Senin, 21 Juli 2014

Hadiah Terindah di Hari Anak



Selamat Hari Anak untuk seluruh anak Indonesia !

Hadiah apakah yang akan kita berikan untuk anak pada Hari Anak Nasional – 23 Juli ?
Apa yang anak suka ?
Apa yang kira-kira berguna bagi anak ?
Apa yang membuat anak terkesan ?

Hadiah adalah hal yang sangat disenangi oleh anak. Lihat saja bagaimana ekspresi wajah anak-anak saat menerima hadiah, walaupun mungkin hadiah itu sesuatu yang murah harganya.

Lihat juga bagaimana ekspresi wajah anak yang tidak mendapatkan hadiah, saat teman-teman lainnya mendapatkan hadiah. Waktu kecil, saya merasa sedih sekali jika melihat teman-teman mendapatkan hadiah, sementara saya tidak. Apa sebenarnya makna hadiah bagi seorang anak ?

Berapa pun harganya, jika hadiah diberikan dengan sebuah ketulusan dan dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan si penerima, maka hadiah itu akan sangat berkesan dan berguna baginya. Hadiah biasanya diberikan pada saat seseorang berulang-tahun atau jika seseorang mencapai prestasi tertentu. Tetapi bisa juga hadiah diberikan pada saat perayaan-perayaan penting, seperti saat hari raya/hari istimewa lainnya. Dengan demikian, sesungguhnya hadiah adalah sebuah bentuk perhatian, yang diharapkan bisa memotivasi seseorang untuk bisa hidup lebih baik lagi, terus berprestasi dan menyadari bahwa dirinya berharga.

Andai Hari Anak Nasional dianggap sebagai Hari Ulang Tahun Anak Indonesia, sungguh luar biasa! Bayangkan! 70,5 juta anak merayakan ulang tahun secara nasional setiap tanggal 23 Juli. Mereka bermain, bergembira dan mendapatkan hadiah pada Hari Ulang Tahun Anak Indonesia.

Saya membayangkan Indonesia sebagai sebuah “keluarga” yang harmonis dimana Pemerintah adalah “orang tua”-nya. Keluarga Indonesia ini sangat bahagia, dimana anak-anak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, mendapatkan gizi yang cukup, mendapatkan pendidikan yang berkualitas, mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik, anak mendapatkan perlindungan dari orangtua, tidur di rumah yang layak, memiliki identitas yang jelas, memperoleh kesempatan bermain, memiliki keluarga yang rukun, orang tuanya bekerja keras demi anak, penghasilan orang tua digunakan untuk kesejahteraan keluarga, orang tua tidak mengambil hak anaknya, orang tua bisa berkomunikasi dengan baik - tanpa kekerasan. Saat anak-anaknya berulang tahun, sang “orang tua” memberikan hadiah yang terbaik dan mengadakan syukuran sederhana, sekaligus melihat perkembangan anaknya selama ini dan memikirkan apa yang harus dipersiapkan untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.

Namun sepertinya bayangan saya masih sebuah impian yang belum jelas kapan akan terwujud. Kenyataannya, banyak kejadian dan berita yang memprihatinkan kita semua, seperti beberapa fakta berikut ini:

  • Banyak anak tidak tahu, kalau tanggal 23 Juli adalah Hari Anak Nasional. Jangankan Hari Anak Nasional, hari ulang tahunnya saja banyak yang tidak tahu, karena banyak yang tidak memiliki indentitas / akte kelahiran.
  • Kompas, 17 Desember 2009, memuat berita dari 70,5 juta anak Indonesia, 17,7 juta (25%) dalam kondisi terlantar dan hampir terlantar. Pemerintah sebagai “Orang tua” dari anak-anak Indonesia baru bisa menangani 4% dari 17,7 juta ( 1 juta anak ) per tahunnya.
  • Banyak anak tidak mendapatkan perlindungan, mereka mengalami kekerasan fisik di keluarga, sekolah maupun tempat-tempat umum. Bahkan rumah yang seharusnya memberikan rasa aman dan tempat berlindung, sekarang sudah tidak aman lagi dengan banyaknya “bom” kompor tabung gas 3 kg yang meledak.
  • “Orang tua” (baca: Negara) mengambil hak anaknya sendiri, anak dieksploitasi untuk menghidupi keluarga, penghasilan “Orang tua” tidak digunakan untuk membesarkan dan mendidik anak, tetapi dikorupsi dan difoya-foyakan.
  • Banyak anak kehilangan hak bermain, mereka tidak bisa bermain karena harus bekerja mencari uang untuk menghidupi orang tua dan Negara. Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan BPS, menunjukkan bahwa jumlah anak (10-17 tahun) yang bekerja pada tahun 2005 di Indonesia jumlahnya telah mencapai 35,0 juta orang.
  • Banyak anak yang hidup dalam kondisi di garis kemiskinan dan dibawah garis kemiskinan. Data BPS 2010, jumlah penduduk miskin di Indonesia ada 31 juta. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya anak yang hidup bersama orang tua yang miskin, mereka tinggal di rumah yang tidak layak huni, tidak bisa membayar pendidikan yang berkualitas, tidak sanggup membayar pelayanan kesehatan yang baik, mereka tidak bisa mendapatkan lingkungan yang sehat.
  • Banyak anak dipastikan tidak mendapatkan gizi yang cukup, karena pola konsumsi yang asal. Ini bisa dilihat dari laporan BPS 2010, tentang komoditi yang paling penting bagi penduduk miskin untuk dikonsumsi adalah sebagai berikut : 1. Beras (58%); 2. Rokok (12%); 3. Gula Pasir (7%); 4. telur (6%); 5. Mie Instan (6%); 6. Tempe (3%); 7. Kopi (2.51%) ; 8. Tahu (3.5%); 9. Bawang Merah (3%).
  • Banyak kasus-kasus perdagangan anak dan prostitusi anak.

Kondisi di atas hanya gambaran kecil dari kondisi buruk yang dialami oleh anak Indonesia.

Hari Anak yang sudah diadakan selama 24 tahun, sejak dicanangkan oleh Presiden Suharto tahun 1986, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.44/1984 tentang Hari Anak Nasional, ternyata belum banyak memberikan dampak yang besar untuk anak Indonesia dan “orang tua” belum memberikan hadiah yang berarti untuk anak-anaknya.

Perayaan Hari Anak Nasional perlu lebih dimaknai lebih dalam, memang tidak otomatis akan merubah kondisi yang buruk menjadi baik, karena tentu saja hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan.

Perayaan Hari Anak Nasional harus menjadi momentum sebuah gerakan peduli terhadap anak Indonesia. Sebuah gerakan yang membangun kesadaran dan kepedulian bangsa Indonesia untuk memperhatikan, mencintai, dan mengasihi anak dengan sungguh-sungguh.

Pemerintah, Pengusaha, Pendidik, Pers, Individu termasuk anak harus ikut dalam gerakan ini. Kelihatan besar dan rumit? TIDAK ! Kita bisa mulai dari tindakan yang kecil dan sederhana, yaitu MAU MENJADI SAHABAT BAGI ANAK-ANAK di SEKITAR KITA.

Sahabat menyimpan makna kesetaraan, saling berbagi dan saling memperhatikan. Semangat persahabatan akan berdampak luar biasa dan akan membuat Bangsa Indonesia menjadi pro-anak yang memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak anak.

Hadiah terbaik dan terindah saat ini bagi anak-anak Indonesia di Hari Anak 23 Juli adalah memberikan diri kita untuk mau menjadi SAHABAT, yang menaruh KASIH di setiap waktu.

Gerakan menjadi sahabat anak (baca: Gerakan Sahabat Anak) merupakan tindakan sederhana tetapi memberikan dampak besar, kita bisa tahu permasalahan anak dan menemukan solusi dengan cara bersahabat dengan anak-anak, bukan hanya mengamati dari jauh.

Menjadi teman “curhat”, bermain bersama, bersentuhan langsung, menyediakan waktu, membacakan cerita untuk anak adalah hal-hal kecil yang semua orang bisa lakukan dan disukai anak.

Perhatian terbesar dan Hadiah terbaik kepada anak bukan dengan memberikan materi, barang atau membuat kebijakan, tetapi memberikan waktu untuk selalu dekat dengan mereka.

Terima kasih untuk kita semua yang sudah menjadi sahabat bagi anak Indonesia.

Selamat Ulang Tahun Anak Indonesia !


S.S. Benyamin Lumy
Pembina Sahabat Anak



Jumat, 11 Juli 2014

KISAH & SEJARAH ISRAEL & PALESTINA

Israel yang dalam bahasa Ibrani מדינת ישראל Medinat Yisra‘el, dan dalam bahasa Arab دولة إسرائيلDawlat Isrā’īlmerupakan sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan penduduk sekitar 7,28 juta jiwa.Selain Yahudi, terdapat juga beberapa kelompok etnis minoritas seperti etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel. Di Israel juga terdapat beberapa agama lain seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain.
Awal Sejarah Israel


Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air Yahudi. Sekitar abad ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan disekitar Tanah Israel.

Antara periode Kerajaan-kerajaan Israeldan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di bawah pemerintahanAsiria, Babilonia, Persia, Yunani,Romawi, Sassania, dan Bizantium.

Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar Kokhba melawanKekaisaran Romawi pada tahun 132, menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi.

Pada tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan populasiYahudi menurun lebih jauh lagi.

Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesulatanan Mameluk pada tahun 1260.

Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari KesultananUtsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.
Zionisme dan Mandat Britania

Pengusiran besar-besaran Yahudi atau yang biasa disebut Diaspora Yahudi, menyebabkan tersebarnya Yahudi ke berbagai negara. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa kembali ke Tanah Suci. Dan perpindahan itu meningkatkan jumlah populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492.

Selama abad ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed.

Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah Suci.

Imigrasi dalam skala besar, atau dikenal sebagai Aliyah Pertama (עלייה), di mulai pada tahun 1881, yaitu pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom di Eropa Timur.

Pada tahun 1896, Theodor Herzl menerbitkan buku Der Judenstaat (Negara Yahudi), dan memaparkan visinya tentang negara masa depan Yahudi, Tahun berikutnya ia kemudian mengetuai Kongres Zionis Dunia pertama.

Aliyah Kedua (1904–1914) dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi kemudian berpindah ke Palestina.

Selama Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri Britania Arthur Balfourmengeluarkan pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina.

Atas permintaan Edwin Samuel Montagu dan Lord Curzon, disisipkan pula pernyataan “it being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any other country“.

Legiun Yahudi, batalion yang terdiri dari sukarelawan-sukarelawan Zionis, kemudian membantu Britania menaklukkan Palestina. Oposisi Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920 dan pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (Bahasa Ibrani : Pertahanan).

Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa mempercayakan mandat atas Palestina kepada Britania Raya. Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi.

Aliyah Ketiga (1919–1923) dan Aliyah Keempat (1924–1929), secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina. Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan diTransyordania.

Gerakan Nazi pada tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima (1929-1939) dengan masukknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Britaniamembatasi imigrasi dengan mengeluarkan Buku Putih 1939.

Sebagai reaksi atas penolakan negara-negara di dunia yang menolak menerima pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang dikenal sebagai Aliyah Bet yang bertujuan untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina.

Pada akhir Perang Dunia II, jumlah populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922.
Kemerdekaan Israel


Setelah 1945, Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.

Badan PBB yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.

Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arabmendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi.

Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestinaruntuh dan sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.

Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudimemproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai “Israel“. Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak –menyerang Israel, menimbulkanPerang Arab-Israel 1948. Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan.

Setelah satu tahun pertempuran, genjatan senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordaniakemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat danYerusalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.

Pada masa-masa awal kemerdekannya, gerakan Zionisme buruh yang dipimpin oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion mendominasi politikIsrael. Tahun-tahun ini ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab.

Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958. Kebanyakan pengungsi tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai ma’abarot. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini.

Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir.

Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam sebuah aliansi rahasiaBritania Raya bersama dengan dan Perancis, yang betujuan untuk merebut kembali Terusan Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi olehMesir. Walaupun berhasil merebut Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk mundur atas tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai ganti atas jaminan hak pelayaran Israel di Laut Merah dan Terusan Suez.


Pada tahun 1967, Mesir,Suriah, dan Yordaniamenutup perbatasannya dengan Israel dan mengusirpasukan perdamaian PBBkeluar dari wilayah tersebut serta memblokade aksesIsrael terhadap Laut Merah.

Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israelberhasil merebut Tepi Barat,Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.

Garis Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israeldengan Wilayah pendudukan Israel. Batas wilayah Yerusalem juga diperluas dengan memasukkan wilayah Yerusalem Timur. Sebuah undang-undang yang mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.


Kegagalan negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai gelombang serangan terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia, termasuk pula pembunuhan atlet-atlet Israel pada Olimpiade München 1972. Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God (Kemarahan Tuhan). Pada operasi ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa München ini dilacak dan dibunuh.

Pada hari Yom Kippur 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadapIsrael. Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober dengan Israelberhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.

Pemilihan Knesset 1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel. Pada pemilihan ini, Menachem Begin yang berasal dari partai Likud mengambil alih kontrol pemerintahan dari Partai Buruh Israel. Pada tahun itu pula, Presiden Mesir Anwar El Sadat melakukan kunjungan ke Israel dan mengucapkan pidato di depan Knesset. Aksi ini dilihat sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.

Dua tahun kemudian, Sadat dan Menachem Begin menandatanganiPersetujuan Camp David dan Perjanjian Damai Israel-Mesir. Israel menarik mundur pasukannya dari semenanjung Sinai dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga Palestina yang berada di luar Garis Hijau. Namun, rencana tersebut tidak pernah diimplementasi.

Pemerintahan Begin mendukung warga Israel untuk bermukim di Tepi Barat, mengakibatkan konflik dengan warga Palestina di daerah tersebut.

Pada tanggal 7 Juni 1981, Israel membom bardir reaktor nuklir Osirak milikIrak pada Operasi Opera. Badan intelijen Israel, Mossad, mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan Irak untuk mengembangkan senjata nuklir.

Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi pada Perang Saudara Lebanon untuk menghancurkan basis-basis serangan Organisasi Pembebasan Palestina di Israel Utara. Intervensi ini kemudian berkembang menjadi Perang Lebanon Pertama. Israel menarik pasukannya dariLebanon pada tahun 1986. Intifada Pertama yang merupakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pemerintahan Israel terjadi pada tahun 1987, menyebabkan terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel.

Selama Perang Teluk 1991, PLO dan kebanyakan warga Palestinamendukung Saddam Hussein dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap Israel.

Pada tahun 1992, Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel setelah memangkan pemilihan umum legislatif Israel 1992. Yitzhak Rabin dan partainya mendukung adanya kompromi dengan tetangga-tetangga Israel.

Tahun 1993, Shimon Peres dan Mahmoud Abbas, sebagai wakil Israel danPLO, menandatangani Persetujuan Oslo. Persetujuan ini memberikanOtoritas Nasional Palestina hak untuk memerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan menyerukan berakhirnya terorisme.

Pada tahun 1994, Perjanjian Damai Israel-Yordania ditandatangani, membuat Yordania menjadi negara Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Dukungan publik Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa pembantaian umat muslim yang sedang bersembahyang diMasjid Ibrahimi oleh sekelompok ekstremis gerakan Kach. Selain itu, pemukiman warga Israel di daerah pendudukan yang masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina juga menurunkan dukungan publikArab.

Dukungan publik Israel terhadap persetujuan ini juga berkurang setelah terjadinya rentetan kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh hamas.Pembunuhan Yitzhak Rabin yang dilakukan oleh esktremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai yang mendukung perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.

Pada akhir 1990-an, Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahumenarik mundur pasukannya dari Hebron dan menandatangaiMemorandum Sungai Wye. Memorandum tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih luas.

Peta perubahan wilayah Israel dan Palestina :


sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Israel
http://id.wikipedia.org/wiki/Palestina

Kamis, 10 Juli 2014

5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia

Kemarin 9 Juli 2014, Indonesia--sebagai salah satu negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia--telah menggelar pesta demokrasi lima tahunan. Tak hanya di dalam negeri, pemilihan presiden 2014 ini juga menjadi sorotan di mata dunia.

Pemberitaan tentang pilpres 9 Juli 2014 yang tak luput dari perhatian sejumlah media asing menunjukkan pentingnya pilpres Indonesia. Berikut ini lima alasan kenapa pilpres Indonesia penting bagi dunia internasional, seperti dikutip dari The Guardian, Senin, 7 Juli 2014.

1. Mega demokrasi
Indonesia disebut sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, setelah India dan Amerika, dengan 187 juta pemilih, termasuk 67 juta pemilih muda. Hal penting lainnya adalah pilpres kali ini merupakan perpindahan kekuasaan yang pertama kalinya dari satu presiden terpilih secara demokratis ke presiden berikutnya. (Baca: Pemilu Presiden, TNI Siaga 1)

2. Ekonomi yang sehat
Perekonomian Indonesia semakin penting di mata internasional. Setelah sempat lumpuh akibat krisis ekonomi pada tahun 1998, kini perekonomian Indonesia menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Tak hanya itu, setelah menjadi anggota kelompok G 20, Indonesia dianggap sebagai negara dengan performa ekonomi terbaik di dunia bersama kekuatan ekonomi baru lainnya, seperti Maroko, Turki, dan Nigeria.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat ini, diprediksi pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terkuat ketujuh di dunia. Meski demikian, sekitar 32 juta rakyat Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Potensi ekonomi yang baik ini terganjal dengan tingginya korupsi dan buruknya infrastruktur. (Baca: Google Ikut Rayakan Pilpres Indonesia)

3. Masyarakat yang dinamis
Berbeda dengan negara Asia Tenggara lainnya–kudeta milter yang mengganggu stabilitas politik Thailand dan aturan satu partai di Malaysia dan Singapura, transisi demokrasi Indonesia telah dipuji kesuksesannya. Sejak berakhirnya 32 tahun kekuasaan Soeharto, Indonesia telah berubah dari pemerintahan terpusat menjadi demokrasi di segala bidang.

Memang, tak dapat dipungkiri, jual-beli suara dan politik uang masih mewarnai pemilu di Indonesia. Namun, secara keseluruhan, pemilu Indonesia telah dianggap berhasil dengan prinsip bebas dan adilnya. Kondisi yang juga didorong oleh kebebasan pers ini membuat masyarakat Indonesia tumbuh menjadi masyarakat sipil paling dinamis se-Asia Tenggara.

4. Islam moderat
Jumlah pemeluk Islam di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan seluruh kawasan Timur Tengah yang masih dianggap sebagai pusat Islam. Dengan 90 persen dari 240 juta penduduknya merupakan pemeluk Islam, Indonesia menjadi contoh bahwa Islam dan demokrasi bisa hidup berdampingan.

Konstitusi Indonesia telah menjamin adanya kebebasan beragama. Meski demikian, sejumlah kasus intoleransi agama masih saja muncul, seperti yang dilakukan kepada umat Kristen, muslim Syiah, dan Ahmadiah. Namun, bersama pemerintah, umat muslim Indonesia yang sebagian besar beraliran moderat ini terus berusaha menekan tumbuhnya ekstremisme Islam yang muncul sejak peristiwa Bom Bali 2002. (Baca: Tim Jokowi dan Prabowo Yakin Pilpres Aman)

5. Kesatuan nasional
Meski terdiri lebih dari 17 ribu pulau dengan ratusan etnis dan bahasa, sejak 1945 lalu bangsa ini telah terikat menjadi satu negara, Indonesia. Dari sinilah Indonesia selalu menjadi contoh global tentang keuntungan dari sebuah kebersamaan dan kesatuan. Dan, dibutuhkan pemimpin yang mampu mempersatukan negeri yang paling beragam ini untuk bisa memainkan peranan yang lebih besar di panggung global. Kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, sama-sama mengklaim sebagai seorang nasionalis yang mampu mewujudkan hal itu. Namun, siapa pun yang akan memenangi pilpres ini, dunia harus bersiap untuk menghadapi Indonesia yang berbeda setelah 9 Juli 2014. (Baca: Begini Pesan KPK Soal Pilpres)



Sumber: pemilu.tempo.co

Makna Puasa Ramadhan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang_orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari_hari yang lain. dan wajib bagi orang_orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan_penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari_hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk_Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. [QS. Al_Baqarah (2): 183-185]

Allah subhanahu wa ta’ala telah mengutamakan sebagian waktu melebihi yang lain dan menuliskan sebagian hari dan malam di atas hari dan malam yang lain,[1] serta menjadikannya sebagai dagangan yang menguntungkan bagi hamba_Nya yang mukmin. Allah subhanahu wa ta’ala juga memilih sesuatu yang dikehendaki_Nya. Allah memilih tempat yang dikehendaki_Nya, pilihan_Nya sendiri ada yang menjadi Rasul, pemimpin negara, gubernur, walikota, kepala sekolah, cendikiawan, dan sebagainya. Allah subhanahu wa ta’ala memilih gua Hira’ yang dikehendaki-Nya sebagai tempat pertemuan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Malikat Jibril ‘Alaihissalam. Kemudian Allah juga memilih Makkah Al_Mukarramah yang dikehendaki_Nya sebagai kiblat kaum Muslimin dan memilih juga kota Madinah sebagai basis pertahanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menyebarkan risalah Ilahi.

Selain hal-hal di atas, Allah subhanahu wa ta’ala juga telah memilih bulan suci ramadhan sebagai bulan kemuliaan yang di dalamnya terdapat begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh umat Islam, baik yang akan dirasakan dalam kehidupan di dunia terlebih lagi di kehidupan akhirat kelak.

Dalam Islam bulan Ramadhan mempunyai makna yang istimewa dan kedudukan yang mulia. Banyak kejadian atau peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini.[2] Sehingga sudah seharusnya kita memaknai bulan suci Ramadhan ini dengan berbagai amal kebajikan, di antaranya adalah puasa selama bulan Ramadhan.

A. PENGERTIAN PUASA RAMADHAN

Puasa (shaum), menurut bahasa Arab artinya menahan dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan berbicara, menahan makan, dan sebagainya.[3] Hal yang serupa dikatakan oleh Usamah Abdul Aziz bahwa puasa (shaum) pada dasarnya berarti menahan diri dari melakukan suatu perbuatan, baik makan, berbicara maupun berjalan. Oleh karena itu, kuda yang tidak mau berjalan atau memakan rumput disebut shaim (kuda yang tidak mau berjalan). Penyair berkata, “Khailun Shiyaamuw wa Ukhro Ghairu Shaaimatin” artinya kuda_kuda ini tidak mau berjalan dan kuda_kuda yang lain mau berjalan.[4]

Sedangkan puasa (shaum) menurut istilah agama Islam adalah amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.[5] Namun ada yang mengatakan bahwa puasa (shaum) adalah bentuk menahan yang khusus pada waktu yang khusus dengan cara yang khusus pula.[6] Adapun pengertian Ramadhan adalah pembakaran.[7] Istilah Ramadhan telah menjadi nama salah satu bulan dalam sistem penanggalan Hijriyah.

Dengan demikian, puasa Ramadhan adalah amal ibadah yang dilakukan dengan cara menahan yang khusus, yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa pada waktu yang khusus yaitu selama bulan Ramadhan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu..

B. KEWAJIBAN PUASA RAMADHAN

Puasa Ramadhan mulai diwajibkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala atau umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Sya’ban, satu setengah tahun setelah hijrah. Ketika itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam baru diperintahkan untuk mengalihkan kiblat dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Masjidil Haram di Makkah. Adapun perintah untuk melaksanakan puasa terdapat dalam Alquran surat Al_Baqarah ayat 183 yang berbunyi,

“Hai orang_orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang_orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [QS. Al_Baqarah (2): 183] [8]

Kemudian, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang akan mendapatkan kehinaan dan kerendahan jika dia memasuki bulan Ramadhan dan Ramadhan ini telah berlalu sebelum dia diampuni.” [HR. At_Tirmidzi, Ahmad, Al_Hakim, dan Ibnu Hibban] [9]

C. PUASA DAN TAQWA

Di dalam Islam, puasa Ramadhan mempunyai tujuan dalam rangka taqwa kepada Allah Ta’ala sebagaimana dijelaskan pada akhir ayat yang berbunyi “agar kamu bertaqwa.” Adapun pengertian taqwa adalah menjaga diri dari perbuatan yang menyebabkan kemurkaan Allah dan perbuatan yang bisa mendatangkan siksa_Nya. Cara yang ditempuh untuk merealisasikan hal itu adalah dengan menjalankan perintah_perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan_Nya. Juga menjaga jiwa dari perbuatan_perbuatan dosa dan hawa nafsu, serta membersihkan diri dari berbagai macam prilaku (akhlaq) tercela.[10]

Seseorang yang menjalankan puasa Ramadhan harus mengekang diri dari tuntutan biologis, seperti makan, minum, melakukan hubungan suami istri, demi menjalankan printah Allah subhanahu wa ta’ala.

Tentu saja seseorang yang harus mengekang dirinya akan merasa berat, walaupun dilakukan demi menjalankan perintah Allah. Sepanjang bulan suci Ramadhan ia harus menahan diri dengan penuh kesabaran dan menyadari bahwa Allah selalu mengawasinya. Seandainya rasa takut terhadap larangan Allah dalam meninggalkan puasa tidak ada pada dirinya, maka ia tidak akan tahan melakukan puasa Ramadhan. Tentu saja dengan membiasakan diri dalam hal ini, akan tertanam dalam jiwanya rasa ikhlash dalam menjalankan perintah Allah, dan rasa malu jika melanggar larangan-larangan_Nya.

Puasa Ramadhan juga dapat menempa iman seseorang, sehingga kuat laksana baja dalam menghadapi hawa nafsu dan kebiasaan_kebiasaan yang membahayakan. Selain itu juga, puasa Ramadhan dapat mendidik jiwa untuk bertaqwa kepada Allah dan taat melaksanakan perintah-perintah_Nya. Kemudian, puasa Ramadhan dapat melindungi diri dari kemauan hana nafsu atau melaksanakan hal_hal yang telah diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Itulah hakikat tujuan puasa Ramadhan dan buah yang akan dipetik oleh pelakunya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai berikut: “Puasa adalah benteng (dari perbuatan maksiat), apabila salah seorang di antara kamu melakukan puasa, maka janganlah berbicara kotor dan jangan berlaku seperti orang bodoh. Jika ada yang mencari atau mengajak bertengkar, maka katakanlah, ‘Saya sedang puasa, saya sedang puasa’.” [HR. Bukhari]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda, “Barangsiapa tidak mau meninggalkan perkataan bohong dan melakukan perbuatan tercela, maka Allah tidak membutuhkan lagi puasanya.” [HR. Bukhari]

Sabda Nabi Muhammad shalalallahu ‘alaihi wa sallam di atas, memberikan penjelasan kepada kita bahwa yang dimaksud dengan puasa tidak sekedar menahan lapar dan dahaga. Bahkan lebih dari itu, ia harus mengekang nafsu syahwat dan memadamkan api kemarahan serta menundukkan nafsu amarahnya untuk taat kepada Allah. Apabila syarat_syarat yang telah saya sebutkan tadi tidak terpenuhi pada diri seseorang yang melakukan puasa, maka Allah tidak akan memperdulikan lagi puasanya.

D. PUASA DAN KEBAIKAN

Puasa adalah jalan menuju kebaikan. Apabila seorang yang kaya melakukan ibadah puasa Ramadhan, maka ia akan merasakan sengatan rasa lapar. Dengan demikian, ia akan merasakan belas kasihan terhadap kaum fakir miskin yang selalu mengalami rasa lapar karena hidup mereka serba kekurangan. Oleh karenanya, sebagai kifarah orang yang tidak mampu berpuasa dikarenakan sakit atau sudah tua, harus membayar makanan terhadap kaum fakir miskin sebanyak puasa Ramadhan yang tidak dilakukannya. Juga diwajibkan bagi kaum muslimin membayar zakat fitrah yang diberikan kepada kaum fakir miskin seusai bulan Ramadhan, karena pada waktu itu semua kaum muslimin bersuka ria menyambut kedatangan Hari Raya ‘Idul Fitri. Agar kegembiraan dapat merata ke segenap lapisan masyarakat, maka Islam mewajibkan memberikan zakat fitrah kepada orang_orang yang tidak mampu.

E. PUASA DAN SABAR

Puasa Ramadhan ini serupa dengan pompa bensin, karena pada bulan ini jiwa manusia diisi dengan energi yang bisa menggerakkan dalam menempuh perjalanan hidup. Tetapi jenis energi apakah yang dipompakan ke dalam jiwa kita dalam bulan Ramadhan itu?

Jawabannya, tidak lain adalah kesabaran dalam pengertian luas, karena puasa adalah separuh dari kesabaran.[11] Seorang muslim berlaku sabar dalam menahan sengatan lapar, haus, dan meninggalkan kebiasaan_kebiasaannya pada siang hari yang dapat membatalkan puasa Ramadhannya. Ia menahan diri dengan sabar dan sukarela demi melaksanakan perintah Allah. Sukarela dalam bersabar menghadapi tekanan hawa nafsu lebih utama dari pada berlaku sabar karena dipaksa oleh keadaan. Dengan sukarela berarti seseorang menjadi tuan bagi dirinya sendiri, dan lebih mampu dalam menghadapi cobaan_cobaan hidup, yang pada kesudahannya sabar akan meresap ke dalam tulang sumsumnya.

F. PUASA DAN KEKUATAN ROHANI

Di samping menanamkan rasa sabar, puasa Ramadhan juga dapat menempa jiwa seseorang sehingga bersikap cerah, bercahaya dan selalu dekat dengan Allah subahanhu wa ta’ala. Seorang yang melakukan puasa Ramadhan bagaikan Malaikat, jiwanya dipenuhi dengan keluhuran dan akhlaqnya tinggi. Dalam jiwanya terpancar nur rabbani, ibadah adalah reaksinya, sikap yang luhur adalah ciri khasnya, dan ia selalu merasa berada dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, Allah subhaanhu wa ta’ala berfirman sesudah memerintahkan orang_orang yang beriman untuk berpuasa dengan lafadz sebagai berikut:

“Dan apabila hamba-hamba_Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa sannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdoa apabila ia berdoa kepada_Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)_Ku dan hendaklah mereka beriman kepada_Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [QS. Al_Baqarah (2): 183] [12]

Kalau kita cermati, seolah_olah susunan urutan ayat tadi memberikan peringatan kepada umat manusia bahwa apabila mereka betul_betul melakukan ibadah puasa Ramadhan, berarti mereka telah siap melakukan munajat dengan Allah.

Apabila kita melakukan puasa Ramadhan dengan sebenar_benarnya, maka dapat menempa budi pekerti seseorang. Dengan puasa Ramadhan seseorang akan membersihkan dirinya dari dosa_dosa dan mampu membiasakan diri untuk taat terhadap Allah. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu; dari shalat Jum’at ke shalat Jum’at lainnya; dari bulan Ramadhan ke Ramadhan lainnya adalah merupakan pelebur dosa selagi dosa_dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim dan Imam Ahmad]

Kehidupan kita sekarang ini dipenuhi dengan kesibukan_kesibukan. Tentunya hal ini mempunyai pengaruh terhadap selera makan dan kadar makanan yang kita makan. Pada waktu itu, perut kita terus bekerja tanpa hentinya. Anggota pencernaan pun terus bekerja memproses bahan makanan yang sampai ke dalam perut.

Demikian pula pekerjaan_pekerjaan di kantor, sekolah, dan sebagainya akan mengakibatkan banyaknya kadar lemak yang mengendap dalam tubuh kita. Terutama sekali pada urat_urat nadi, yang mengakibatkan anggota_anggota tubuh seseorang cepat rapuh.

Kegemukan, penyakit kencing manis, reumatik, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan komplikasi_komplikasi terhadap otak, jantung, mata dan ginjal, semua penyakit tersebut dapat dicega dengan cara berpuasa.

Seseorang yang melakukan puasa Ramadhan berarti mengistirahatkan jantung dan menstabilkan cara kerjanya sehingga semua endapan yang dapat membahayakan tubuh dapat dihilangkan. Puasa Ramadhan juga sangat berfaedah bagi hati dan empedu, karena dapat menghilangkan zat lemak dan dapat menjaga seseorang dari penyakit yang menyerang kedua organ tubuh penting tersebut.

Puasa Ramadhan juga dapat menghindarkan seseorang dari berbagai macam penyakit kulit. Di antara penyakit kulit yang dapat disembuhkan oleh puasa Ramadhan adalah penyakit eksim, allergi, dan bisul.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka puasa Ramadhan berarti mengistirahatkan alat pencernaan dan meringankan cara kerjanya, sehingga perut besar, perut kecil, dan usus dua belas jari dapat terhindar dari berbagai macam gangguan yang akan menimpa di masa_masa mendatang. Namun, semua itu dihubungkan dengan orang yang bertubuh sehat. Tetapi, bagi orang yang terkena penyakit keadaannya berbeda. Untuk itulah Islam telah mengetahui keadaan semacam ini. Allah subahanhu wa ta’ala berfirman,

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. [QS. Al_Baqarah (2): 184] [13]

Demikianlah, makna puasa Ramadhan yang dapat kita ketahui. Semoga dengan pengetahuan yang singkat ini dapat membuat puasa Ramadhan yang kita lakukan tahun ini dapat lebih bermakna dibandingkan dengan puasa Ramadhan tahun kemarin. Amin ya rabbal ‘alamin..!

Saya memohon kepada Allah Ta’ala dengan nama_nama_Nya yang agung dan sifat_sifat_Nya yang mulia agar menjadikan amalan saya yang sedikit ini menjadi amalan yang berkah dan ikhlash semata_mata karena mengharap wajah_Nya yang mulia, serta menjadi sarana pendekat kepada surga_Nya bagi penulis, pembaca, dan orang_orang yang ikut menyebarkannya.

Saya juga memohon kepada Allah Ta’ala agar tulisan ini bermanfaat bagi saya dan semua orang yang membutuhkannya. Sesungguhnya Allah_lah sebaik_baik tempat untuk memohon dan semulia_mulia tempat untuk berharap.

Saya mencukupkan diri bergantung kepada Allah Ta’ala, karena Dia-lah sebaik-baik pemelihara. Sekali lagi, segala puji milik Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada penghulu manusia, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan orang_orang yang setia mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Selamat berpuasa.. semoga puasanya lancar menuju kemenangan..
Mudah-mudahan semua amal ibadah kita diterima Allah sebagai amalan baik & mendapat balasan di akhirat kelak, Insya Allah

AAmiin


Sambutan Wakil Presiden RI Pada Peringatan Hari Keluarga Nasional XXI Surabaya 2014

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakatuh

Salam Sejahtera untuk Kita Semua,

Para hadirin sekalian,


Para penggiat kader PKK, Keluarga Berencana dan penggiat yang ada di ujung tombak upaya kita meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia dari berbagai penjuru tanah air yang saya banggakan,

Saya sangat berbahagia dapat hadir di tempat ini bersama saudara-saudara sekalian, untuk memperingati Hari Keluarga Nasional Tahun 2014. Selama masa bakti saya sebagai Wakil Presiden, saya hampir tidak pernah absen menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional karena saya menganggapnya sebagai event yang penting.

Ini penting karena pada kesempataninilah saya bisa menyapa dan bertatap muka langsung dengan para kader penggiat yang merupakan ujung tombak dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini dimaksudkan untuk menjadi momentum bagi kita untuk mengingat kembali akan pentingnya peranan keluarga bagi kehidupan pribadi kita, bagi kehidupan dan masa depan anak-anak kita, dan bagi kehidupan masyarakat dan bangsa kita.

Hal yang penting untuk kita sadari, dan untuk selalu kita ingat, adalah bahwa kualitas keluarga menentukan kualitas manusia. Dan kualitas manusia, terutama kualitas generasi muda, generasi pengganti, menentukan kemajuan bangsa. Dalil ini jangan sampai kita lupakan. Berhasil tidaknya kita memajukan bangsa tergantung berhasil tidaknya kita membangun keluarga yang berkualitas, membangun manusia yang berkualitas.

Kualitas manusia ditentukan oleh keterampilannya, pengetahuannya dan menurut hemat saya, terutama ditentukan oleh kemantapan pribadinya, oleh keteguhan karakternya. Tanpa mengurangi penghargaan kita kepada peran bapak dalam membangun keluarga, pembangunan karakter melalui keluarga akan sangat ditentukan oleh peran sentral seorang ibu.

Saat ini banyak program pemerintah yang mengandalkan pada pemberdayaan perempuan sebagai tumpuan bagi pembangunan keluarga. Program-program di bidang kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan kemiskinan yang mengambil unit keluarga sebagai sasaran utamanya, sebagian besar memberikan peran perempuan sebagai ujung tombak pelaksananya.

Menyadari hal ini, sudah sepatutnya pada Hari Keluarga Nasional ini kita semua memberikan salut dan apresiasi yang tinggi kepada para ibu Indonesia, kepada perempuan Indonesia atas peran sentralnya dalam membina kualitas keluarga Indonesia.

Sebagai negara yang jumlah penduduk terbanyak (peringkat ke-4 di dunia), upaya untuk menyejahterakan seluruh penduduk melalui peningkatan kualitas manusia, bukanlah pekerjaan yang mudah. Permukiman penduduk yang tersebar luas di negara kepulauan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam memberikan pelayanan yang memadai.

Untuk itu, memang diperlukan kerja yang lebih keras dan lebih cerdas dari kita bersama.

Menggunakan momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ini saya berharap semua komponen bangsa, baik dari unsur pemerintah, penggiat-penggiat di LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh dunia usaha saling bahu membahu memperhatikan masalah kependudukan ini.

Semua pihak berpartisipasi, dimulai dari hal yang sederhana, yaitu dengan menggerakkan upaya untuk membatasi jumlah anak, demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia. Kita perlu sadari bersama bahwa generasi yang berkualitas bermula dari kelahiran yang direncanakan.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Pada kesempatan ini, saya minta kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia untuk menyukseskan program di daerah masing-masing dengan menyusun program dan kegiatan di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga secara terpadu.

Pemerintah bersama seluruh unsur masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk mendorong dan menciptakan iklim yang sehat bagi pembentukan keluarga Indonesia yang sehat dan sejahtera.

Pada peringatan Hari Keluarga Nasional ini kita bertekad untuk memantapkan langkah kita untuk menggerakkan kembali Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga di tanah air. Program-program itu diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk dan pengaturan jarak kelahiran, peningkatan kualitas penduduk, hingga peningkatan pendapatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kegiatan bina keluarga yang meliputi balita, anak remaja, hingga lansia.

Untuk mencapai sasaran-sasaran itu semua saya perlu ingatkan, perlunya penggunaan data yang sama dan perlunya koordinasi sasaran oleh semua pihak untuk program-program di ketiga bidang tersebut, baik di tingkat pusat maupun daerah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.

Dengan upaya dan energi yang sama, penggunaan data yang sama oleh semua pihak dan koordinasi sasaran yang lebih baik dapat dipastikan akan memberikan hasil yang jauh lebih baik.

Tapi bagaimanapun baiknya rencana kebijakan, akhirnya semua ditentukan oleh kegigihan pelaksana-pelaksananya. Dalam kaitan ini saya ingin menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan kepada mereka tadi yang telah menerima penghargaan, kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga dengan berbagai prestasi yang diraihnya.

Atas nama pemerintah maupun pribadi saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras Saudara-saudara sekalian seluruh penggiat dan pekerja Keluarga Berencana, penggiat dan pekerja di bidang kesehatan, seluruh penggiat di organisasi-organisasi kemasyarakatan, seluruh penggiat dan pekerja sosial, penggiat dan pekerja pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan ekonomi keluarga di seluruh pelosok tanah air. Pertahankan dan kembangkanlah terus pengabdian Saudara-saudara di waktu mendatang ini.

Hadirin sekalian,

Sebelum saya akhiri sambutan saya ini, saya juga ingin menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan Peringatan Hari Keluarga Nasional kali ini.

Penghargaan secara khusus saya sampaikan kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya dan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat Kota Surabaya yang telah menjadi tuan rumah yang sangat baik bagi perhelatan nasional ini.

Selamat Hari Keluarga XXI, Dirgahayu Keluarga lndonesia. Mari kita jadikan keluarga Indonesia menjadi keluarga yang berkualitas, keluarga kecil bahagia sejahtera, keluarga masa depan Indonesia.

Dan demi keluarga Indonesia yang sehat dan sejahtera, dua anak cukup.



Terima kasih.



Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Wakil Presiden Republik Indonesia

Boediono.






Sumber: wapresri.go.id

Hari Anti Narkoba Internasional (HANI)



Setiap tahun, tepat pada tanggal 26 Juni, berbagai negara dunia memperingati hari anti narkoba dengan slogan-slogan yang dirilis oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kriminal (UNODC). Di hari ini dikaji berbagai kendala yang ada di bidang narkoba, langkah-langkah yang telah ditempuh berbagai negara untuk memerangi narkoba serta mekanisme untuk menyelesaikan kendala tersebut. Tahun ini dunia memperingati hari anti narkoba dengan slogan, "Pesan Menjanjikan: Kecanduan dapat Dicegah dan Disembuhkan".

Hari Anti Narkoba Internasional diperingati oleh PBB untuk melawan penyalahgunaan obat-obatan dan penjualan obat secara ilegal. Peringatan ini dimulai pada 26 Juni 1988. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati pengungkapan kasus Lin Zexu berupa perdagangan opium di Humen, Guangdong, sebelum Perang Opium. Pencanangan tersebut berupa dikeluarkannya resolusi PBB 42/112 pada 7 Desember 1987.

Lin Zexu (30 Agustus 1785-22 November 1851) adalah pejabat jujur yang hidup pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Dia juga seorang filsuf, ahli kaligrafi dan penyair. Ia terkenal akan perjuangannya menentang perdagangan opium di Tiongkok oleh bangsa-bangsa asing. Melihat negara semakin terpuruk karena harta negara terus mengalir ke Inggris untuk membeli obat terlarang itu dan kondisi bangsanya yang menyedihkan karena ketergantungan akan opium, Lin bertekad menumpas obat terlarang tersebut. Usahanya ini pada akhirnya memicu Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris.

Lin, sebagai seorang negarawan yang berintegritas, sangat prihatin pada kondisi bangsanya yang menyedihkan akibat opium sehingga beberapa kali ia menarik perhatian istana dengan nasehat-nasehatnya mengenai keterpurukan bangsa karena opium, ia menuntut larangan yang ketat terhadap barang haram itu. Berkat usahanya yang gigih, Kaisar Daoguang memanggilnya untuk membahas penerapan larangan terhadap perdagangan obat bius. Di hadapan kaisar, ia menegaskan bahwa opium harus dilarang karena konsumsinya menghabiskan kekayaan negara. Jika tidak dikendalikan, negara akan berakhir tanpa satupun lelaki yang kuat untuk bertempur di medan perang.

Saat ini meski upaya luas masyarakat internasional untuk memerangi ancaman dan bahaya dari narkoba, namun berbagai bukti menunjukkan bahwa barang haram ini masih tetap menjadi ancaman utama bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya pemuda. Sementara itu, poin penting dari penentuan 26 Juni sebagai hari anti narkoba internasional adalah memperjelas perang terhadap penyebaran barang haram ini di dunia khususnya fenomena kecanduan dan dampak berbahaya lain dari narkoba.

Kecanduan adalah sebuah penyakitsosial yang disertai dengan kerusakan fisik dan mental. Akibat dari kecanduan ini, berbagai negara harus mengeluarkan anggaran besar untuk menanganinya. Oleh karena itu, pantas jika kecanduan narkoba dapat disebut sebagai salah satu kendala utama sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak dari kecanduan narkoba juga menjadi ancaman serius bagi umat manusia. Hal ini dikarenakan kecanduan narkoba akan menyebabkan kemunduran sebuah masyarakat di berbagai bidang dan daya rusaknya membuka peluang hancurnya berbagai nilai, budaya serta moral termasuk meluasnya kejahatan sosial.

Pengamat meyakini keuntungan dari jual beli narkoba setiap tahunnya mencapai 500-600 miliar dolar. Sementara perputaran uang dari jual beli ilegal barang haram ini antara 1500-1600 miliar dolar. Sejatinya jual beli narkoba memiliki posisi khusus di samping perdagangan minyak serta senjata ilegal di dunia. Jelas bahwa pengendali industri ilegal narkoba hanya mengenal keuntungan lebih besar tanpa memperhatikan keselamatan jiwa dan mental manusia-manusia tak berdosa.

Sementara itu, instabilitas politik, rendahnya penghormatan terhadap undang-undang, rendahnya standar hidup telah mendorong laju pertumbuhan opium dan kokain di negara-negara produsen. Hal ini juga berpengaruh pada kian meningkatnya penyelundupan narkoba di tingkat internasional. Padahal sepertinya konsumsi narkoba seperti heroin dan kokain di sejumlah negara dunia mengalami penurunan, namun di sisi lain konsumsi obat-obatan dan obat psikoaktif justru semakin meningkat. Obat psikoaktif baru yang bahkan dijual bebas seperti melalui internet. Dari sisi keamanan dan standarisasi, obat-obat seperti ini belum teruji. Oleh karena itu, obat tersebut dapat lebih berbahaya dari narkoba tradisional seperti kokain dan heroin.

Yury Fedotov, direktur eksekutif UNODC dalam laporannya tahun 2013 tentang kondisi narkoba menyatakan, kini banyak ragam baru narkoba yang masuk pasar dan hal ini telah menambah beban dalam mengontrol dan memerangi obat haram ini.Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain masih ada istilah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan geng. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Meski konsumsi narkoba di setiap usia dapat berujung pada kencanduan, namun hasil riset menunjukkan bahwa semakin dini usia konsumen narkoba maka potensi untuk menjadi pencandu semakin besar pula. Oleh karena itu, jaringan narkoba internasional membidik pasar usia muda dan remaja di berbagai negara dunia. Ada sejumlah faktor yang mendorong seseorang untuk mengkonsumsi narkoba, mulai dari faktor biologi, penyakit mental, hubungan tak harmonis di keluarga, korban pelecehan seksual dan lain-lain.

Konsumsi narkoba selain menurunkan tingkat sensitifitas dan perasaan seseorang juga dapat merusak kehormatan serta sifat-sifat terpuji manusia. Kecanduan barang haram ini juga dapat merusak badan seseorang. Berbagai penyakit berbahaya seperti AIDS, Hepatitis dan tetanus sangat rentan bagi para pecandu narkoba. Tak hanya itu, narkoba juga menyebabkan penyakit kronis seperti sesak nafas, bronkitis, dan kerusakan pencernaan. Kecanduan juga menyebabkan tidur seseorang terganggu, kerusakan otak, daya ingat dan amnesia. Tak hanya itu, tingkat stress seseorang pun meningkat dan ratusan ancaman kejiwaan lainnya.

Setelah beberapa tahun upaya untuk memerangi penyebaran narkoba dan meluasnya kecanduan barang haram ini, masyarakat internasional sepakat bahwa mengingat kecanduan termasuk penyakit, solusi terbaik adalah memberi penerangan kepada masyarakat akan bahaya obat-obatan terlarang ini serta melibatkan mereka dalam memeranginya. Wajar jika sensitifitas tinggi lembaga kemasyarakatan khususnya institusi keluarga terhadap narkoba dan kecanduan barang haram tersebut akan sangat berpengaruh pada rehabilitasi para pecandu.

Dalam hal ini, ketua The International Narcotics Control Board (INCB), Raymond Yans mengatakan, investasi untuk mencegah penyebaran narkoba dan rehabilitasi pecandu adalah investasi rasional karena hal ini dapat meminimalkan dana besar terkait kejahatan dan kesehatan serta mengurangi penderitaan mereka yang sangat bergantung pada narkoba dan keluarga mereka.


Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template