Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.
Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerusuhan dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru.
Semangat kebersamaan dan perdamaian KAA ternyata masih menggelora sampai sekarang. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh persamaan nasib sebagai negara-negara yang pernah terjajah oleh bangsa Eropa dan Amerika. Pada peringatan KAA ke-59 tahun 2014 ini yang digelar di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung dihadiri oleh 29 kepala negara anggota beserta 20 delegasi negara Asia-Afrika dan para duta besar.
Tujuan utama dari peringatan secara berkala tiap tahun KAA adalah menjalin kerjasama di berbagai bidang antara negara-negara anggota KAA agar tercipta keharmonisan dan perdamaian dunia. Diharapkan juga agar antar negara anggota saling membantu dan dapat menuju kemajuan bersama.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap agar kegiatan ini dapat terus terlaksana setiap tahunnya.
“Semoga kegiatan ini menjadi pendorong terwujudnya sinegitas yang berkesinambungan dalam pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara Indonesia dan Negara-negara Asia Afrika, sehingga tercapainya kualitas Negara Asia-Afrika yang lebih maju dan sejahtera,” tutur Deddy.
0 komentar:
Posting Komentar