Sabtu, 25 Januari 2014

KEGIATAN EKSTRAKULIKULER MA DARUN NAJAH SUMBERSUKO







































Jumat, 24 Januari 2014

HARI KUSTA SEDUNIA

Di bulan Januari ini, masyarakat dunia memperingati Hari Kusta Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25. Peringatan ini ditujukan selain untuk men-support pasien-pasien kusta secara moral agar tidak merasa terkucil akibar penyakit ini juga untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari penularan penyakit kusta.


“Lho, memangnya kusta itu penyakit apa ya? Kok bisa pasien jadi merasa terkucil?”

Jadi gini sahabat, memang umumnya penyakit kusta terjadi di negara berkembang, yang sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah. Hal ini akibat keterbatasan negara tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memadai, ditambah dengan kurangnya penyelenggaraan edukasi dan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Indonesia sendiri termasuk negara yang paling banyak memiliki penderita kusta, setelah India, Brazil, dan Myanmar (WHO). Wah kita harus waspada nih.


Kusta dikenal juga dengan penyakit Morbus Hansen. Nama ini diambil sesuai dengan nama ilmuwan yang menemukan patogen penyebab kusta, yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874. Selain itu, masyarakat juga mengenal kusta sebagai penyakit lepra, karena bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah Mycobacterium leprae dan Mycobacterium lepromatosis. Mycobacterium leprae merupakan bakteri gram positif berbentuk batang yang termasuk dalam basil tahan asam karena tahan pada pewarnaan oleh asam dan alkohol.



Gambaran mikroskopik Mycobacterium lepromatosis dan Mycobacterium leprae dari lesi kulit

Sumber Gambar: http://www.human-healths.com/mycobacterium-leprae-2/mycobacterium-leprae.php)

Bakteri ini menyerang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya, termasuk saluran pernapasan. Pada penyakit ini lesi pada kulit dapat terlihat jelas, bila tidak diberikan perawatan intensif, maka kusta bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, dan anggota gerak. Tanda-tanda yang dapat terlihat antara lain timbulnya adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia. Pada awalnya bercak putih ini hanya sedikit, kemudian akan semakin melebar dan bertambah. Muncul juga bintil kemerahan (leproma, nodul) yang tersebar pada kulit. Pada keparahan kondisi, dapat terjadi benjolan-benjolan di wajah yang tegang disebut facies leomina (muka singa).


Sedangkan gejala umum yang dirasakan pasien antara lain: demam, mual kadang disetai muntah, nyeri kepala, kadang disertai iritasi, orchitis (peradangan testis), pleuritis (peradangan pleura), dan neuritis (peradangan pada saraf optik).

Patut diketahui juga cara penularan penyakit kusta ini. Dari penelitian disebutkan bahwa kusta dapat menular dari lendir/sekret hidung pasien. Bakteri yang berasal dari sekret hidung penderita namun sudah mengering, masih dapat hidup 2–7 x 24 jam. Selain itu kusta juga bisa menular melalui kontak kulit dengan luka terbuka. Penularan ini juga dapat diperparah dengan daya tahan tubuh pasien yang menurun dan keganasan bakterinya sendiri.

Penanggulangan penyakit kusta sudah banyak diusahakan pemerintah dan juga warga dunia melalui WHO. Bahkan sejak tahun 1995 sampai 2010, WHO memberikan paket obat untuk terapi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementerian Kesehatan. Terapinya adalahmultidrug therapy (MDT), yang terdiri dari 3 obat: dapsone, rifampicin dan clofazimine.

Tentunya selain terapi obat dibutuhkan juga rehabilitasi sosial bagi pasiennya, agar pasien tidak minder dalam pergaulan dan dapat tetap produktif. Dalam hal ini diperlukan peranan keluarga, masyarakat dan praktisi kesehatan untuk mendukung proses penyembuhan pasien. Nah, setelah kita tahu mengenai kusta, yuk kita sama-sama dukung penyembuhan moral untuk pasien kusta dengan tidak mengucilkan mereka J.

Sumber:
Zulkifli, 2003, Penyakit Kusta dan Masalah yang Ditimbulkannya, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. (USU digital library)
http://apotekerbercerita.wordpress.com/2012/01/12/hari-kusta-sedunia/
WHO, 1995, Leprosy disabilities: magnitude of the problem, Weekly Epidemiological Record70 (38): 269-75
http://www.human-healths.com/mycobacterium-leprae-2/mycobacterium-leprae.php

HARI GIZI NASIONAL KE-54 TANGGAL 25 JANUARI 2014


Sebagian besar masyarakat mungkin tidak mengetahui tentang peringatan Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Hal ini wajar mengingat pemberitaan di media tidak begitu gencar seperti hari penting lainnya. Tepat tanggal 25 Januari 2014, diperingati sebagai Hari Gizi Nasional yang ke-54 dengan tema “Gizi Baik, kunci keberhasilan pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)“. Tema ini dipilih karena gizi berperan sangat penting untuk mencegah penyakit menular dan penyakit tidak menular yang akan memberikan efek positif pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.

Kata "gizi" berasal dari bahasa Arab yang artinya makanan yang menyehatkan dan  dicetuskan oleh Lembaga Pusat Bahasa untuk terjemahan kata "nutrition" dalam bahasa Inggris. Pada awalnya tidak ada kata terjemahan untuk kata "nutrition". Makanya digunakan kata makanan dan diet. Untuk lebih jelasnya tentang sejarah awal Hari Gizi Nasional, Anda dapat membacanya pada link http://id.wikipedia.org/wiki/Gizi_seimbang

Terdapat makna yang begitu penting dan mendalam dalam setiap peringatan Hari Gizi Nasional dari tahun ke tahun. Masyarakat seakan diingatkan akan pentingnya gizi bagi kesehatan dan kecerdasan manusia Indonesia. Gizi adalah zat-zat penting dalam makanan berupa mineral, protein, lemak, vitamin, karbohidrat dan air. Zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh manusia terutama oleh balita. Gizi sangat dibutuhkan balita yang sedang berada dalam tahap tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, makanan yang berkualitas dan bergizi tinggi perlu menjadi makanan rutin yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama anak-anak.

Jika melihat keadaan alam Indonesia, sebenarnya tidak ada tempat untuk yang namanya "GIZI BURUK". Indonesia sangat kaya dengan beraneka Sumber Daya Alam. Koes Plus juga membuat lagu tentang betapa luar biasanya alam Indonesia berjudul "Kolam Susu". Terdapat begitu banyak sumber pangan bergizi tinggi yang bahkan tidak bisa ditemukan di negara manapun di dunia. Sampai-sampai membuat iri semua negara dan menjadi incaran untuk dijadikan daerah jajahan pada zaman dahulu. Sungguh tidak terbayangkan jika terdapat anak yang menderita gizi buruk. Tapi kenyataannya berkata lain.

Pada tahun 2010 terdapat 5 juta anak yang menderita kurang gizi dan 100 juta penduduk beresiko mengalami berbagai masalah kekurangan gizi. Data UNICEF tahun 2006 menunjukkan angka 2,3 juta angka balita penderita kekurangan gizi yang berpotensi mengidap busung lapar. Sungguh sebuah ironi besar ketika dihadapkan pada realita bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa ternyata rakyatnya belum mampu hidup sejahtera dan bahkan untuk makan makanan yang sehat setiap harinya. Apa yang salah dari negeri ini?

Padahal anak-anak adalah aset terpenting untuk masa depan bangsa ini. Bagaimana nasib bangsa Indonesia di masa mendatang ketika aset terpenting itu malah kekurangan gizi dan berdampak pada kecerdasan yang rendah pula? Masalah gizi buruk seakan tidak ada habisnya, bahkan menunjukkan angka yang semakin naik. Hal ini merupakan dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam Indonesia yang kaya juga menjadi penyebab mengapa masyarakat Indonesia sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga tidak mampu untuk membeli makanan yang bergizi tinggi. Sebagian yang lain malah terpaksa memakan nasi aking yang pasti tidak bergizi.

Kasus gizi buruk tidak hanya menjangkiti daerah Indonesia Timur yang identik dengan kemelaratan, namun juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk yang dikatakan sebagai daerah lumbung padi nasional seperti Jawa Barat. Pada tahun 2012 saja, Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai negara dengan jumlah kekurangan gizi terbesar di dunia. Angka pada tahun 2013 menunjukkan bahwa terdapat 900 ribu anak balita yang kekurangan gizi. Angka tersebut adalah 4,5 persen dari jumlah balita saat itu yang mencapai angka 23 juta jiwa. Kondisi ini sungguh memprihatinkan sekali, padahal Indonesia sudah berkomitmen bersama negara-negara PBB untuk mensukseskan program Millenium Development Goals (MDG's) dengan memangkas separuh angka kematian balita dan jumlah penduduk miskin dan kelaparan dari keadaan pada tahun 2000.

Bagaimanapun juga, harus ada revolusi untuk memperbaiki gizi anak-anak Indonesia dengan menggalakkan kampanye gizi seimbang pada masyarakat. Pemerintah juga harus mampu meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mampu membeli makanan yang sehat dan penuh gizi untuk anak-anak mereka. Upaya ini bisa berawal dari pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia secara optimal untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945.

Mudah-mudahan pada pemilu bulan April nanti akan terpilih pemimpin yang mampu mewujudkan Indonesia sehat dan sejahtera. Amiiin.

Selamat Hari Gizi Nasional... :-)  

Senin, 13 Januari 2014

MAKNA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Menurut penanggalan Masehi, maka 1443 tahun yang lalu tanggal 12 april 571 M lahirlah Nabi Muhammad SAW di kota Mekkah. Atau dalam penanggalan hijriah tepat tanggal 12 Robbiul awal tahun Gajah. Sehingga setiap tanggal 12 Robiul Awal, diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad yang pada tahun 2014 ini bertepatan pada tanggal 14 Januari. Karena pergantian hari penanggalan hijriah dimulai saat terbenamnya matahari, maka Maulid Nabi Muhammad SAW bisa dimulai tanggal 13 Januari malam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekedar upacara seremonial tahunan belaka. Maulid Nabi mempunyai misi untuk membentuk dan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Makna lain dari setiap pelaksanaan Maulid Nabi adalah ajakan untuk selalu berbuat kebaikan, mencegah kemungkaran dan mengikuti apa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini juga yang disampaikan oleh pakar tafsir Al-Qur'an yang notabene mantan Menteri Agama RI, Prof. Dr. M. Quraish Shihab.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah suatu bentuk penghormatan tertinggi kepada beliau. Namun begitu ada beberapa kelompok aliran muslim seperti Wahabi dan Salafiah yang memberikan hukum bid'ah (mengada-adakan dalam urusan agama) pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bisa jadi pendapat itu benar HANYA JIKA dalam peringatan Maulid justru menghamburkan materi, waktu, dan energi saja dan malah tidak menambah kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Jadi dalam pelaksanaan peringatan Maulid harus selalu diniati untuk menghadirkan keteladanan Nabi Muhammad pada diri kita sehingga Maulid bisa bernilai ibadah. Hal ini akan berkontribusi pada perbaikan akhlak dan moral umat Islam di tengah peradaban modern yang sedang mengalami krisis keteladanan dan krisis moral.

Terdapat hal yang unik dalam setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti yang biasa ditemukan di Yogyakarta dan Solo, yaitu ritual Grebeg Mulud yang dilaksanakan pada bulan Mulud pada penanggalan Jawa. Namun peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling umum dilaksanakan dengan perayaan keagamaan, seperti pembacaan sholawat Nabi serta mengadakan pengajian.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah lama dilaksanakan jauh setelah Rasulullah wafat. Namun kapan tepatnya Maulid Nabi pertama kali diselenggarakan? Mungkin Anda belum tahu mengenai hal ini. Jadi pada awalnya pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193) di Irak, terdapat seorang Gubernur yang pertama kali memperkenalkan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Said Al-Qakburi. Pada saat itu sedang berkecamuk perang salib antara pasukan muslim dengan pasukan Kristen Eropa. Untuk meningkatkan semangat pasukan muslim saat itu dan juga menambah kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW, maka diadakanlah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi sarana pembangkit semangat keislaman umat dengan meneladani akhlak dan kepribadian Rasul. Itu lah hal yang dipesankan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi.

Jadi sepanjang peringatan Maulid Nabi bertujuan untuk mengambil hikmah dan semangat pengabdian Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Allah SWT dan mengabdi sepenuhnya pada Sang Rabb tanpa maksud mendewakannya adalah justru bernilai ibadah. Jika sekarang menjadi titik awal dan kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri, keluarga dan membangun masyarakat dengan meneladani Rasulullah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah tak berlebihan.

Masih banyak dari kita yang bahkan belum paham betul tentang biografi Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu justru dengan diadakannya peringatan Maulid Nabi tiap tahun, kita diajak untuk mengenal sejarah perjalanan hidup Rasulullah dan dapat mengambil hikmahnya. Nabi Muhammad SAW sudah menjadi anak yatim bahkan ketika beliau masih berusia 7 bulan dalam kandungan ibunda beliau, Aminah. Sang ayah, Abdullah harus lebih dulu wafat sebelum melihat putranya lahir. Setelah itu Muhammad kecil diasuh sampai usia 5 tahun oleh ibu susuan dari Bani Sa'ad bernama Halimah. Kemudian beliau kembali pada asuhan ibunda tercinta. Namun, akhirnya Aminah juga wafat. Sang kakek, Abdul Mutthalib mengambil alih hak asuh Nabi Muhammad SAW. Kemudian peristiwa selanjutnya adalah sejarah yang penuh kesulitan hidup dan pejuangan.

Beliau telah memberikan begitu banyak keteladanan semasa hidupnya. Bahkan seluruh hidup beliau adalah keteladanan untuk seluruh kehidupan di alam semesta ini. Perjuangan beliau dalam mengubah zaman kegelapan yang penuh kesesatan menjadi zaman yang pencerahan yang penuh cahaya Islam sungguh patut kita ambil hikmahnya. Beliau melakukan itu tanpa ingin dikenang atau diingat dengan berbagai perayaan. Selama kita masih meneladani Nabi Muhammad SAW maka risalah beliau tidak akan punah oleh waktu. Inilah yang harus didapat umat Islam dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template