Tema nasional HKS 2014 memilih nyamuk sebagai target pemberantasan utama karena dapat menjadi vektor penularan berbagai penyakit. diantara yang paling terkenal yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria. Bahkan yang terakhir disebut itu telah menjadi pembunuh paling hebat di dunia. Andrew Spieldman dan Michael D’Antonio, dalam novelnya yang berjudul “Mosquito – The Story of Man’s Deadliest Foe” menggambarkan bahwa “tidak ada satu pun binatang di muka bumi ini yang menyentuh secara langsung dan sebegitu dalamnya mempengaruhi kehidupan dan takdir sebagian besar amat manusia”. Kedua novelist ini menggambarkan bahwa ternyata nyamuk — seekor makluk kecil yang mungkin dengan sekali tepukan bisa dimatikan – sepanjang sejarah kehidupan, telah menjadi pengganggu dan bahkan pembunuh nomor satu umat manusia di seluruh dunia. Sejak hadirnya, nyamuk telah mengalahkan begitu banyak pemimpin perang besar di zaman dahulu, termasuk Napoleon dan pasukannya. Bahkan disebutkan bahwa dalam Perang Dunia I, prajurit Inggris yang mati karena digigit “nyamuk” malaria lebih banyak dari yang mati karena tertembak peluruh musuh. Tidak hanya sampai di situ, Sandosham (1965), salah satu malarioligist ternama juga menggambarkan bahwa nyamuk dan malaria juga telah mengalahkan banyak raja besar Romawi pada zaman Alexander the Great. Tidak hanya prajurit dan raja, nyamuk dan malaria juga ikut membunuh para Paus, pemimpin agama dan negara lainnnya serta tentunya jutaan umat manusia di seluruh muka bumi.
Daerah yang sangat rawan penyakit karena gigitan nyamuk adalah tentu saja daerah yang kumuh. Bahkan beberapa spesies nyamuk justru hidup di kawasan yang kelihatan bersih. Benua Afrika adalah yang paling parah terjangkit endemi malaria. Di Indonesia sendiri kasus yang sama juga sering terjadi di beberapa wilayah. sebagian besar negara-negara di benua Afrika dan termasuk negara Indonesia merupakan negara miskin dan berkembang dimana terdapat banyak sekali kawasan kumuh yang borpotensi besar menjadi pusat perkembanbiakan nyamuk yang mungkin saja membawa virus.
Kebiasaan buruk masyarakat yang jorok dan buang sampah di sembarang tempat - termasuk di sungai - adalah awal dari perkembangbiakan nyamuk. Sangat mungkin bagi induk nyamuk untuk bertelur di perairan yang tergenang di selokan mampet atau sampah kaleng bekas, baik itu air kotor atau air bersih. Maka dari itu, dengan semangat HKS 2014, kita harus mencegah penularan penyakit terutama karena nyamuk. Paling tidak dimulai dengan 3 M : menutup penampungan air, membersihkan bak mandi, dan mengubur barang bekas. Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Pengkabutan alias foging menjadi pelengkap cara 3 M. Semoga dengan cara tersebut, tujuan peringatan HKS tahun ini tercapai.
Selamat Hari Kesehatan Sedunia 2014.
0 komentar:
Posting Komentar