang tinggi melebihi panggilan tugas dalam mengemban amanah sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah.

Saudara-saudara,

          Tema yang diangkat pada Hari Ulang Tahun ke-42 KORPRI tahun 2013 adalah: "Dengan Profesionalisme dan Netralitas, KORPRI Mendukung Keberhasilan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Untuk Menjaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat".

          Tema itu saya nilai tepat, karena saat ini, profesionalisme dan netralitas dalam pelaksanaan reformasi birokrasi sangat penting bagi tercapainya keberhasilan pembangunan nasional, utamanya dalam menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh tanah air.

          Melalui tema itu, saya mengajak segenap anggota KORPRI untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai aparatur pemerintahan. Saya juga mengajak segenap anggota KORPRI untuk tetap netral dalam proses demokrasi yang sedang tumbuh dan berkembang di tanah air. Para anggota KORPRI harus berdiri di tengah-tengah masyarakat, baik itu dalam proses Pemilukada, maupun Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 mendatang. Sekali lagi, saya minta keberpihakan segenap anggota KORPRI hanya tegak lurus kepada bangsa dan negara.

Segenap anggota KORPRI yang saya cintai dan saya banggakan, Hadirin sekalian yang saya muliakan,

          Sejarah mencatat, lebih dari empat dekade KORPRI tampil sebagai organisasi profesi yang tetap menunaikan tugas kedinasannya secara lebih profesional sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. KORPRI, dapat menampilkan postur organisasinya sebagai penopang birokrasi pemerintahan untuk mendukung suksesnya agenda pembangunan. Berkat dedikasi dan komitmen para anggota KORPRI bersama-sama segenap elemen bangsa, kita mampu bertahan dari krisis keuangan global. Ekonomi kita tetap tumbuh, kesejahteraan rakyat terus meningkat, dan pelayanan publik berjalan lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

          Sebagaimana saya tegaskan pada Hari Ulang Tahun Ke-41 KORPRI tahun lalu, menjadi tugas kita semua untuk meningkatkan komitmen pemberian pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Saya berharap dalam satu tahun ke depan, segenap anggota KORPRI dapat terus meningkatkan komitmen itu untuk menuntaskan agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014.

          Saya tidak ingin mendengar adanya pelayanan publik yang masih lambat. Kita telah menjalankan reformasi birokrasi dalam sembilan tahun terakhir ini. Esensi dari reformasi birokrasi yang kita jalankan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Rakyat harus mendapat perlakukan dan pelayanan dari segenap aparatur pemerintahan dengan sebaik-baiknya.

          Saya mengapresiasi Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, yang telah menjalankan sistem lelang jabatan untuk menghasilkan pejabat yang benar-benar mampu bekerja keras dan memberikan pelayanan prima kepada rakyat. Sistem lelang jabatan ini, insya Allah dapat memfasilitasi percepatan pembentukan tatanan pemerintahan yang makin bersih, makin transparan, dan makin berwibawa.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

          Mengakhiri sambutan ini, selaku Penasihat Nasional KORPRI saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan harapan kepada segenap anggota KORPRI dimanapun saudara bertugas dan berada.

          Pertama, tingkatkan profesionalisme sebagai aparatur negara agar masyarakat benar~benar dapat merasakan manfaat dari reformasi birokrasi yang kita jalankan bersama.

          Kedua, wujudkan birokrasi yang bersih, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Tingkatkan budaya anti korupsi. Laksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Ciptakan birokrasi yang cerdas, cepat, profesional, dan responsif.

          Ketiga, tunjukkan keteladanan sebagai aparatur negara yang bersih dan berwibawa. Jangan cederai kepercayaan rakyat dan sumpah jabatan. Kita memiliki amanat dan tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugas kepada Tuhan, bangsa, dan negara.

          Keempat, dalam menghadapi Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 mendatang, sekali lagi saya minta saudara-saudara para anggota KORPRI untuk menjaga netralitas. Bebaskan tatanan organisasi kepegawaian dari kepentingan politik. Sebagai aparatur pemerintahan, segenap anggota KORPRI diwajibkan untuk bersikap netral dan adil.

          Kelima, mari kita tunjukkan kepada rakyat bahwa jajaran aparatur pemerintahan di era reformasi saat ini merupakan pelayan masyarakat. Kedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

          Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun ke-42 Korps Pegawai Republik Indonesia.

          Selamat bertugas. Insya Allah, Tuhan bersama kita. DIRGAHAYU KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA.

Terima kasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 29 November 2013
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,





DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Selasa, 26 November 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DALAM PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2013 DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI


MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DALAM PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2013
DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI
SENIN, 25 NOVEMBER 2013


Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera.

            Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini, kita masih bisa bersama-sama mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2013 dan HUT ke-68 PGRI dalam keadaan sehat wal afiat.
            Sebelumnya, marilah sejenak kita tundukkan kepala seraya memanjatkan doa untuk para guru dan tenaga kependidikan yang telah mendahului kita berpulang ke haribaan Allah, Tuhan Yang Mahakuasa. Semoga mereka senantiasa mendapatkan ampunan dan kasih sayang-Nya.
            Dalam kesempatan ini, izinkan saya atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi, dedikasi, tanggung jawab, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para guru, tenaga kependidikan dan masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hadirin yang kami hormati,
            Kita semua menyadari dan memahami tentang arti penting dan mulianya pendidikan, tetapi di balik itu kita juga menyadari bahwa tantangan dan persoalan yang kita hadapi semakin berat, rumit, dan kompleks, terutama dalam rangka mempersiapkan generasi 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, dan kejayaan Indonesia.
            Kalau kita cermati struktur penduduk kita pada tahun 2010, terdapat 46 juta anak usia 0 sampai 9 tahun dan 44 juta anak usia 10 sampai 19 tahun. Jadi, sekarang ini kalau kita ingin mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan kita, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada tahun 2045, mereka akan berusia 35 sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun. Merekalah yang akan memimpin dan mengelola bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mereka harus kita bekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang digagas dalam Kurikulum 2013.
            Untuk itu, prinsip yang kita kembangkan adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui gerakan PAUD, memberikan kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu, kita perlu memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau (rich wider) melalui program bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).
            Kita ingin agar anak-anak kita di manapun berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga mau tidak mau harus kita tingkatkan ketersediaan dan profesionalitasnya.

Hadirin yang berbahagia,
            Sengaja tema yang diambil dalam peringatan HGN tahun 2013 dan HUT ke-68 PGRI ini adalah “Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang saya sebutkan di atas.
            Sekarang ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang melakukan penataan sistem pendidikan guru, pelatihan berkelanjutan, pelindungan, dan peningkatan kesejahteraan guru. Saya juga memberikan dukungan penuh agar PGRI bisa menjadi organisasi profesi guru yang kuat sehingga menghasilkan guru yang mampu mengembangkan kemampuannya secara mandiri, mampu sebagai sumber inspirasi dan keteladanan, kreatif, inovatif, dan menegakkan kode etik guru sebagai profesi. Kita semua berharap para guru dan tenaga kependidikan kita menjadi pembelajar dan pendidik sejati.
            Dengan demikian, kurikulum 2013 yang digagas untuk mempersiapkan generasi 2045, generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, dapat diwujudkan. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja keras, bersungguh-sungguh, dan bekerja sama. Insya Allah, cita-cita mulia tersebut dapat segera kita wujudkan.

Hadirin yang saya hormati,
            Akhirnya, sekali lagi kami ucapkan Dirgahayu Hari Guru Nasional 2013 dan selamat Hari Ulang Tahun ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia. Semoga kita semua dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita dan mudah-mudahan apa yang kita lakukan termasuk bagian dari amal kebajikan.


Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

                                                                         Jakarta, 25 November 2013
                                                                Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,




                                                                                  Mohammad Nuh




Sabtu, 09 November 2013

MAKNA HARI PAHLAWAN



SEPERTI mana biasanya setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Momentum perayaan ini tentunya bukan hanya sekedar hadiah, melainkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Bila kita menengok sejarah masa lalu, perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah di bumi pertiwi ini, tidak bisa dibayar dalam bentuk apapun. Mereka rela bertempur mati-matian di medan perang , dan tak pernah gentar meski nyawa menjadi taruhannya. Maka dari itu, kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka saat hari pahlawan 10 November ini.

Pertanyaannya, kini kita sudah merdeka berkat jasa pahlawan, lalu apa yang harus kita lakukan dalam mengisi kemerdekaan ini? Jawabannya, tentunya kita harus bisa menghayati dan mengamalkan makna hari pahlawan itu bukan hanya sekedar seremonial belaka. Tetapi lebih dari itu, kita harus menjelma menjadi pahlawan-pahlawan baru dalam konteks kekinian sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Bila dulu kita berperang dengan darah, maka saat ini kita harus bertarung melawan pembodohan, kesewenang-wenangan, dan menaklukan hawa nafsu yang membelenggu pada diri kita dan para pemimpin negeri ini.

Karena sesungguhnya bangsa ini masih membutuhkan banyak pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, adil, demokratis, serta Indonesia yang bersih dan bebas dari segala macam bentuk korupsi. Mengapa kasus korupsi menjadi sorotan, karena memang penyakit ini sudah mencapai stadium terakhir. Bahkan selain melibatkan oknum pejabat, yang paling menyedihkan sudah mengikutsertakan para penegak hukumnya yang semestinya membrantas korupsi. Dan kita sangat membutuhkan orang-orang berani untuk memberantasnya. Maka dari itu, saat ini kita membutuhkan karekteristik seorang pahlawan yang jujur, pemberani dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat banyak.


Lalu makna lain dari hari pahlawan ini, kita harus menjadi pahlawan untuk semua. Artinya, kita harus menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan saat ini. Termasuk selalu mengobarkan semangat yang tidak pernah luntur seperti yang pernah diteladani para pendahulu kita. Slogan merdeka atau mati yang diiringi gema takbir “Allahu Akbar” yang dikumandangkan para pejuang muslim saat itu, harus diaplikasikan dalam perjalanan hidup dewasa ini. Sebab orasi yang dikomandani Bung Tomo pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, ternyata telah mampu mengobarkan semangat patrotisme dan kepahlawanan yang luar biasa. Kejadian ini yang pada akhirnya menjadi simbol nasional atas gagah beraninya bangsa ini, dalam melawan segala bentuk kolonialisme. Momentum inilah yang saat ini diperingati setiap tahunnya sebagai hari Pahlawan.

Terlepas dari semua itu, kita menyadari bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna. Pasti ada kelemahan dan kesalahan yang dibuatnya. Oleh karena itu, melalui momentum hari bersejarah ini, kita semua bisa memetik hikmah dari peristiwa heroik ini yang sudah barang tentu masih banyak makna lain yang belum tergali dalam tulisan ini. Mari saatnya kita melakukan intropeksi diri dan membenahi kualitas SDM kita, untuk menjadi sikap dan karakter seorang pahlawan bagi keluarga, lingkungan, masyarakat dan negara ini.





PIDATO BUNG TOMO


Disclaimer: Naskah pidato Bung Tomo ini saya tulis berdasarkan video pidato Bung Tomo yang saya dapatkan dari YouTube. Saya tidak menjamin keotentikan suara Bung Tomo yang ada di dalam video tersebut.


Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara,
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya,
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing,
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara Inggris itu
dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia,
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara Inggris,
ini jawaban kita,
ini jawaban rakyat Surabaya,
ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris,
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu.
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga.


Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak.
Baru kalau kita ditembak,
maka kita akan ganti menyerang mereka itu.

Kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara,
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara,
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara,
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!



MP3 Pidato Bung Tomo

Senin, 04 November 2013

BULAN MUHARRAM DALAM ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم



MUHARRAM DALAM PANDANGAN ISLAM

1. Muharram Adalah Bulan Yang Mulia.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”(QS. At-Taubah : 36)

Imam Ath-Thabari berkata, “Bulan itu ada dua belas, 4 diantaranya merupakan bulan haram (mulia), dimana orang-orang jahiliyah dahulu mengagungkan dan memuliakannya. Mereka mengharamkan peperangan pada bulan tersebut. Sampai seandainya ada seseorang bertemu dengan orang yang membunuh ayahnya maka dia tidak akan menyerangnya. Bulan yang empat itu adalah Rajab Mudhor, dan tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dengan ini nyatalah khabar-khabar yang disabdakan oleh Rasulullah ”. Kemudian At-Thabari meriwayatkan beberapa hadits, diantaranya hadits dari sahabat Abu Bakrah , yang diriwayatkan Imam Bukhari (no. 4662), Rasulullah bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaan ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dan sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan haram, pertamanya adalah Rajab Mudhor, terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban, kemudian Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram” (Jami’ul Bayan 10/124-125)

Qotadah berkata, “Amalan shalih pada bulan haram pahalanya sangat agung dan perbuatan dhzalim di dalamnya merupakan kedhzaliman yang besar pula dibanding pada bulan selainnya, walaupun yang namanya kedhzaliman itu kapanpun merupakan dosa yang besar” (Ma’alimut Tanzil 4/44-45)

Pada bulan Muharram ini terdapat hari yang pada hari itu terjadi peristiwa yang besar dan pertolongan yang nyata, menangnya kebenaran mengalahkan kebathilan, dimana Allah Ta’ala telah menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis sallam dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya. Hari tersebut mempunyai keutamaan yang agung dan kemuliaan yang abadi sejak dulu. Dia adalah hari kesepuluh yang dinamakan Asyura. (Durusun ‘Aamun, Abdul Malik Al-Qasim, hal.10)

2. Disyariatkan Puasa Asyura.
Berdasarkan hadits-hadist berikut ini. “Dahulu Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa Asyura, tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, maka bagi siapa yang ingin berpuasa puasalah, dan siapa yang tidak ingin, tidak usah berpuasa” (HR. Bukhari no. 2001)

Tatkala Nabi hijrah ke Madinah beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, lalu beliau bertanya kepada mereka, “Kenapa kalian berpuasa?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya pada hari ini Allah Ta’ala telah menyelamatkan Musa dan kaumnya dan membinasakan Fir’aun beserta kaumnya. Dan Musa berpuasa pada harinya, maka kamipun berpuasa.” Kemudian beliau berkata, “Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian.” (HR Bukhari no. 2004, Muslim no. 1130). Maka Nabi berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk melakukan puasanya.

3. Keutamaan Puasa Asyura.
Ibnu Abbas d ditanya tentang puasa Asyura, jawabnya, “Saya tidak mengetahui bahwa Rasulullah puasa pada hari yang paling dicari keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan bulan Ramadhan” (HR. Bukhari no. 1902, Muslim no. 1132)

Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu, berdasarkan hadits berikut, “Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, jawab beliau , “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu”(HR. Muslim no. 1162, Tirmidzi no. 752)

4. Asyura Adalah Hari Ke-10.
Dari Ibnu Abbas , tatkala Rasulullah berpuasa Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa, para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara”, Maka beliau bersabda, “Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari ke-9”. Ibnu Abbas berkata, “Tahun berikutnya belum datang Rasulullah keburu meninggal” (HR. Muslim no. 1134)

Imam Nawawi berkata, “Jumhur ulama salaf dan khalaf berpendapat bahwa hari Asyura adalah hari ke-10. Yang berpendapat demikian diantaranya adalah Sa’id bin Musayyib, Al-Hasan Al-Bashri, Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawaih dan banyak lagi. Pendapat ini sesuai dengan (dzahir) teks hadits dan tuntutan lafadznya”. (Syarah Shahih Muslim 9/205)

Hanya saja Rasulullah berniat untuk berpuasa hari ke-9 sebagai penyelisihan terhadap ahlul kitab, setelah dikhabarkan kepada beliau bahwa hari tersebut diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nashara. Oleh karena itu Imam Nawawi berkata, “ Imam Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya berpendapat ; Disunnahkan untuk berpuasa hari ke-9 dan ke-10 karena Nabi berpuasa hari ke-10 serta berniat untuk puasa hari ke-9. Sebagian Ulama berkata, “Barangkali sebab puasa hari ke-9 bersama hari ke-10 adalah agar tidak menyerupai orang-orang Yahudi jika hanya berpuasa hari kesepuluh saja. Dan dalam hadits tersebut memang terdapat indikasi ka arah itu” (Syarah Shahih Muslim 9/205)

Selain ada yang berpendapat seperti diatas, sebagian ulama berpendapat hendaknya berpuasa satu hari sebelum dan sesudahnya berdasarkan hadits. Rasulullah bersabda, “Berpuasalah hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi, (dengan) berpuasalah 1 hari sebelumnya dan sesudahnya” (HR. Ahmad no. 2155).

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, sudah sepatutnya bagi seorang muslim yang baik untuk mengisi bulan Muharram ini dengan amal shalih, dan menjalankan ibadah puasa Asyura.


KEYAKINAN YANG SALAH TERHADAP BULAN MUHARRAM

1. Anggapan Sial.
Dalam pandangan masyarakat Jawa, Muharram (Suro) merupakan bulan keramat. Sehingga sebagian dari mereka tidak berani untuk menyelenggarkan suatu acara terutama hajatan dan pernikahan. Bila tidak di-indah-kan akan menimbulkan petaka dan kesengsaraan bagi mempelai berdua dalam mengarungi bahtera kehidupan. Hal ini diakui oleh seorang tokoh keraton Solo. Bahkan katanya, “Pernah ada yang menyelenggarakan pernikahan di bulan Suro (Muharram), dan ternyata tertimpa musibah!”. Maka kita lihat, bulan ini sepi dari acara pernikahan dan hajatan.

2. Nuansa Kesyirikan Yang Aneh.
Selain itu, untuk memperoleh keselamatan, diadakan berbagai kegiatan “aneh”. Sebagian masyarakat mengadakan tirakatan pada malam 1 Suro , entah di tiap desa, atau tempat lain seperti puncak gunung, dst. Sebagiannya lagi mengadakan sadranan, berupa pembuatan nasi tumpeng yang dihiasi aneka lauk dan kembang lalu di larung (dihanyutkan) di laut selatan disertai kepala kerbau dengan keyakinan supaya sang ratu pantai selatan berkenan memberikan berkahnya dan tidak mengganggu. Peristiwa seperti ini dapat disaksikan di pesisir pantai selatan seperti Tulungagung, Cilacap dan lainnya.

Di Solo, acara kondang yang menyertai Muharram (Suro) dan sudah menjadi tradisi adalah kirab kerbau bule yang terkenal dengan nama Kyai Slamet di keraton Kasunanan Solo. Peristiwa ini sangat dinantikan oleh warga Solo dan sekitarnya, bahkan yang jauhpun rela bersusah-payah mendatanginya dengan jalan kaki, dst. Apa tujuannya ? Tiada lain, untuk ngalap berkah dari sang kerbau, supaya rejekinya lancar, dagangan laris, dan sebagainya. Naudzubillahi min dzalik. Padahal, dalam pandangan banyak orang, kerbau merupakan simbol kebodohan, sehingga muncul peribahasa Jawa untuk menggambarkannya, “bodo ela-elo koyo kebo”. Acara lainnya adalah jamasan pusaka dan kirab (diarak) keliling keraton.

Pembaca yang budiman, itulah sekelumit gambaran kepercayaan masyarakat khususnya Jawa terhadap bulan Muharram (Suro). Tahayul semacam ini, diwarisi dari zaman sebelumnya mulai animisme, dinamisme, hindu dan budha. Ketika Islam datang keyakinan-keyakinan tersebut masih kental menyertai perkembangannya. Bahkan terjadi sinkretisasi (pencampuran). Ini bisa dicermati pada sejarah kerajaan-kerajaan Islam di awal pertumbuhan dan perkembangan selanjutya, hingga dewasa ini ternyata masih menyisakan pengaruh tersebut. Lalu, apakah budaya seperti ini patut kita lestarikan ?

KOREKSI TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT SEPUTAR MUHARRAM (SURO)

1. Keyakinan bahwa bulan Muharram adalah bulan sial.
Seperti yang dianut orang Jawa sebagaimana kami paparkan di atas, dalam pembahasan ilmu agama Islam biasa disebut dengan Tathayyur ( تَطَيُّرْ ) atau Thiyarah ( طِيَرَةٌ ) yakni suatu anggapan bahwa suatu keberuntungan atau kesialan itu didasarkan pada kejadian tertentu, waktu, atau tempat tertentu.

Orang-orang jahiliyyah dahulu meyakini bahwa Tathayyur ini dapat mendatangkan manfaat atau menghilangkan mudharat. Setelah Islam datang, keyakinan ini dikategorikan kedalam perbuatan syirik yang harus dijauhi. Dan Islam datang untuk memurnikan kembali keyakinan bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah Ta’ala dan membebaskan hati ini dari ketergantungan kepada selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf: 131)

Maka, seseorang yang meyakini bahwa barangsiapa yang mengadakan acara pernikahan atau hajatan yang lain pada bulan Muharram itu akan ditimpa kesialan dan musibah, maka orang tersebut telah terjatuh ke dalam kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Rasulullah mengkabarkan hal tersebut dalam sabdanya ,

الطِّـيَرَةُ شِـرْكٌ

Artinya: “Thiyarah itu adalah kesyirikan.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi)

Parapembaca, ketahuilah bahwa perbuatan ini digolongkan ke dalam perbuatan syirik karena beberapa hal, yaitu:

a) Seseorang yang ber-thiyarah berarti dia meninggalkan tawakkalnya kepada Allah Ta’ala. Padahal tawakkal merupakan salah satu jenis ibadah yang Allah Ta’ala perintahkan kepada hamba-Nya. Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, semuanya di bawah pengaturan dan kehendak-Nya. Keselamatan, kesenangan, musibah, dan bencana, semuanya datang dari Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu, tidak ada suatu makhluk pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasai sepenuhnya).” (QS. Hud: 56)

b) Seseorang yang bertathayyur berarti dia telah menggantungkan sesuatu kepada perkara yang tidak ada hakekatnya (tidak layak untuk dijadikan tempat bergantung). Ketika seseorang menggantungkan keselamatan atau kesialannya kepada bulan Muharram atau bulan-bulan yang lain, ketahuilah bahwa pada hakekatnya bulan Muharram itu tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Hanya Allah-lah satu-satunya tempat bergantung. Allah Ta’ala berfirman, “Allah adalah satu-satunya tempat bergantung.” (QS. Al Ikhlash: 2)

Orang yang ber-tathayyur tidaklah terlepas dari dua keadaan,

Pertama: meninggalkan semua perkara yang telah dia niatkan untuk dilakukan.

Kedua: melakukan apa yang dia niatkan namun di atas perasaan was-was dan khawatir.

Tidak diragukan lagi bahwa dua keadaan ini sama-sama mengurangi nilai tauhid yang ada pada dirinya.

2. Kemudian, keyakinan yang terkait dengan Kerbau Kiai Slamet, Jamasan, pusaka-pusaka tertentu dan sebaginya, ini merupakan keyakinan yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
Hal ini karena pelaku ngalap berkah yang seperti itu, mempunyai keyakinan bahwa ada dzat lain yang mampu mendatangkan keselamatan/berkah serta menolak bahaya selain Allah Ta’ala. Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala menerangkan, “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi”, niscaya mereka menjawab: “Allah”.Katakanlah:”Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri’.’ (QS. Az-Zumar: 38)

Pembaca, ibadah apa pun bentuknya adalah haram diperuntukkan kepada selain Allah Ta’ala. Dan tawakkal, istighatsah (minta keselamatan), isti’anah (minta pertolongan), takut dan mengharap adalah ibadah, dan yang lain sebagainya dari macam-macam ibadah semuanya hanya untuk Allah Ta’ala. Inilah prinsip tauhid, yaitu memurnikan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala semata, yang menjadi landasan paling mendasar di dalam Islam. Barangsiapa yang melanggarnya maka ia jatuh ke dalam kesyirikan. Kecil atau besar-nya kesyirikan tersebut tergantung jenis pelanggarannya.

Dan sudah merupakan prinsip agama ini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang berhak di-ibadahi. Setiap peribadahan kepada selain Allah Ta’ala adalah ibadah yang batil dan pelakunya terancam kekal di neraka jahannam apabila tidak bertaubat dari perbuatannya. Allah Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Rabb) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al Hajj: 62)

Barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta’ala, “Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117).

Dan Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pelaku kesyirikan kekal di neraka jahannam pada ayat-Nya,“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. Al Maidah: 72)

Maka, apakah patut kita samakan kekuasaan Allah Ta’ala Yang Maha Esa dengan makhluk yang lemah? Apalagi dengan hewan, keris, akik, dan batu, yang merupakan benda mati?

Kesimpulannya, bahwa bulan Muharram atau dikenal dengan Suro merupakan bulan yang mulia. Maka tidak sepantasnya apabila kaum muslimin mempunyai anggapan miring terhadapnya, dengan menjadikan sebagai bulan keramat. Sehingga menyeret mereka jatuh ke lembah kesyirikan, dengan melakukan acara-acara yang merupakan cerminan dari keyakinan mereka yang keliru. Akibatnya dosa yang disandang semakin banyak karena dilakukan pada bulan yang mulia.



Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam (Hijriah)


Tahun Baru Hijriah adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Peringatan yanhadir setiap setahun sekali itu untuk mengenang peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dan para pengikutnya dari Mekkah menuju Madinah. Perayaan Tahun Baru Hijriah jatuh pada tanggal 1 Muharam (kalender Arab)

Di Indonesia, perayaan tersebut menjadi tradisi baru yang lahir dari perpaduan budaya Islam dan Jawa. Karenanya, bentuk peringatannya mengakar di kalangan masyarakat Islam tradisional. Meski begitu, perayaan Tahun Baru Islam terasa hampa makna karena hadir semata-mata sebagai warisan turun-temurun yang biasa terjadi. Oleh karena itu, umat Islam perlu menengok sejarah masa lampau yang melatarbelakangi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Rasul dan para pengikutnya berhijrah dari Mekkah menuju Madinah. Pertama, alasan keamanan yang tidak mendukung dakwah islamiyah di Mekkah. Nabi Muhammad saw. mendapat perlawanan dan kecaman luar biasa dari kelompok kafir Quraisy yang tidak senang dengan kehadiran Islam sebagai agama baru. Bahkan paman Nabi, yaitu Abu Jahal dan Abu Lahab menabuh genderang perang untuk mengusirnya agar keluar dari Mekkah. Kedua, tradisi jahiliyah Mekkah yang sangat bertentangan dengan risalah Islam. Masyarakat Mekkah pada waktu itu dikelompokkan berdasarkan garis keturunan dan kepemilikan harta benda. Berhala-berhala pun menjadi sesembahan mereka layaknya Tuhan. Sementara itu, Rasulullah saw. tak dipercaya hanya karena ia berasal dari kalangan Bani Hasyim yang miskin. Melihat kenyataan itu, sungguh tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan agama Allah swt. yang merupakan rahmat bagi semesta alam kecuali berpindah ke suatu tempat yang dapat menerima Nabi dan ajarannya. Oleh karena itu, dipilihlah Madinah sebagai tempat untuk membangun kehidupan baru yang cinta damai.

Peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tanggal 24 September 622 M merupakan titik balik kehidupan Nabi Muhammad saw. Di sanalah kemajuan pesat perikehidupan umat muslim akan menjelang di bawah pimpinan beliau. Setelah tiba di Madinah, Nabi Muhammad saw. mengutus sahabat Hudzaifah Ibnu Yaman untuk melakukan sensus penduduk. Hasil sensus menyatakan bahwa terdapat 10.000 penduduk yang menetap di Madinah. Mereka terdiri dari 1.500 orang muslim, 4.000 orang Yahudi, dan 4.500 orang musyrik Arab. Umat Islam adalah kaum minoritas, namun dihormati dan mendapat kepercayaan untuk mengatur masyarakat yang dicita-citakan bersama.

Peran Rasulullah saw. di Madinah bukan semata-mata sebagai pemimpin spiritual, namun juga sebagai pemimpin politik yang mengatur pemerintahan, pertahanan dan keamanan, merancang undang-undang, dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak. Demikian besar peran dan tugas beliau dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan bernegara di Madinah. Akhirnya, dalam kurun waktu sekitar 12 tahun Nabi berhasil mengubah kehidupan masyarakat Arab yang sangat membanggakan garis keturunannya menjadi masyarakat yang bermoral dan berlandaskan persaudaraan. Piagam Madinah pun lahir sebagai wujud kesadaran luhur demi terciptanya tatanan masyarakat yang berdasarkan prinsip persamaan, keadilan, dan musyawarah. Ketiga prinsip itulah yang akhirnya mampu menyatukan kehidupan orang Islam, Yahudi, Nasrani, musyrik Arab, kaum Anshar, dan Muhajirin.

Sejarah mencatat Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya) sebagai peradaban terindah yang pernah dibangun oleh Rasulullah saw. Seorang tokoh dari Barat menyebutnya sebagai sebuah contoh masyarakat modern yang belum ada tandingannya sepanjang sejarah peradaban yang paling modern sekalipun. Tidak berlebihan apa yang menjadi kekaguman para sejarawan Barat tersebut. Bagaimana pun, dengan keyakinan dan sentuhan kasih sayangnya, Nabi mampu mengubah Madinah menjadi kota besar yang memancarkan cahaya perdamaian ke seluruh penjuru dunia hingga saat ini. Tentang peran beliau, Allah berfirman dalam surah ali-Imran ayat 110 yang artinya, "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah...."

Selama hidup di Madinah tidaklah banyak orang yang bersedia mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. Tetapi siapa pun yang telah tersinari petunjuk Ilahi, mereka hidup tenang dan damai. Sementara itu, penderitaan dan pengorbanan seakan tak pernah lepas dari diri Rasul manakala ia menjalankan perintah hijrah. Hijrah memang mengandung resiko yang tidak ringan. Segala yang menjadi kecintaan harus ditinggalkan, dilepas, dan diikhlaskan demi menggapai ridho Allah swt. semata. Kendati berada di posisi yang lemah dan teraniaya, perintah berhirjah merupakan suatu keniscayaan bagi kaum yang hatinya hanya patuh dan tunduk kepada Allah swt. Sepanjang keimanan masih terpatri teguh di lubuk hati maka kemenangan tak akan pernah sirna. Inilah hal pertama yang ditanamkan Rasulullah saw. kepada sahabat-sahabatnya jauh sebelum hijrah.

Peristiwa hijrah Nabi yang bersejarah akhirnya dijadikan awal mula tahun baru Islam, yakni tahun Hijriah. Kota Yatsrib kemudian berganti menjadi nama Madinah yang juga dikenal sebagai Madinah al-Munawarah atau Madinatur Rasul. Dari kota Madinalah cahaya kasih sayang dan perdamaian itu memancar ke seluruh bumi sampai kapan pun sepanjang umat Islam mampu menjaga risalah Rasulullah saw.

Kini, meskipun telah terentang berabad-abad yang lampau dari masa kini, hendaknya umat Islam dapat mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Ketulusan hati, kebulatan tekad, dan kegigihan menghadapi berbagai rintangan adalah hikmah hijrah yang semestinya direnungkan sebab hal itu adalah modal utama untuk membentuk masyarakat kokoh dan berakhlak mulia.



Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template