Minggu, 29 September 2013

G-30-S/PKI: Sebuah Peringatan atau Pengingatan




“Menulislah, jika tak menulis, maka kamu akan ditinggalkan sejarah.” (Pramudya Anantatoer)

Sejarah memang tidak sepenuhnya seberupa kegemilangan yang dicatat dengan tinta emas. Sejarah tidak selamanya berisi kejayaan yang diabadikan dalam prasasti atau monument peringatan. Salah satu peristiwa bersejarah yang masih saja belum menemukan titik terang, G-30-S atau G-30-S/PKI, kadangkala disebut juga dengan Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau Gestok (Gerakan Satu Oktober). Menengok 46 tahun silam kala komunis masih dianggap ngeri. Apa yang sebenarnya terjadi kala itu? Benarkah pelakunya Partai Komunis Indonesia?

Kala itu segala yang berbau komunis dibumi hanguskan, bahkan buku yang ditulis oleh orang yang berhaluan ‘kiri’ juga dilarang beredar. Buku-buku sastra karya Pramudya Anantatoer dilarang terbit hanya karena ia bekas pimpinan Lekra. Kini, komunis sebagai ideologi yang dibicarakan sudah biasa-biasa saja, bahkan buku-buku tentang ideologi komunis bebas beredar di masyarakat. Toh, dengan membaca buku-buku Karl Marx atau Friederich Engels tak lantas membuat orang menjadi komunis.

Partai Komunis Indonesia seakan menjadi pelaku tunggal dalam peristiwa maha kelabu ini. Kesimpangsiuran peristiwa ini bak tebak-tebakan. Banyak versi yang berpendapat dalam kejadian dimasa Soeharto masih berstatus sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat ini Soekarno ditodong pistol saat hendak menandatangani Supersemar . Ada versi yang menyebutkan bahwapembantaian Ahmad Yani dan kawan-kawan merupakan tak-tik Soeharto dalam menguasai negeri beserta pangkat dan jabatannya. Versi lain menyebutkan PKI menjadi kambing hitam Soeharto, karena Soeharto hanya mendiamkan saja ketika PKI membunuh ketujuh jendral hingga timbul doktrin bahwa PKI indentik dengan pemberontakan.

Bendera setengah tiang menjadi simbol duka bangsa Indonesia ketika jatuh pada 30 September. Simbol tersebut menjadi sebuah peringatan ataukah hanya pengingatan bahwa hari itu tepat tanggal 30 September di mana 46 tahun silam Indonesia mendapati peristiwa berdarah? Apa yang membuat hari kelabu itu menjadi sesuatu yang diingat? Mari kita diskusikan!

Apa yang sebenarnya terjadi 45 tahun lalu, pada sebuah peristiwa yang disebut Gerakan 30 September atau G-30-S atau G-30-S/PKI oleh mereka yang yakin pelakunya Partai Komunis Indonesia? Peristiwa ini kadangkala juga disebut Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau Gestok (Gerakan Satu Oktober) karena secara kronologis peristiwa ini memang terjadi pada 1 Oktober dini hari. Pertanyaan itu hampir tidak pernah memperoleh jawaban yang lengkap. Bahkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sebagai bagian dari rangkaian peristiwa yang terkait, juga masih diperdebatkan isi dan bentuknya, bahkan dokumen aslinya belum ditemukan hingga sekarang.

Diskusi Internal LPM Kentingan

Esti Dwi R.



Selasa, 10 September 2013

[BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa!




Rencana Dibalik Layar dan Fakta Nyata Tragedi 9 September 2001:

Bom dan ‘Thermite‘ Runtuhkan WTC,
Bush dan Bin Laden “Saudara Angkat” ?




Pihak AS dan Israel telah mengetahui peristiwa ini akan terjadi, beberapa pembajak pesawat masih hidup, para saksi mata melihat dan mendengar rentetan ledakan saat gedung roboh, ribuan arsitek dan insinyur menolak gedung tinggi menjulang ini dapat roboh rata dengan tanah, satu bangunan lagi WTC-7 roboh tanpa banyak yang tahu, sisa bangunan langsung diangkut dari lokasi kejadian, tak boleh ada penyelidikan independen, penghapusan barang bukti, tak ada “serangan” lainnya hingga detik ini. Apakah Osama bin Laden pelakunya?

Seperti kita ketahui peristiwa ini sudah lama terjadi, namun berbagai bukti baru mulai terkuak. Seakan-akan penyelidikan tentang peristiwa tragis ini tak ada habisnya.

AMERIKA SERIKAT – Sebuah ulasan radio yang membahas mengenai tabrakan pesawat di Mesir pada tahun 1999 membuat orang heran.

Ulasan radio tersebut tampak seperti sebuah upaya untuk mendoktrin para pendengar agar mempercayai bahwa umat Muslim akan bersedia melakukan tindakan bunuh diri dengan menabrakkan pesawat jet yang sarat penumpang.

Warna biru dari langit kota New Jersey terlihat sangat cerah pada tanggal 11 September 2001, saat tiba-tiba telepon Karin Freidemann berdering. Dari ujung telepon, sang suami langsung memintanya untuk menghidupkan pesawat televisi.

Setelah Freidemann menyalakan televisinya dan melihat api membumbung tinggi ditambah dengan ledakan, seketika itu juga ia menyadari bahwa yang ia saksikan di televisi tersebut merupakan sebuah rekaman profesional yang sengaja dibuat untuk kepentingan televisi.

Ketika itu ia menyaksikan tayangan di televisi yang menunjukkan pengulangan tanpa henti dari rekaman yang di dramatisir tersebut.

Karen langsung menangkap bahwa hal tersebut merupakan upaya pemerintahan Bush untuk menghipnotis pemirsa AS dengan sederet nama yang dimunculkan tanpa adanya penyelidikan serius sebelumnya.

Sebuah pemberitaan konyol juga menyebutkan bahwa Mohammad Atta meninggalkan sebuah catatan yang ditulis tangan di sebuah bandara. Catatan tersebut dibuka dengan tulisan “Atas nama Allah, keluarga saya dan diri saya”.


Konyol sekali, tidak ada Muslim yang mempergunakan susunan kata seperti itu. Jika dicermati, selama bertahun-tahun setelah gedung WTC runtuh, tidak pernah ada lagi serangan serupa di tanah AS.

Usamah bin Laden pernah mengatakan kepada para punggawa Taliban bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam serangan di AS. Bin Laden mungkin telah melakukan banyak hal, namun dia tidak pernah dikenal sebagai seorang pembohong. Demikian keterangan dari perwakilan Taliban Mullah Abdul Salam Zaeef kepada sebuah surat kabar.

Zaeef kemudian ditangkap AS, namun anehnya, bukannya dihadirkan sebagai bukti melawan Bin Laden di pengadilan, Zaeef malah dijebloskan ke Guantanamo. Kini, Zaeef berstatus tahanan rumah di kota Kabul.

Peristiwa tragis yang menghebohkan dunia ini juga membuat Jesse Ventura penasaran. Jesse Ventura adalah mantan Navy Seal dan ahli juga dalam bidang penghancuran gedung (demolition), keahlian yang di dapat kerena pengalamannya saat perang Vietnam.

Pihak pemerintah AS selalu menolak bertemu Jesse yang ingin bertanya tentang banyak hal mengenai tragedi 911. “Masih banyak pertanyaan dari jawaban yang di dapat”, jelas Jesse.

WTC runtuh secara “free fall” dan menjadi debu?

Misalnya, mengapa gedung yang menjulang itu roboh secara terjun bebas (freefall) tanpa adanya daya dorong beton dan baja tebal dibawahnya?

Aneh jika gedung yang sangat tinggi bahkan tertinggi di NewYork itu roboh lalu rata dengan tanah hanya dengan waktu 10 detik!, iya 10 detik! dan iya, rata dengan tanah tanpa sisa tingkatan!

Energi apa yang membuat semen dapat hancur menjadi debu? Mengenai gedung kembar WTC, Jesse tak percaya jika sebuah gedung roboh begitu saja dan menjadikan semen dan beton jadi debu pada saat “terjun bebas”.

Bahkan saat di wawancara dalam sebuah tayangan TV Fox, Jesse berdebat dengan seorang anchor dan membuat ia meninggalkan Jesse dan studio sat terdesak oleh argumen yang dilontarkan Jesse Ventura mengenai tragedi 911 ini.


Dalam video Jesse Ventura tentang 9/11 Pentagon, disimulasikan pula dengan sebuah simulator pesawat yang sebelumnya telah diprogram, lalu dikendalikan oleh seorang pilot berpengalaman. Sang pilot yang telah berpengalaman itu pun tak bisa menabrakkan pesawatnya ke Pentagon dengan sangat rendah dan tepat namun dengan kecepatan minimal 500 km / jam. 

“Sesuatu yang tak mungkin!!” , ujar sang pilot. Apalagi jika keadaan dan keahlian seperti ini dikendalikan oleh seorang pilot amatir yang hanya beberapa kali mencoba simulator pesawat terbang dan disinyalir sebagai pelaku serangan teroris tersebut.




Kejanggalan – Kejanggalan Tragedi 9/11 Lainnya:

Israel Sudah Tahu Sebelum Kejadian


Kejanggalan lainnya, pada tanggal 18 September 2001, sebuah harian Israel melaporkan bahwa ada seorang pejabat negara Israel yang sebelum tanggal 9 memberikan peringatan kepada Washington.

Ia memperingatkan mengenai akan adanya sebuah serangan “teroris” besar-besaran di tanah AS, pejabat tersebut juga secara spesifik mengaitkan plot serangan tersebut dengan bin Laden.



Film Mirip Tragedi 9/11 Telah Ditayangkan 6 Bulan Sebelum Tragedi

Bahkan 6 bulan sebelum tragedi ini terjadi, sebuah tayangan film mengenai rencana sekelompok orang yang ingin menabrakkan pesawat komersil ke menara kembar WTC telah ditayangkan di TV Amerika.

Film tersebut berjudul “The Lone Gunmen“, diperlihatkan pada film itu, pesawat komersil yang sedang “dibajak” dengan cara “mengunci” sistim kemudi pilot pesawat itu ke arah gedunng WTC.

Cuplikan film The Lone Gunmen, 
terlihat pesawat komersil akan menabrak gedung WTC

Bedanya, di film tersebut peristiwa dilakukan pada malam hari dan akhirnya pesawat dapat dikendalikan lagi namun nyaris menabrak gedung kembar tersebut.

Film itu ditayangkan oleh FOX TV pada tanggal 4 Maret 2001 atau sekitar 6 bulan sebelum tragedi 9/11 terjadi!

Foto & Video Palsu dan beberapa Pembajak Pesawat Masih Hidup



Beberapa fakta lain tentang tragedi ini kembali menyudutkan pemerintahan AS.

Terbukti bahwa beberapa foto yang ditampilkan di layar kaca adalah foto palsu.

Setidaknya ada 7 orang pria yang disebut-sebut sebagai pembajak ternyata masih hidup, sementara satu orang telah meninggal sebelum tahun 2001.

Rekaman Video bin Laden yang ditayangkan di televisi terbukti kepalsuannya dan kata-kata dalam video tersebut sengaja diterjemahkan dengan salah ke dalam bahasa Inggris.

Presiden AS George Bush Jr Tahu Lebih Dulu

Terungkap pula bahwa Bush sudah mengetahui akan adanya serangan pada tanggal tersebut. Kala itu, Bush hendak meninggalkan hotel. Seorang wartawan memergoki kepala staf Gedung Putih, Andy Card membisikkan sesuatu di telinga Bush.
UNITED STATES, Sarasota : US President George W. Bush has his early morning school reading event interrupted by his Chief of Staff Andrew Card (L) shortly after news of the New York City airplane crashes was available in Sarasota, Florida. (Paul J. Rrichards/Agence France-Presse)


Ketika para wartawan bertanya kepada Bush, “apakah anda tahu apa yang terjadi di New York?” Bush menjawab bahwa dirinya sudah tahu dan akan mengatakan sesuatu mengenai hal tersebut nanti.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Bush sendiri yang dikeluarkan dalam dua kesempatan yang berbeda.

Saat itu dia menyebutkan bahwa dirinya mengetahui peristiwa di New York dari siaran televisi diluar sebuah ruang kelas saat dia hendak berbicara mengenai masalah pendidikan dihadapan sekelompok pelajar anak-anak di Florida.

Padahal, Bush jelas tidak mungkin melihat siaran televisi pada hari itu, karena tidak ada rekaman yang beredar di televisi hingga keesokan harinya.

Bush juga sama sekali tidak merasa terkejut ketika diberitahu bahwa pesawat kedua menabrak menara WTC sebelah selatan dan bahwa AS sedang dalam serangan, Bush justru dengan santai membacakan cerita mengenai sebuah kambing peliharaan selama lebih dari lima menit.

Zionist Yahudi Terlibat

Selain Bush, Yahudi juga terlibat dalam konspirasi besar 11 September. Ketika terjadi peristiwa 11 September, dilaporkan bahwa sekitar 4.000 karyawan Yahudi secara serentak tidak masuk kerja.


Sehingga mereka semua selamat dan tidak ada korban Yahudi dalam peristiwa tersebut.

Tak kalah mirisnya adalah ketika pesawat menabrak gedung kedua, terlihat oleh warga New York, beberapa kelompok Yahudi Isreal justru bersorak gembira dan membuat muak warga New York.

Akhirnya beberapa warga New York yang melihat reaksi mereka tersebut melaporkannya ke pihak kepolisian.

Maka kelompok itu akhirnya ditangkap pihak kepolisian kota New York untuk dimintai keterangan, namun karena tak ada bukti kriminal akhirnya mereka dilepaskan kembali. Ini artinya bahwa serangan tersebut telah direncanakan dan telah diketahui pihak Israel.

Kenyataan itu diperkuat oleh pakar turunan dari Israel dan juga seorang mantan tentara di angkatan laut, Dr Alan Sabrosky. Ia menyatakan bahwa serangan 11 September atau lebih dikenal dengan 9/11 itu memang melibatkan Israel!

Laporan Inteligen Adalah Karangan CIA

Seorang mantan agen rahasia CIA menyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS menyampaikan laporan intelijen karangan mereka sendiri untuk dijadikan pembenar dan alat untuk memulai perang.
George Bush at ground zero – As rescue efforts continue in the rubble of the World Trade Center, President Bush puts his arms around firefighter Bob Beck while standing in front of the World Trade Center debris during a tour of the devastation, Friday September 14, 2001. Bush is standing on a burned fire truck. Mayor Rudolph Giuliani said 4,763 people have been reported missing in the devastation of the World Trade Center. (Doug Mills/The Associated Press)

Analis politik, Eric Margolis menulis, “Ahli-ahli” seperti mereka memberikan pernyataan mewakili Gedung Putih, dan mereka semua salah besar.

“Yang luar biasa, banyak keterangan salah tersebut masih mengudara hingga saat ini, sehingga masyarakat terus dijejali dengan kabar bohong,” tulis Eric Margolis seorang analis politik..

Seorang pria yang sembilan orang anaknya tewas ketika rumahnya dibom tentara AS mengatakan: “Telah terjadi banyak pertempuran antara AS dan Taliban, AS mengklaim bahwa mereka mencari Usamah bin Laden, walaupun semua orang tahu bahwa dia tidak ada di negara ini.”

Nama bin Laden Hanya ‘Kambing Hitam’

Pihak pentagon sudah sejak lama mempergunakan nama bin Laden untuk membenarkan penempatan kapal perang dan kapal selam di lepas pantai Pakistan.

Juga, menculik dan menganiaya tahanan berdasarkan kabar burung tanpa bukti nyata, dan menguji pesawat tempur tanpa awak sepertiPredator serta ledakan bom pelacak suhu badan di kawasan pemukiman penduduk tidak bersenjata.

Pemerintah AS menahan ribuan orang Muslim dan mendeportasi ratusan orang Muslim. Walaupun tidak satupun dari mereka yang terkait dengan tindak kekerasan.

Pemerintah AS Menghalangi Penyelidik Independent

Pada bulan Februari 2009, Beverly Eckert, yang menjadi janda setelah peristiwa 9/11 – suaminya tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat setelah dia menyampaikan pendapatnya mengenai penyelidikan 9/11 kepada Presiden Obama.

Eckert melayangkan tuntuntan kepada pemerintah federal karena memaksakan kesaksian mengenai kejadian pada hari tersebut.

Dia membentuk sebuah komite yang menyelidiki mengapa, misalnya, pada pagi hari tanggal 11 September, para pejabat tinggi Pentagon membatalkan penerbangan mereka karena alasan keamanan?

Mengapa pesawat F-16 AS tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap pesawat yang “dibajak”? Mengapa Dick Cheney menghalang-halangi penyelidikan FBI dan CIA?

William Rodriguez, seorang pemadam kebakaran yang selamat dari runtuhnya WTC mengatakan:

“Jika ternyata pemerintah AS membohongi warganya mengenai peristiwa 11 September, maka harus ada yang bertindak untuk mengungkap kebenaranya.”

Hanya Dua Pesawat Membuat Tiga Gedung Roboh?

Dua gedung WTC yang roboh pada pagi hari membuat warga New York merasa ngeri, lalu pihak berwajib menyuruh warga untuk pulang ke rumah agar penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib dapat berjalan lebih leluasa.

Namun pada petang hari, satu gedung lagi telah roboh dan anehnya, tanpa ditabrak pesawat, yaitu gedung WTC-7 atau yang dikenal pula dengan nama Building-7.

Hampir semua warga AS tak tahu kejadian ini karena area tempat kejadian sudah sepi dari warga sipil dengan alasan keamanan, namun beberapa televisi swasta kemudian menyiarkan saat gedung tersebut roboh.

Pihak berwajib menyatakan bahwa Building-7 roboh akibat kebakaran yang hanya terjadi di beberpa lantai akibat adanya kebakaran alat-alat kantor!

Namun Asosiasi Arsitek AS yang terdiri dari ribuan insinyur dan arsitek AS menyangkal dan membantah mentah-mentah bahwa tidak mungkin hal itu bisa terjadi.

Terlihat juga bahwa gedung kembar WTC dan Building-7 runtuh karena ledakan penghancuran gedung (demolition) seperti yang dipakai untuk merubuhkan bangunan tua atau bangunan yang sudah tak terpakai.
Lokasi WTC-7


Ini terbukti dari video yang memperlihatkan ketiga gedung roboh seperti tanpa adanya tekanan ke atas oleh bahan bangunan dan beton, alias seperti “terjun bebas” mirip penghancuran gedung tua.

Ditambah pula oleh puluhan kesaksian warga yang mendengar langsung secara dekat bahwa pada saat gedung roboh terdengar rentetan ledakan, bum bum bum bum bum… mirip sekali dengan peledakan gedung tua (demolition) yang ditiap lantai gedung itu sudah ditanam explosive terlebih dahulu.

Pernyataan saksi-saksi itu diperkuat oleh video-video disaat ketiga gedung tersebut roboh secara free fall (terjun bebas) alias tanpa tekanan keatas oleh material bangunan yang menurut ribuan arsitek dan insinyur adalah benar-benar tak masuk akal.

Tampak sebuah gedung yang dihancurkan oleh peledakan, terlihat lantai dasarnya yang penuh dengan debu akibat proses penghancuran (demolition) mirip dengan robohnya WTC-7


Hal ini terlihat pada beberapa jendela gedung terjadi ledakan persis dibawah lantai yang roboh terlebih dahulu dan berlangsung begitu cepat! Perlu dicatat bahwa Gedung kembar tertinggi di dunia WTC, rontok roboh terjun bebas dengan waktu hanya sekitar 10 detik saja! Sedangkan gedung WTC-7 rontok roboh terjun bebas hanya dalam waktu 6,5 detik! Wow!

Bukti foto ini memperlihatkan robohnya gedung WTC-7 (Building-7) akibat demolition atau perobohan gedung serta tampak reaksi termite pada gedung WTC-7 ini.
WTC-7 (Building 7) roboh secara “terjun bebas” (freefall) hanya dalam tempo 6,5 detik saja! 


WTC-7 Collapsing – Video persamaan robohnya WTC-7 (kiri) dan robohnya beberapa gedung dengan sistim peledakan gedung tua (kanan). Tampak pada gambar keduanya roboh dengan efek “terjun bebas” (free fall) tanpa ada daya dorong dari konstruksi beton dan baja yang sama sekali tak terjadi pada gedung tersebut. Hal inilah yang membuat puluhan ribu pakar dan ahli dibidang arsitek dan insinyur memastikan serta membenarkan bahwa gedung WTC-7 roboh oleh cara yang sama dengan peledakan gedung (demolition)




Barang Bukti di Lokasi Kejadian Langsung Dibersihkan

Hanya selang 2 hari, hampir semua beton dan runtuhan gedung tersebut langsung dibersihkan. Pihak penyedilik dari berbagai akademisi tak boleh memasuki area kejadian! Hanya penyelidik pemerintah yang boleh memasuki area.

Puluhan truk kontainer telah mengangkut semua runtuhan yang dapat diselidiki sebagai barang bukti, tiba-tiba bersih.

Dan menurut beberapa saksi mata pengangkut dan pengemudi truk, bahan-bahan bekas beton dan lainnya tersebut akan diekspor ke Cina untuk di daur ulang.

Padahal, hal ini justru telah melanggar undang-undang negara Amerika Serikat sendiri, bahwa dalam proses penyelidikan, menghilangkan barang bukti dan sejenisnya dapat dijerat hukum negara dan merupakan suatu tindakan kriminal.

WTC Roboh Akibat Ledakan Bom

Gedung masa kini tak bisa roboh hanya karena ditabrak pesawat berbahan aluminium, dan beton gedung tak mungkin roboh hanya oleh kobaran bahan bakar pesawat.

Beton dan beton WTC telah dirancang sedemikian rupa dan dibuat tahan suhu tinggi jauh diatas dari suhu bahan bakar pesawat jika terbakar.

Banyak yang tidak percaya bahwa hanya dengan hantaman pesawat saja gedung yang kabarnya dibangun agar kuat terhadap bencana alam tersebut dapat roboh dalam waktu satu jam saja.

Menurut tulisan di 911hardfacts (2001) mengatakan bahwa baja dan besi yang digunakan untuk membangun WTC adalah material pilihan dan sangat kuat.
Tampak ledakan “controlled demolition” terlalu cepat diaktifkan dan terlihat isi lantai menyembur keluar jendela akibat peledakan (explosive) yang telah ditanamkan terlebih dahulu.

Beberapa ahli mengatakan bahwa besi baru dapat meleleh pada kisaran panas sebesar 2.795°F atau sekitar 1.535°C. Pelumeran tersebut juga membutuhkan waktu cukup lama.

Satu hal yang menjadi bahan pemikiran para ahli adalah setelah melakukan penghitungan secara sistematis, diketahui bahwa kurang lebih panas yang dihasilkan oleh meledaknya pesawat yang menabrak WTC tersebut sekitar 500°F atau sekitar 297,2° C.

Pertanyaannya, bagaimana bisa panas sebesar 500° F mampu melelehkan besi baja dalam waktu kurang dari satu jam?

Bukti baru video, seorang saksi mata dengan menggunakan video kamera saat berada di sekitar lokasi kejadian tanpa sengaja menangkap gambar sebuah truk jasa untuk penghancuran gedung (demolition) sedang lewat ditangah kota New York dekat lokasi kejadian.

Pertanyaannya, untuk apa truk tersebut melewati tengah kota New York? Apakah ada gedung tua ditengah kota New York yang akan diruntuhkan? Mengingat ini semua adalah controlled demolition, artinya “penghancuran gedung dari jarak jauh”, iya jarah jauh, controlled.

Bubuk Thermite Membantu Mempermudah Gedung WTC Roboh

Seorang profesor dari Brigham Young University, Utah bernama Steven E Jones menjelaskan hasil penelitiannya bahwa runtuhnya menara kembar WTC tersebut adalah disengaja. Dalam penelitiannya, Jones mengatakan bahwa hal yang dapat melumerkan besi baja dengan cepat adalah yang dinamakan thermite.

Thermite adalah komposisi pyrotechnic dari bubuk logam dan logam oksida yang dapat menghasilkan reaksi oksidasi-reduksi bernama reaksi thermite.

Dengan menggunakan thermite, maka besi atau baja dapat terbakar dan meleleh dengan cepat seperti mentega yang dipotong.

Hal yang dihasilkan oleh pembakaran thermite adalah asap berwarna putih, lelehan pijar api dan percikan api. Uniknya, semua itu muncul ketika sebelum dan sesudah WTC ditabrak oleh pesawat.

Terlihat bukti adanya reaksi termite
pada gedung WTC sebelum akhirnya gedung
tinggi tersebut roboh
secara terjun bebas (free fall)

Selain penggunaan thermite, Jones juga mengemukakan teori lainnya yaitu pemotongan 

beberapa batang besi baja penyangga gedung di bagian bawah dan pemakaian bom. Pesawat terbang dalam hal ini hanyalah sebagai pengecoh perhatian saja.

Karena keberanian Jones membeberkan hasil penelitiannya, dia mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan yang sepakat mengatakan bahwa runtuhnya WTC adalah rekayasa pemerintah Amerika Serikat.

Uniknya, sampai sekarang belum terdapat penelitian secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah Serikat untuk menganalisa bagaimana WTC dapat runtuh secepat itu dan Gedung 7 juga ikut runtuh walaupun tidak tersentuh oleh apapun.

Bagaimana reaksi termite yang dengan mudah dapat menghancurkan baja seperti layaknya pisau mengiris mentega?






Bukan Pesawat Yang Menabrak Pentagon

Seorang saksi-mata wanita yang sangat berani menyampaikan ke publik bahwa dirinya yakin tidak ada serpihan pesawat saat peristiwa pentagon 11 Septembar, wanita pemberani itu bernama April Gallop.
Saksimata peristiwa Pentagon, April Gallop saat diwawancarai oleh Jesse Vantura menyatakan dengan pasti bahwa bukan pesawat yang menghantam gedung Pentagon.


Pada hari itu ia baru saja masuk kerja sebagai tenaga magang di dalam Pentagon. Ketika itu anaknya masih kecil berusia 2 tahun, dan pada saat itu pula anaknya diajak ke tempat kerjanya di dalam Pentagon. Seperti biasanya di pagi hari itu, anaknya diletakkan dekat meja kerjanya yang ada sebuah komputer.

Disaat ia ingin menyalakan dengan menekan Power PC di komputernya, seketika ledakan besar itu terjadi dekat ruangannya.

Ia langung memeluk anaknya dan keluar dari tempat kerjanya alias keluar dari gedung Pentagon, uniknya ia justru keluar gedung melewati lubang ledakan tersebut!

Saat diluar ia tak melihat satupun serpihan pesawat, bahkan ia sempat khawatir apakah ledakan di Pentagon tersebut justru karena ia telah memencet tombol power di komputernya? Mungkinkah semua memang sudah direncanakan dengan perangkat elektronik pengendali jarak jauh?

Ia pun langsung terkenal dan diundang ke banyak stasiun media untuk menceritakan kesaksiannya yang menghebohkan tragedi 9/11 itu. Bahkan kesaksiannya dan pengalaman pribadinya itu membuat pakar conspirasi Jesse Ventura ikut mewawancarainya mengenai hal tersebut, dan ditayangkan pada seri 9/11 dalam episode The Pentagon.

Tak lupa pula Jesse mengingatkan si wanita itu untuk selalu menjaga dirinya dari agen pemerintah yang mungkin akan membunuhnya.

Pentagon Dihantam Missile

Setelah lebih dari 10 tahun, barulah beberapa ahli dibidang arsitek, milliter dan berbagai profesi lainnya mulai berani menyelidiki peristiwa WTC dan Pentagon secara individu.

Ada pula diantara mereka para keluarga korban dan pihak individu lainnya mulai membuat suatu badan penyelidik independen.

Organisasi-organissai sosial tersebut semakin menjalin hubungan baik diantaranya, dan teka-tekipun semakin terkuak karena semakin banyaknya barang bukti berupa berkas, foto dan juga video.

Banyak penjelasan-penjelasan dan bukti kongkrit bahwa gedung Pentagon sebenarnya dihantam oleh missile, silahkan cari sendiri di youtube.

Jadi perlu DITEGASKAN bahwa yang menabrak Pentagon bukanlah pesawat, tapi yang menabrak Pentagon adalah sebuah MISSILE!

Terlihat missile menghantam Pentagon saat 9/11


Jenis rudal penghancur yang menghantam Pentagon saat 9/11 ini adalah senjata yang sangat dirahasiakan dan tak pernah dipublikasikan oleh pihak militer AS


Tampak pada animasi diatas, rudal (missile) menghantam gedung Pentagon seperti yang dilaporkan oleh April Gallop. Gambar sebelah kiri dengan kecepatan normal dan gambar sebelah kanan dengan efek yang diperlambat (slow motion).

Sang peng-upload di Youtube mengakui bahwa video ini selalu di hapus oleh pihak Youtube, namun ia berkali-kali selalu meng-upload kembali. Oleh karenanya beberapa anggota Youtube men-downloadnya dan membuat copy video ini dan beramai-ramai meng-uploadnya kembali. Hal tersebut membuat pihak Youtube kewalahan dan akhirnya video bukti tersebut tetap ditayangkan.

Puluhan Saksi-saksi Mata Tragedi 9/11 Tewas Secara Misterius

Tidak sedikit saksi-saksi mata ditempat kejadian yang mati secara misterius. Jumlah pastinya tak terhitung, namun diperkirakan sudah diatas puluhan.

Tewasnya para saksi mata tersebut mirip dengan peristiwa saat John F Kennedy dibunuh. Semua saksi di tempat kejadian tewas secara misterius akibar kecelakaan-kecelakaan dan bunuh diri, tidak ada yang tewas karena tua atau bersifat alami.

Begitu pula dengan saksi-saksi mata peristiwa September 9/11 ini, semua saksi tewas karena kecelakaan hingga bunuh diri.

Pesawat bin Laden Boleh Terbang

Pada tanggal 19 September 2001, setidaknya 26 orang penumpang, kebanyakan diantaranya merupakan keluarga bin Laden, terbang meninggalkan Orlando dengan menumpang pesawat internasional Ryan International Airlines nomor penerbangan 441 untuk meninggalkan AS.

Padahal waktu itu akses penerbangan dari dan ke AS, hingga beberapa hari ke depan sangat dibatasi dan harus melalui persetujuan langsung dari pemerintah.

Bukti Hubungan Tragedi 9/11 dengan bin Laden Belum Cukup?

Pada tanggal 5 Juni 2006, Rex Tomb, kepala investigasi public untuk FBI mengatakan kepada wartawan bahwa bin Laden masih belum secara resmi dikenaan dakwaan dan tuntutan sehubungan dengan peristiwa 9/11.

Nah, kenapa bisa begitu? Karena FBI beralasan, masih belum menemukan bukti yang bisa menghubungkan bin Laden dengan peristiwa 9/11.

Fakta Kaitan bin Laden Dengan George Bush
Selain itu, terdapat fakta yang mengaitkan keluarga bin Laden dengan George Bush senior, dan juga George W. Bush Junior dengan dana Miliaran dollar AS.

Tahun 1979, George W. Bush mendirikan perusahaan Arbusto. James Bath menyumbangkan dana $50.000 dengan imbalan 5 persen saham perusahaan.

Bath merupakan satu-satunya perwakilan dagang Salim Bin Laden, saudara laki-laki Usamah bin Laden, di AS. Setelah terjadi peristiwa 11 September, Bush menyangkal pernah mengenal Bath namun mengakui kesepakatan bisnis antara mereka.


Pada tahun 1981-1989, Bush senior menjabat wakil presiden, pada tahun 1986, George W. Bush, menggabungkan perusahaan penghasil energi Arbusto dengan Harken Energy Corp. Sheik Saudi, Abdullah Taha Bakhsh kemudian membeli 17,6 persen saham perusahaan.

Sheikh Saudi tersebut memiliki hubungan dengan Khalid bin Mahfouz, yang mewarisi usaha Salim bin Ladin ketika dia meninggal pada tahun 1988. Dilihat dari berbagai sudut pandang, keluarga Bush memiliki ikatan dengan keluarga Bin Laden, mereka saling memberikan dana, hal tersebut membuat George W. Bush secara tidak langsung mendanai Usamah Bin Laden.

Bin Laden Pernah Dirawat di Rumah Sakit Dan Bertemu CIA

Dilaporkan pula bahwa pada tahun 1999, ada transfer sejumlah uang sebesar $3 juta kepada Usamah bi Laden.

Usamah bin Laden tengah dirawat 
di sebuah rumah sakit (gambar illustrasi)

Satu fakta lain yang mengaitkan Usamah dengan Bush, ketika Usamah bin Laden tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Dubai, dia dikunjungi oleh agen CIA.

Dua bulan sebelum kejadian tanggal 11 September, Usamah bin Laden terbang ke Dubai selama 10 hari untuk melakukan perawatan atas penyakit ginjal di sebuah rumah sakit milik Amerika.

Saat itu, dia menerima kunjungan dari agen CIA setempat. Setelah itu, Usamah bin Laden dengan bebas dapat meninggalkan Dubai.

Usamah bin Laden Telah Meninggal Sebelumnya

Terdapat juga sejumlah isu yang mengabarkan bahwa Usamah bin Laden telah meninggal, harian Perancis Lest Republicain mengutip pernyataan badan intelijen luar negeri Perancis mengklaim bahwa Usamah telah meninggal dunia karena sakit tifus di Pakistan pada bulan Agustus 2008.

Sebuah sumber Saudi juga mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui Usamah bin Laden tengah sakit dan kemungkinan telah meninggal. Usamah diisukan menderita gagal ginjal dan mendapat perawatan cuci darah.

Foto Kematian dan Penguburan bin Laden

Militer AS baru-baru ini berencana akan merilis foto bin Laden saat dikuburkan di laut. Namun aneh, mengapa tidak ada video kamera? Film berupa video saja bisa disunting atau di-edit, apalagi hanya berupa foto-foto atau gambar diam? Apakah tidak didokumetasikan secara bergerak? Sungguh tak masuk akal jika tak dirilis berupa video.

Sebenarnya, masih banyak beberapa bukti lain yang menguatkan bahwa tragedi 9/11 adalah hasil rekayasa. Namun kebanyakan adalah bukti-bukti sekunder dan tertier.




Pesawat kedua saat menabrak WTC. Konspirasi ini hingga membuat beberapa peneliti dan ahli audio visual menyatakan bahwa pesawat tidak asli alias menggunakan teknologi holographic 3D tiga dimensi, terlihat sayap kiri pesawat menghilang sesaat sebelum menabrak gedung. Para ahli menyatakan pula bahwa dari rekaman video ini, terbukti bahwa teknologi hologram yang digunakan belum sempurna.

Sumber: indocropcircles.wordpress.com

Minggu, 08 September 2013

Supervisi dan Penjaminan Mutu



Pendahuluan

Semua negara dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia berusaha keras agar dapat menerapkan standar dalam menyelenggarakan pendidikannya. Tiap negara berlomba menetapkan kriteria minimal pada berbagai komponen strategis agar memenuhi standar mutu minimal sebagai modal dasar untuk mengembangkan persaingan. Keberhasilannya diukur dengan indikator-indikator yang paling strategis sehingga menggambarkan hasil nyata sebagai komponen utama penentu daya saing. Upaya meningkatkan mutu itu tidaklah mudah, demikian pakar mutu menyatakan kesungguhannya. Meningkatkan mutu perlu rumusan pikiran tentang apa yang hendak ditingkatkan, memilih bagian yang paling dibutuhkan pelanggan, dan menghasilkan produk kegiatan yang paling unggul di antara produk sejenis.

Oleh karena itu, peningkatan mutu memerlukan ide baru yang datang dari pikiran cerdas, selalu mengandung bagian yang berbeda dari yang ada sebelumnya, menghasilkan bagian yang lebih sempurna, lebih bermanfaat, lebih mempermudah sehingga lebih diminati. Mutu memerlukan waktu, proses dan ketelatenan untuk mewujudkan ide-ide baru dengan baik sejak awal.

Tiap langkah dalam mewujudkan mutu memerlukan disiplin untuk selalu memenuhi seluruh persyaratan pekerjaan agar hasil yang diharapkan terwujud. Dalam sebuah lembaga mutu yang baik lahir dari disiplin bersama, tanggung jawab bersama, dan komitmen bersama.

Apakah Supervisi?

Supervisi yang merupakan salah satu strategi untuk memastikan bahwa seluruh langkah pada proses penyelenggaraan dan semua komponen hasil yang dicapai memenuhi target.

Supervisi adalah strategi manajemen yang terdiri atas serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan.

Praktek supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya meningkatkan mutu terkait pada peran, fungsi, dan pembagian tugas dalam organisasi. Pelaksanaannya selalu terkait pada konsistensi lembaga, kegiatan akademik, profesionalisme, dan kesungguhan penyelenggara pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.

Tujuan Supervisi

Supervisi pendidikan bertujuan menghimpun informasi atau kondisi nyata pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokoknya sebagai dasar untuk melakukan pembinaan dan tindak lanjut perbaikan kinerja belajar siswa. Tujuan lanjut adalah bermanfaatnya hasil akreditasi untuk melakukan perbaikan mutu.

Target puncak supervisi adalah berkembangnya proses perbaikan mutu secara berkelanjutan. Meningkatnya kebiasaan melaksanakan tugas sejak awal dengan mutu yang terukur, membiasakan tiap tahap pekerjaan jelas pula mutunya. Meningkatnya kejelasan pengaruh pelaksanaan tugas profesi terhadap hasil belajar siswa. Pada akhirnya supervisi menumbuhkan budaya mutu karena mutu itu adalah budaya yang selalu menjujung terget yang tinggi pada tiap langkah kegiatan.

Perkembangan Supervisi

Supervisi pada awalnya merupakan bagian dari aktivitas manajemen pemerikasaan atau inspeksi oleh pihak eksternal. Kepala sekolah harus menunjukkan bukti kinerja pelaksanaan tugasnya. Pendidik harus menunjukkan bagaimana membelajarkan siswa, menerapkan kurikulum, dan menyerap pelajaran. Pada decade ini tema memeriksa tertanam kuat dalam praktek supervisi.

Pada dekade awal abad kedua puluh, seiring dengan gerakan dalam bidang industri yang menerapkan model manajemen, supervisi semakin berrkembang dengan semakin berpusat pada siswa. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya teori-teori kurikulum yang berkembang di Eropa seperti Friedrich Froebel, Johan Pestalozzi, Johan Herbart, serta filsuf Amerika terkemuka John Dewey. Pekembangan ini jelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan sekolah.

Perkembangan lebih jauh dengan berkembangnya berbagai penelitian dalam bidang pendidikan, pengawasan sering terjebak pada kegiatan mengevaluasi guru secara ilmiah yang simultan dengan mengembangkan model pembelajaran yang mekanistis , mengulang, dan meningkatkan partisipasi untuk lebih meningkatkan ragam tanggapan siswa yang tumbuh dari rasa ingin tahu. Perkembangan ini telah menyebabkan meningkatnya standar persyaratan sistem pembelajaran. Pendekatan supervisi yang ilmiah telah memunculkan ketegangan psikologis guru yang cendrung lebih memperhatikan aspek pragmatis.


Paradigma mekanistik dibangun berdasarkan paradigma lingkungan yang berfokus pada empat komponen dasar, yaitu hubungan antara sistem alam dan sosial, mengintegrasikan nilai kemanusian dengan alam, menggunakan teknologi dalam mengembangkan alternatif, dan mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam siklus kehidupan manusia. (Disinger, John F. – Roth, Charles E, 1992)

Sampai kini ketegangan antara pengawas dengan pendidik akibat dari pengawasan yang menggunakan pendekatan ilmiah tidak pernah pudar. Oleh karena itu berkembanglah pemikiran lanjut untuk mengembangkan supervisi dengan pendekatan yang lebih fleksibel, dialogis, kolaboratif, melibatkan hati secara alamiah, dan lebih komunikatif. Supervisi menjadi bagian dari usaha meningkatkan mutu penerapan kewenangan profesional.

Perkembangan selanjutnya adalah berkembangnya konsep supervisi klinis. Awalnya konsep itu dikembangkan oleh profesor Harvard Morris Cogan dan Robert Anderson serta mahasiswa pascasarjana mereka. Supervisi dan supervisi klinis mengintegrasikan unsur objektif dan ilmiahmelalui pengamatan kelas yang bersifat kolegial, menekankan pada aspek pembinaan, serta didasari dengan perencanaan rasional, pelaksanaan yang fleksibel dengan pendekatan utama membantu memecahkan masalah yang terdapat pada pembelajaran siswa.

Tahun 1969 Robert Goldhammer mengusulkan pelaksanaan supervisi klinis dalam lima tahap, yaitu: (1) Pertemuan pra-observasi antara pendidik dan pengawas untuk menyepakati komponen-komponen kegiatan yang akan menjadi materi analisis; (2) observasi kelas; (3) catatan analisis supervisor untuk bahan kajian dari hasil observasi; (4) pertemuan pendidik dengan supervisor pasca observasi; dan (5) pertemuan para pengawas untuk membahas hasil pertemuan akhir dengan para pendidik.

Di samping itu, Cogan menegaskan bahwa pelaksanaan supervisi hendaknya berlangsung dalam hubungan kolegial, terfokus pada kepentingan guru dalam meningkatkan standar pembelajaran siswa, dan dengan sistem pengamatan yang tidak menghakimi.

Pada era tahun 1970-1980-an, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kurikulum berubah pandang dengan lebih menekankan pada struktur disiplin akademik. Tak lama setelah itu, perspektif baru yang berhasil dirumuskan dari produk penelitian dalam konteks pengembangan sekolah efektif dan kelas efektif, dan belajar efektif. Pada periode ini ini tercatat nama Madeline Hunter yang berhasil mengadaptasi hasil penelitiannya pada bidang psikologi belajar dengan memperkenalkan, quasi-ilmiah atau dikenal juga dengna istilah analisis konsteks. Quasi-eksperimen selanjutnya menjadi sangat populer dan berkembang menjadi metode penelitian dalam ilmu sosial.

Para akademisi selanjutnya mengikuti siklus sebagaimana Cogan dan Goldhamer rumuskan yaitu proses supervisi dilakukan secara dialogis dan replektif. Pendekatan supervisi ini kemudian banyak diterapkan. Lebih jauh pendekatan ini telah menjadi pemicu muncul model supervisi teman sejawat dengan difasilitasi hubungan kolegial antar guru dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).

Meskipun supervisi klinis menjadi salah satu cara yang sangat efektif dalam membantu memecahkan masalah yang guru dalam memperbaiki pekerjaannya, namun mengingat jumlah guru yang semakin banyak maka pelaksanaannya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar sehingga hal ini menjadi mustahil diperlakukan kepada semua guru.

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu siswa belajar dan peningkatan mutu guru.,Thomas Sergiovanni dan Robert Starratt (1998) mengembangkan sistem supervisi multi proses. Konsep ini menekankan akan pentingnya mengingkatkan mutu pengawas supaya dapat mendorong pertumbuhan mutu guru. Pelaksanaan supervisi dilakukan multi tahun serta multi proses. Sistem supervisi memperlakukan pendidik dan tenaga pendidik menigkatkan mutu profesinya dalam satu siklus yang terdiri atas bergai komponen kegiatan. Siklus dapat dikembangkan dalam 3 sampai 5 tahun, tergantung pada kebutuhan. Pendidik dan tenaga kependidikan mendapat perlakuan satu model atau banyak perlakuan formal, seperti evaluasi diri, supervisi teman sejawat, pengembangan kurikulum, penelitian tindakan kelas, lesson study (peningkatan mutu profesi melalui perbaikan mutu pelaksanaan tugas secara ilmiah), penelitian tindakan penerapan strategi pembelajaran baru, pemagangan, dan menggabung dalam proyek pembaharuan sekolah.

Sergiovanni and Starratt juga menegaskan pentingnya setiap tindakan itu memberikan dampak pada meningkatnya kemampuan profesi pada indikator yang terukur. Juga dari sisi ruang lingkup kegiatan terluas adalah membuka peluang pendidik dan tenaga kependidikan untuk berpartisipasi secara sengaja pada agenda pembaruan seluruh sekolah. Hal itu dimaksudkan agar dapat merangsang pertumbuhan kompetensi profesional supervisi dalam konteks sistem sekolah yang lebih besar.

Belakangan para ahli juga menemukan model perbaikan pelaksanaan tugas yang berbasis kepakaran guru dalam kegiatan lesson study yang sudah lama berkembang dan efektif digunakan Jepang dalam memperbaiki tugas profesinya dalam kelas. Yang menarik dari strategi ini, fokus kajian tidak berkonsentrasi pada masalah yang guru hadapi dalam kelas, namun lebih fokus pada indentifikasi keunggulan guru dalam mempengaruhi siswa belajar dalam kelas. Peningkatan diarahkan pada menambah kekuatan itu sehingga menjadi lebih berarti.

Kecenderungan dan Masalah Supervisi

Kecenderungan dapat dilihat dari perkembangan kegiatan supervisi di Indonesia selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya konsep pada perkembangan global. Berbagai teori yang berkembang pada tataran internasional terus menjadi bahan kajian akademik di berbagai forum pengembangan mutu pendidikan di Indonesia. Masalahnya adalah dampak pada peningkatan mutu pembelajaran belum terukur hasilnya.

Supervisi belum menghasilkan data yang sebenarnya diperlukan untuk meningkatkan kinerja. Hingga kini sekolah belum dapat mengukur dan memilah berapa banyak pendidik yang bekerja di atas standar, pada taraf memenuhi standar. Jumlah guruyang under performance seringkali tidak diperoleh datanya dari supervisi, melainkan pada umumnya dari tingkat kehadiran dan keluhan siswa. Jadi, sampai saat ini pelaksanaan supervisi belum berfungsi sebagai instrumen peningkatan mutu yang optimal.

Pada era tahun 1960-an, kepala sekolah dan guru disupervisi dengan pendekatan isnspeksi. Pemeriksaan oleh pengawas menegangkan kepala sekolah dan pengawas. Kunjungan kelas pengawas merupakan kegiatan formal yang menakutkan. Pengawas, pada saat itu: penilik, masuk kelas memeriksa bagaimana guru mengajar, memeriksa sampai mana kurikulum diterapkan, dan menguji kompetensi siswa secara lisan. Hasil pemeriksaan merupakan nilai kinerja sekolah yang sangat bermakna terhadap masa depan karir mereka sehingga kepala sekolah maupun pendidik berkepentingan dengan hasil penilaian yang baik.

Kepala sekolah melakukan inspeksi terhadap guru sebagai wujud dari sistem supervise internal berlangsung setiap hari. Pendidik menyusun persiapan harian yang diperiksa dan ditandatangani oleh kepala sekolah. Tiap hari sebelum masuk kelas guru memeriksankan pesiapan mengajarnya dalam bentuk jurnal kegiatan harian sebelum masuk kelas.

Pada era tahun 1970-an-1980-an seiring dengan perkembangan konsep baru seperti yang dikembangkan Harvard Morris Cogan dan Robert Anderson, Robert Goldhammer yang menegaskan pentingnya supervise yang flesibel, kolegial, fokus pada standar mutu belajar siswa, sampai pada munculnya konsep pelaksanaan supervisi klinis pelaksanaan supervisi di Indonesia menganut model-model baru. Pada dekade ini inspeksi telah berubah menjadi supervisi yang lebih dialogis, kolaboratif, dan menekankan pada peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam kelas.

Tugas utama supervisi berada di tangan kepala sekolah. Tugas ini dikuatkan dengan bertambahnya jumlah pengawas sekolah yang diangkat oleh pemerintah untuk membantu sekolah. Namun sayang sekali penugasan pengawas ke sekolah tidak pernah di dukung dengan biaya yang memadai sehingga sebagian beban itu dari waktu ke waktu menjadi tanggungan sekolah. Akibatnya wibawa pengawas di sekolah terganggu dengan dampak psikologis kontribusi finansial sekolah kepada pengawas. Akibatnya, fungsi supervisi tidak berfungsi optimal.

Pada era tahun1990-an model supervisi klinis mulai terasa pengaruhnya di Indonesia. Kepala sekolah mulai mendapat pelatihan untuk melakukan kegiatan supervisi model ini. Bahkan karena besarnya hambatan psikologi guru untuk membuka masalah yang dihadapinya, menimbulkan kehawatiran muculnya padangan negatif di lingkungan kerja sebagai guru yang tidak berkemampuan, sebenarnya supervisi klinis tidak pernah berkembang baik pada banyak sekolah di Indonesia.

Terbitnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 telah mengubah kedudukan sekolah negeri yang disejajarkan dengan sekolah swasta. Oleh karena itu sekolah negeri juga harus diakreditasi sama dengan sekolah swasta. Kinerja sekolah yang dinilai dalam akreditasi adalah efektivitas kepala sekolah dalam melakukan akreditasi pendidik. Pada perkembangan terakhir kepala sekolah semakin menyadari bahwa supervisi merupaan strategi yang penting memonitor, menilai, membimbing, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan sehingga melalui kegiatan supervisi sekolah memiliki peta mutu kinerja.

Rendahnya kendali terhadap pelaksanaan tugas manajemen sekolah, pada banyak kasus kepala sekolah kurang efektif melakukan supervisi. Terpenuhinya dokumen pelaksanaan tugas supervisi cenderung hanya untuk memenuhi dokumen formal, namun implikasi praktis pada dampak penigkatan mutu melalui sistem pelaksanaan standar supervisi belum terwujud.

Dalam kondisi seperti ini model multi proses yang dikembangkan Thomas Sergiovanni dan Robert Starratt (1998) melalui multi strategi dalam bentuk siklus pemantauan kinerja belum dapat Indonesia terapkan. Kelemahan ini seiring dengan melemahnya upaya pelaksanaan supervisi pembelajaran di masa otonomi daerah.

Penyelenggaraan program rintisan sekolah bertaraf internasional yang mensyaratkan penerapan penjaminan ISO (International Organization for Standardization) telah menggeser paradigma pengelolaan supervisi. Pelaksana supervisi internal yang pada awalnya penjadi tanggung jawab kepala sekolah dan harus dilaksankan oleh kepala sekolah berubah menjadi kepala sekolah tetap berfungsi sebagai penanggung jawab, namun pelaksana supervisi ada pada tim khusus yang dibentuk untuk membantu kepala sekolah melakukan penjaminan mutu.

Sistem itu diharapkan akan mengubah kegiatan supervisi dari formal-seremonial ke dalam aktivitas penjaminan mutu yang sesungguhnya. Apalagi jika pemerintah daerah telah menerapkan sistem untuk mendorong pelaksanaan supervisi sebagai penjamin mutu dapat dilaksanakan sesuai dengan fungsinya. Dengan langkah ini tentu akan meningkatkan akuntabilitas pemerintahan terutama dalam menjamin bahwa tiap warga negara memeperoleh pendidikan yang bermutu.

Akibatnya pemerintah daerah pada umumnya tidak memiliki data kineraja sekolah sebagai dasar pengembangan kebijakannya. Data ini juga sebagai dampak dari rendahnya kinerja sekolah dalam menghimpun data profil kenerja pendidik.

Penerapan standar yang mensyaratkan lengkapnya data profil kinerja melalui supervisi belum dapat sekolah penuhi sehingga Indonesia belum memiliki dasar yang kuat dalam mengembangkan kebijakan yang standar, yaitu berbasis data. Jadi, manajemen pendidikan kita terpaksa mengembangkan kebijakan penerapan standar dengan dukungan kebijakan yang tidak berstandar.

Solusi Alternatif

Dengan memperhatikan kondisi yang memprihatinkan di satu sisi karena belum supervisi sebagai upaya penjaminan mutu belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh kepala sekolah maupun dinas kabupaten-kota yang dalam pelaksanaanya dilakukan oleh para pengawas, maka sistem peningkatan mutu melalui kegiatan supervisi perlu dicarikan melalui solusi lain.

Solusi pertama dengan memanfaatkan kecendrungan sekolah untuk menerapkan standar ISO dalam sistem pengelolaan, maka pembentukan tim audit mutu dapat dimanfaatkan untuk lebih efektif dalam melakukan sistem penjaminan mutu melalui kegiatan supervisi teman sejawat.

Untuk lebih mengembangkan sistem supervisi multi proses sebagaimana yang telah berkembang di negara-negara maju yang diintegrasikan dengan multi proses, maka peran LPMP perlu ditingkatkan sebagai lembaga penjamin mutu melalui peningkatan perannya dalam melaksanakan supervisi yang melibatkan para pengawas di kabupaten kota. Produk LPMP ketika informasi hasil supervisi terhimpun dapat dikembangkan menjadi peta perkembangan pendidikan pada tiap daerah sekaligus sebagai strategi untuk menilai kinerja pendidikan dan kinerja pemerintah daerah oleh pemerintah khususnya dalam sistem peningkatan mutu pelaksanaan standar pendidikan.

Kesimpulan

Supervisi merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjamin bahwa seluruh proses dan hasil peningkatan mutu dapat mencapai target yang ditetapkan. Melalui kegiatan supervisi kinerja dapat diukur. Melalui kegiatan supervisi pemetaan mutu dapat dideskripsikan.

Konsep supervisi sebagai strategi penjaminan mutu belum dapat diwujudkan secara optimal. Kepala sekolah sebagai penjamin mutu internal sekolah belum dapat melaksanakan tugas supervisi dengan optimal pula, demikian juga pengawas pembina. Oleh karena itu mengembangkan sistem supervisi melalui optimalisasi diri melalui kontrol yang dikembangkan oleh LPMP seharusnya menjadi salah satu alternatif yang perlu segera dikuatkan.

Referensi :

Supervision of School Counselors. ERIC Digest. http://www.ericdigests.org/1995-1/counselors.htm.

Environmental Literacy. ERIC/CSMEE Digest. http://www.ericdigests.org/1992-1/literacy.htm. Tgl Akses : 9 September 2013.
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template