Sesaat sebelum liburan semester ganjil 2012-2013 berakhir, seorang siswi kelas XII berujar, "Ustad, katanya gedung sekolah mau dibongkar ya? Wah, kita belajar dimana donk? Padahal nanti banyak try out, terus ujian UAM, UAMBN dan UN tad." Kemudian saya menjawab, "Ouwh, itu bukan dibongkar, tapi cuma direnovasi aja kok. Jadi kamu tenang aja ya. Tetap semangat belajarnya."
Perbincangan belum berakhir, ketika teringat bahwa MTs Darun Najah Sumbersuko baru saja merampungkan proyek rebuild gedung SD Negeri yang sudah terbengkalai untuk digunakan menjadi ruang kelas siswa putra MTs Darun Najah Sumbersuko.
MA Darun Najah Sumbersuko --sebagai salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Darun Najah--, juga tidak mau berdiam diri saja dengan kondisi ruangan kelas yang perlu perbaikan dan penambahan di sana-sini. Bersamaan dengan dimulainya semester genap 2012-2013, proyek renovasi dan permak gedung MA Darun Najah Sumbersko juga dimulai.
Gambar 1: Pekerja proyek sedang bekerja merampungkan sisa proyek pembangunan |
Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Sekolah MA Darun Najah Sumbersuko.
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan.
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Gambar 2: Bagian atas gedung pasca renovasi |
Dari pengertian dan batasan di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut.
- Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
- Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
- Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
- Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
- Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
- Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
- Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
Tujuh karakteristik proyek tersebut dikejawantahkan dengan cukup baik pada proyek renovasi gedung MA Darun Najah Sumbersuko yang menelan dana sekitar seratus jutaan lebih itu. Padahal pada awalnya pelaksanaan proyek ini bisa dibilang terkesan mendadak dan kurang dalam hal perencanaan, termasuk pula masalah pendanaan. Hal inilah yang menjadi onak dan duri sekaligus aral yang merintangi penyelesaian proyek renovasi ini. Sampai-sampai otak di balik layar proyek renovasi ini dibikin pusing dan dipaksa berpikir dan bekerja lebih keras agar proyek renovasi bisa selesai tepat waktu sebelum Ujian Nasional dilaksanakan. Bahkan pertanyaan pesimistis sempat menyeruak ke permukaan. "Sebelum Ujian Nasional bisa selesai nggak ya...?", begitulah kira-kira terjemahan Jawa-Indonesia seperti yang dituturkan salah satu rekan kerja.
Gambar 3: Bagian dalam salah satu ruang kelas pasca renovasi |
Tentu tidak semudah merebut permen lollypop dari tangan bocah ingusan. Proyek yang berangkat dari keterbatasan ini, tidak hanya butuh pendanaan saja. Perlu juga dukungan aktif dan peran serta staf sekolah maupun anggota masyarakat. Termasuk juga para wali santri agar proyek bisa cepat selesai tepat waktu. Sementara itu, baik staf sekolah maupun anggota masyarakat tidak dapat diharapkan sepenuhnya untuk menggantikan tugas dari kontraktor bangunan, biasanya ada beberapa anggota masyarakat yang mempunyai keahlian tertentu seperti perancang bangunan, pekerja bangunan, ataupun insinyur yang dapat membantu sekolah dan masyarakat untuk melaksanakan tugas tersebut.
Kesediaan wali santri juga yang sempat dan telah membantu dengan tenaga dalam proses pengecoran, sumbangan material atau sejumlah uang sangat berarti sekali bagi terselesaikannya proyek renovasi ini. Akhirnya, berkat kerjasama dari berbagai pihak, kerja keras, pengorbanan dan peluh semua elemen sekolah, masyarakat, wali santri dan pekerja proyek, maka renovasi gedung MA Darun Najah Sumbersuko memasuki proses finishing touch.
Gambar 4: Tampak luar gedung sekolah pasca renovasi |
Akhir pekan ini, semua siswi kelas X dan XI akan dikerahkan untuk proses finishing touch. Sehingga pada saat pelaksanaan Ujian Nasional pada senin 15 April 2013, gedung baru hasil renovasi sudah bersih, nyaman dan sedap untuk dipandang.
Alhamdulilah, masalah yang sempat bikin pusing dan keruwetan serta ketidaknyamanan yang timbul karena proyek renovasi gedung ruang kelas MA Darun Najah Sumbersuko dapatlah dikatakan akan sudah berakhir. Tinggallah satu masalah super penting yang sangat menentukan akhir perjalanan siswa-siswi kelas XII MA Darun Najah Sumbersuko, yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah Ujian Nasional. Mudah-mudahan dengan keyakinan, usaha keras dan doa seperti yang telah ditunjukkan dalam proyek renovasi gedung sekolah, Ujian Nasional-pun dapat dilalui dengan lancar dan sukses lulus 100%. Amiiin....
0 komentar:
Posting Komentar