Kamis, 23 Mei 2013

SAAT SEMUA TERBELENGGU....

          "Izinkan aku memanggilmu adik, wahai saudaraku..!". Kalimat itu seakan menjadi parang yang sengaja menyabit hatiku. Aku tak menyangka, bahkan seperti mimpi buruk di pagi hari saat kalimat itu terdengar parau dari mulutnya. Hhmm... jujur saat itulah hatiku benar-benar sakit, aku tak mampu berbuat apa-apa kecuali menunduk dan sedikit menyadarkan diri dalam hatiku....
"Ya Allah.... Hamba tahu Engkau memang Maha Adil. Engkau tlah mempertemukan malaikat-Mu padaku. Walau akhirnya Engkau ambil dia untuknya..."
          "Mas.... Umi sama Abah nyariin kamu....!". Suara yang tiba-tiba itu membuat aku semakin meyakini semua kenyataan yang sudah tertulis. Ku lihat pemuda itu menerima pelukan Mbak Ratih, aku tersenyum canggung.
"Udah kan ngobrolnya....?", tanya Mbak Ratih.
"Owh.... udah kok Mbak. Lagian Siffa masih mau pelatihan jurnalis".
"Hhmm jadi Siffa mau berangkat sekarang...?", ujarku sembari mengambil ransel yang kuletakkan di atas meja.
"Terus nanti...?"
"Owh iya, mungkin Siffa lama, jadi gak bisa ikut acara sampai nanti, gak apa-apa kan Mbak? Salamkan ke Umi dan Abah. Siffa berangkat Mbak...!", sahutku, mencium tangan Mbak Ratih.
          Aku bergegas ke garasi untuk mengambil mobil dan segera pergi.

*******

          Pagi yang cerah itu membuatku bersemangat melakukan kegiatan rutinitas di hari minggu, sehabis sholat dhuha aku bergegas mengambil peralatan jurnalis yang segera kukemas di dalam ransel biru kesayanganku. Aku langsung berselancar keluar dari kamar, setelah kurasa semua sudah beres.
"Umi... Abah....!!", ujarku menghampiri mereka yang sedang bernostalgia di ruang keluarga.
          Umi membelai kerudung putihku saat aku cium tangan beliau yang sedikit menua begitu juga dengan Abah. Hhmm.... Aku jadi ngerasa anak tunggal kalau gini, padahal aku masih punya kakak perempuan yang lagi menimba ilmu di Yogyakarta.
"Mau berangkat sekarang, Siff...?", tanya Umi.
 "Iya Umi.... mmm kunci mobilnya mana?", tanyaku.
          Umi tak segera menjawab, beliau memandang Abah yang sedang menelpon seseorang.
"Bawa ke rumah sekarang, Man...!!", terdengar suara Abah.
 "Abah ngapain Mi...?", tanyaku penasaran.
"Tunggu Abahmu sebentar Siff...!", ujar Umi.
          Aku hanya tersenyum lesu, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.
"Ayo keluar....!", ajak Abah.
          Aku hanya mengikuti beliau.
"Siapa Umi...?", tanyaku saat melihat Abah sedang berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang keluar dari mobil.
"Dia Arman, putranya Kyai Faqih...!"
"Owh, temennya Abah...?", tanya aku. Umi tersenyum mengangguk.
"Sini Siffa...!", panggil Abah. Aku menghampirinya.
"Kenapa Bah...?", tanya aku.
"Kamu berangkatnya sama Arman aja, biar aman..!", tegas Abah.
"Kok gak bawa mobil sendiri aja sih Bah...?", tanya aku.
"Hush.... perempuan gak baik keluar sendirian..!", sambung Umi.
"Sudah, berangkat sana...!", ujar Umi.
          Setelah mencium dan berpamitan, aku masuk mobil, dan Arman segera mengendarai mobil.

*********

"Mbak suka nulis...?", tanya Arman.
"Siffa...!", sahutku. Ia tampak heran dengan jawabanku.
"Maksudnya...?", ungkapnya. Aku tersenyum.
"Panggilnya Siffa aja, gak pakek Mbak...!", jelasku. Dia mengangguk paham.
"Jadi suka nulis...?", ulangnya.
"Mmm... suka banget...!", tegasku.
"Suka nulis apa...?", tanyanya.
"Cerpen... Tapi sekarang aku lagi merintis novel...!", jelasku.
"Owh...bagus tuch...!", puji Arman. Aku tersenyum.
          Setengah jam, mobil berhenti di depan gedung jurnalis. Aku turun dari mobil.
"Makasih Mas.... Siffa masuk dulu. Assalaamu'alaikum...!", ujarku sembari meninggalkannya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh", Arman menjawab salamku.
          Degh... jantungku tiba-tiba berdetak hebat.
"Mas...? Jadi aku panggil dia Mas...? Ya Allah... kok aku jadi merinding gini....?".
          Tak terasa kepalaku menoleh. Degh... aku kembali berdetak saat mendapati Arman tersenyum kepadaku....
"Kenapa aku bahagia begini....?", tanyaku dalam hati.
"Siff....!", suara itu membuyarkan lamunanku.
"Astaghfirullah...!", sentakku saat seorang temanku menepuk pundakku.
"Hhmm.... pagi-pagi kok udah ngelamun...!", ujarnya, aku hanya tersenyum malu.
"Udah gak ngelamun lagi kan...?", lanjutnya. Aku hanya meringis.
"Hehehe... apaan sich...! Emank ada apa...?", tanya aku.
"Pemberitahuan mendadak nih. Miss Elena gak datang hari ini....!", ujarnya.
"Jadi libur...?", tanyaku antusias.
"He'em... ya udah dech Siff. Aku pulang duluan, daaagh...!", ujarnya sembari meninggalkan aku.
"Huuu... terus apa yang mau aku lakuin nih...?", tanyaku sendiri, sesekali membenahi kerudung biru yang tersibak angin.
          Aku putuskan duduk di kursi koridor, sambil terus berpikir apa yang harus aku lakukan. Jujur, tiba-tiba aku ngerasa bergejolak saat harus satu mobil dengan Arman.
"Ya Allah... perasaan apa ini...?".
          Drrrr.... tiba-tiba HP-ku bergetar, satu sms dengan nomor yang asing masuk.
"Masih mau tetap di dalam...? Armansyah.", begitu isi sms-nya.
          Degh.... jantungku kembali berdebar hebat.
"Aduh.... kok dia bisa tahu nomorku? Mmm... dibalas apa nih? Mmm... apa ya? Aku gak tahu kenapa aku jadi sebingung ini...!".
          Akhirnya aku putuskan untuk beranjak pergi dari tempat ini, tapi...
Bruuugkh.... mata kita beradu. Detak jantungku semakin hebat. Nadiku pun ikut berdesir. Aku bisa merasakan nafas dan bau asma' yang ia kenakan.
"Astaghfirullah...!", segera ku kembalikan tubuhku ke sikap sempurna, saat menyadari tangannya masih menangkap tubuhku.
"Maaf...!", ujarnya halus. Aku hanya bisa tersenyum gamang.
"Kok bisa tau kalau Siffa libur...?", tanyaku mencairkan suasana.
"Dari temen-temennya Siffa. Kalau gitu kita pulang yuk...!", ajaknya.
          Aku mengangguk mengikuti Arman masuk mobil.
"Kenapa Abah tiba-tiba percaya sama kamu..? Padahal dari dulu Abah selalu melarang Siffa satu mobil sama laki-laki...!", tanya aku antusias. Aku lihat Arman hanya tersenyum.
"Nanti kamu juga akan tahu....!", jawabannya membuatku semakin bertanya-tanya tentang status yang terjadi.
*********

          Hhmm.... hari ini aku seneng banget. Mbak Ratih datang dari studinya, soalnya besok Mbak Ratih udah melangsungkan pernikahannya. Aku tersenyum. Akhirnya aku punya kakak ipar juga. Jadi penasaran sama calonnya.
          Malam yang dingin ini aku sempatkan menatap bintang-bintang dari jendela kamarku. Mereka berkerlap-kerlip seakan tahu tentang perasaanku yang sedang bahagia. Dengan perasaan bahagia, aku buka buku Diary biru kesayanganku. Aku ingin berbagi kebahagiaan tentang hari ini dan tentang dia.

19 Januari 2013

"Ya Allah.... Saat pertama kali Kau turunkan malaikat-Mu di hadapanku.... Saat itulah hamba mulai yakin bahwa Engkau lah yang paling Agung. Engkau ciptakan malaikat seperti dia. Dia yang berhasil membuatku bergetar, ARMANSYAH...
Ya Allah.... jadikan dia penuntun hidupku, jika Engkau ciptakan dia untukku. Hamba benar-benar ingin bersamanya.
Tapi jika Kau ciptakan dia bukan untukku.... Hhmm.... Hamba akan berusaha yakin bahwa Engkau akan memberikan sesuatu yang lebih baik.... Amiiin.

~SIFFA~

          Tanpa sadar mataku pun mulai terlelap, menuju mimpi-mimpi indahku malam ini.

**********

          Kenapa semuanya seperti ini....? Hari ini semuanya terjawab. Dan hatiku berhasil tergores parang hingga membuatku luka.
          Setelah proses akad nikah, aku kembali ke kamar, berganti baju dan membasuh butir-butir air mata yang tadi sempat mengalir deras dengan air wudhu. Aku ingin segera keluar dari hari ini, hari yang membuat hatiku luka, seperti luka "Aisyah" yang ada di cerpenku kemarin. Segera kuambil ransel biruku, tapi langkahku tertahan, air mataku kembali mengalir saat kulihat jaket putih yang kukenakan kemarin pagi saat aku bersamanya. "Ah... Siffa... yang lalu biarlah berjalan". Segera kuhapus air mataku.
          "Nanti kamu juga akan tahu...". Kalimatnya saat itu membuat hari ini semakin pedih. Inikah jawaban dari semua itu? Huuuft.... kuhembuskan nafas panjang, membenahi kerudung dan menghapus bekas air mataku. Aku ingin segera menulis harianku ini dalam novelku, agar semua orang tahu bahwa Allah itu Maha Adil. Akupun tersenyum, dan melangkah membuka pintu.
"Assalamu'alaikum Siffa...!", Degh... suara itu menghentikan langkahku. Aku menunduk saat mendapati dia ada di depanku. Tangan kanannya membawa Diary biruku.
"Ya Allah, kenapa ada padanya?", ujarku dalam hati.
          Aku tak berani menatap wajahnya. Wajah Arman yang membuatku luka.
"Izinkan aku memanggilmu Adik, wahai saudaraku....!", ujarnya.
          Aku sadar siapa Arman. Dia bukan milikku, tapi dia milik Mbak Ratih.

**********

          Kuhentikan mobilku dipinggir danau, ku keluarkan laptop biruku yang selalu menampung cerpen-cerpenku.
          Hari ini aku akan menulis tentang hari ini, walau aku harus bertarung dengan air mata yang masih terus mengalir deras dan hatiku yang masih perih...
Aku ingin menulis tentang 20 Januari 2013 ini....
Tentang aku dan butir-butir air mataku....

--TAMAT--

By: Sartika Dewi Anjani (XI IPS 1)





   

Minggu, 19 Mei 2013

PERSAHABATAN


Teman memberi senyuman.
Tapi sahabat memberi kebahagiaan.
Teman akan memberitahukan yang tidak benar tentangmu.
Tapi sahabat akan tutup mulut dari kesalahanmu.

Teman memberi kelebihan.
Tapi sahabat menerima kekurangan.
Seribu teman akan datang saat kamu tertawa bahagia.
Tapi sahabat akan datang saat kamu berderai air mata.

Persahabatan bagai tangan dan mata.
Jika tangan terluka, mata menangis.
Jika mata menangis, maka tangan yang
akan menghapus air mata.

Jadi....
Hargailah persahabatan, karena sahabat susah dicari.
Persahabatan tidak seperti PEPSODENT yang selalu setia hanya 12 jam.
Tidak juga seperti BAYGON, yang hanya setia selama 24 jam.
Tapi sahabat seperti REXONA yang setia setiap saat.


Jika sahabat itu beban,
biarkan aku menghilang.
Jika sahabat itu kesalahan,
biarkan aku minta maaf.
Jika sahabat itu hutang,
biarkan aku melunasinya.

Tapi.....
Jika sahabat itu anugerah,
biarkan aku mengenalmu selamanya.

Kenanglah teman seumur hidupmu.
Simpanlah kawan dalam khayalmu.
Mimpikan pacar dalam tidurmu.
Tapi....
Jangan lupakan sahabat seumur hidupmu.


By: Dewi Puji Astutik (XI IPS 2)

MISTERI ILAHI



Aku mengenalmu hanya sebatas bayangan semu.
Dalam jagaku kenapa engkau yang hadir?
Padahal aku tak pernah mengenalmu, dan engkau tak mengenalku.

Mungkinkah Tuhan mempunyai rencana lain buatku?
Tapi seandainya itu benar, maka itu tidak adil.....
Kenapa harus aku yang mengalaminya sendiri?
Apakah ia mengalaminya? Karena perasaan yang aku rasakan ini sangat menyiksaku.

Tuhan telah memberiku berbagai teka-teki yang tak pernah bisa kumengerti. Ataukah perasaan kagum yang sekejap ini membuatku terbayang akan wajahnya?
Dalam dunia nyata, aku tak pantas untuknya.
Kenapa aku berharap begitu besar pada teka-teki ini. Itu hanyalah semu, tak nyata.... Aku harus bangkit. Aku harus sadar, siapa aku dan siapa dia.

Aku tak boleh percaya dengan dugaan yang ada dalam otakku. Karena itu mungkin hanya tipu daya setan. Tapi seandainya itu semua benar, aku hanya dapat bersyukur pada-Mu TUHAN SELURUH ALAM. Karena aku tak tahu rahasia yang engkau berikan pada hamba-Mu ini. Aku berdo'a semoga itu tanda baik untuk hidupku. Amiiin...

Aku tak tahu rencana dalam hidupku ini, karena hanya Dialah yang Maha Tahu.
Aku berdo'a.... Apa yang aku rasakan, semoga engkau merasakannya.
Karena aku yakin, keajaiban itu pasti ada.
Adanya dirimu atau tidak adanya dirimu, aku tahu. Karena aku tahu tentangmu....


By: Dewi Puji Astutik (XI IPS 2)

HARI KEBANGKITAN NASIONAL 2013

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
PADA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN HASIONAL
KE-105 TAHUN 2013


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.


Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan dan ridho-Nya, seluruh bangsa lndonesia, masih diberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk nnemperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-105 tahun 2013.

Mengapa penting mernperingati Hari Kebangkitan Nasional ini? Dengan memahami sejarah, maka hal ini akan menanamkan etos perjuangan bagi generasi berikutnya. Yaitu perjuangan bangsa lndonesia ke depan untuk menjadi negara maju, modern, adil, dan sejahtera. lnilah cita-cita bersama yang mesti diwujudkan.

Melalui peringatan Harkitnas ini, marilah kita kenang kernbali bagaimana sernangat perjuangan The Founding Fathers kita, untuk diambil sebagai teladan bagi generasi muda. Mereka telah berjuang tanpa pamrih, penuh pengorbanan, kesabaran dan keberanian mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.

Bagaimana para pejuang telah berhasil membangun kebersamaan dan persatuan antar elemen bangsa. Mengedepankan dialog yang konstruktif bagi pemecahan persoalan bangsa yang dihadapi kala itu. Sehingga problem-problem pelik dibidang politik, ekonomi maupun sosial bangsa ini dapat terpecahkan.

Lihatlah bagaimana mereka telah menorehkan tinta emas sejarah pada Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, berlanjut dengan penggalangan sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang akhimya berbuah manis pada hari Proklamasi 17 Agustus 1945.

Nilai-nilai Harkitnas tersebut masih relevan sepanjang masa yaitu rnembangun dan memelihara kebersamaan dan persatuan, para pemuda berhimpun dalam organisasi tanpa menonjolkan semangat kedaerahan. Perjuangan para mahasiswa terumuskan dalam ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sebuah gagasan agung yang begitu brilian.

Saudara-saudara sebanga dan setanah air.

Perjuangan bangsa lndonesia belum lagi berakhir. Perjuangan ini adalah abadi, untuk menuju lndonesia maju dan modern. Berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat.

Tantangan yang dihadapi pada abad ke-21 ini bukan lagi dalam bentuk penjajahan, tetapi berupa globalisasi. Akan diuji daya saing dan keunggulan bangsa ini ditengah-tengah ajang kompetisi antar bangsa. Kondisi di mana tapal batas antar-negara seolah pupus. Dimensi ruang dan waktu seakan runtuh. Dunia seakan terasa datar, menjadi satu kesatuan.

Momentun Harkitnas ini harus mampu melecut kembali nilai-nilai kebersamaan sebagai bangsa, dalam menghadapi globalisasi dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta Tanah Air.

Generasi muda harus menjadi pejuang dan petarung yang tangguh bagi kejayaan bangsa. Karena sesungguhnya kita semua telah mewarisi darah dan jantung para pejuang yang gagah berani melawan musuh penjajah.

Tidak ada bangsa yang bisa maju tanpa perjuangan keras. Tidak ada bangsa yang akan maju tanpa pengorbanan. Dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa, kecuali mereka berusaha merubah diri mereka masing-masing.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Banyak para pejuang bangsa hari ini, yang lnsya' Allah tetap setia berkarya di barisan para pembangun negeri ini. Lihatlah para anggota TNI/POLRl yang menjalankan tugas di daerah perbatasan untuk menegakkan kedaulatan wilayah lndonesia. Para guru, bidan maupun dokter yang berbakti sampai ke daerah-daerah terpencil. Para PNS yang bekerja di semua bidang pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Para pekerja swasta, para relawan yang telah berjuang dengan tulus dan ikhlas, membangun bangsa ini dalam kebersamaan dan persatuan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Tentu kita semua berharap, agar setiap elemen meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok, sehingga kebahagiaan bersama dapat kita raih.

Semoga dengan nilai-nilai Harkitnas mampu dirakit menjadi perahu kokoh untuk mendekatkan bangsa lndonesia menjadi lebih maju dan lebih modern dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lari tertatih pasangan angsa
Di tepi sawah berliku-liku
Mari raih kejayaan Bangsa
Bekerjasama bahu rnembahu.

Sekian. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.



Jakarta, 20 Mei 2013.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI


                 ttd


TIFATUL SEMBIRING




Sumber: www.kebangkitan-nasional.or.id

Aku Muslimah yang Mencintai Robb-ku dan Dirimu....

Aku bukanlah orang yang puitis
Membuat karangan indah untukmu
Bahkan aku bukan seorang pujangga
yang menulis syair mesra untukmu

Aku adalah muslimah.....
yang ingin kau ikut dalam bacaan
Al-Qur'an suci Nabi-ku....
Muhammad SAW.

Karena tuntunan alunan ayatnyalah
aku memahami cinta sejati Robb-ku....
dan dirimu...

Ku harus menjauhi, sejauh-jauhnya semua larangan yang
tertera di dalamnya....
Karena ku tak ingin jika ku mencintaimu
aku kan terjatuh dalam lembah curam
Sebab aku bukan kekasih yang halal bagimu

Aku selalu berdoa dalam larut sholat-ku
dengan penuh air mata rasa takut
pada Robb-ku.

Aku takut cintamu padaku mengarah
pada suatu kemaksiatan.
Aku ingin kau mencintaiku dengan apa adanya.
Bukan karena nafsu kau ingin memilikiku,
tetapi....
karena kau ingin bersungguh mencari
cinta Robb-mu...
Lewat perantara cintamu untukku
Untuk selalu mengingat yang Maha Kuasa.
Atas cinta yang Dia berikan pada setiap hamba-Nya....


By: Sholeha (XI IPS 2)

Kamis, 16 Mei 2013

JILBAB


Kau pahlawan yang hebat.
Jiwa selamat dari maksiat.
Menutup tabir surat.
Menjauhkan mata dari bejat.

Jilbab....
Sinarmu tiada berkarat.
Kaulah membawa rahmat.
Kaulah tanda iman wanita kuat.

Jilbab....
Langkahkan kakimu dengan penuh semangat.
Jangan kau kerjakan perbuatan maksiat.
Sampai di dunia dan akhirat.

Kami adalah jilbab.
Jilbab....
Jilbab.....


BY: INDANA ZULFA (XI IPA)

KAWAN.....

Jika Tuhan sedang menggoyah
batang pohon pertemanan kita,
aku harap kau yang kan jadi akarnya.

Selalu menjadi yang terkuat
seperti pohon jati, tapi bukan pohon mahoni.

Aku takut hal serupa terulang lagi.
Mereka meninggalkanku dalam sepi.
Menyisahkan luka dan kepedihan tiada henti.
Karena ini bukan yang pertama aku alami.
Tapi berkali-kali telah ku geluti.

Kawan....
jadilah orang terakhir
yang bisa mengakhiri bahkan mengobati
luka dan kepedihan ini
yang telah lama tak isi oleh seseorang.
Yang benar-benar AKU CARI...
dia adalah DIRIMU, kawanku...


BY: INDANA ZULFA (XI IPA)

THE ONLY ONE....


































DESAH DI UJUNG PISAH

Ya Allah, atas izin-Mu lah dapat ku selesaikan perjalananku.
Maka seluruh jiwa dan raga ini bersyukur pada-Mu....
Hanya saja lidah ini tak mampu menerjemahkannya
ke dalam bahasa terindah.
Hanya melalui sebait kata.

Dan kini tersadar, ku tersadar
Betapa Matahari yang terus berjalan
telah menyeretku ke tepi senja.
Ku tengok jalan yang telah ku lalui
telah jauh..... Sungguh sangat jauh....
Namun jarak tak berkurang
hingga Matahari beranjak pulang.

Tak mustahil memang jika sekeping senyum kan merias senja.
Tapi apakah sebanding dengan apa yang telah dikorbankan di sepanjang jalan?
Aku kemasi hatiku yang tercerai berai.
Serasa bata yang ditinggalkan beratnya.
Tiba-tiba ada suara risih yang merisik
Jantung-jantung pun berdetak seratus kali perdetik
Keringat bagai mata air merintik.
Risih suara itu membimbingku menyebut nama guru-guruku

Guru.................
Kau bakar diriku dalam gairah penyuluh setiap langkah
yang membawaku ke puncak ilmiyah.
Dan mengantarku ke lembah amaliyah hingga tiada jalan yang menyesatkan
dan tiada sesat yang berkarat

Guru................
Belum untukmu ku berikan kebahagiaan
yang melahirkan senyummu secara tulus
terlahirkan oleh mutiara yang akan tetap bercahaya
yang ku lingkarkan di jari manis dunia
sementara seluruh pikiranmu kau berikan padaku
Dan seluruh hasrat ku telah menyita waktumu.

Guru...............
Belum untukmu aku membahagiakan
Atas kebesaranmu dalam kesahajaan
Atas kebijaksanaanmu dalam kesederhanaan
Atas kedisiplinan dalam kesabaran
Atas keteduhanmu dalam senyummu

Guru..............
Memang bukan karena engkau aku ada
Tapi karena engkau aku merasa ada
Dan hanya karena engkau aku ada

Guru.............
Karenamu aku mengenal alif,ba',ta' hingga hadist dhoif
karenamu aku mengenal matematika,informatika hingga etika
karenamu aku mengenal sholat, taubat hingga istimbat
karenamu aku mengenal ilmu ,siapa aku dan masa depan ku
dan masih banyak lagi......
sebanyak huruf yang kutulis dalam buku yang sudah
kubungkus dalam kardus

Guru.............
tapi aku........
aku yang tak tahu diri ini kadang berani mengecilkan
jasa -  jasamu..
bahkan aku yang terlihat di kulitmu
kadang berubah menjadi sengatan matahari
yang menguras habis keringat dan semangatmu......

Guru............
kini di hadapan mu ku akui
aku bersalah padamu................


SINCERELY YOUR'S



LAILATUL MAGHFIROH XI IPS 1 (ELLA CHEN)











Rabu, 15 Mei 2013

SUJUD

Hening.....
Harumnya semerbak angin surgawi dalam sujudku di tepian malam.
Mengharap kilau cahaya-Mu
Ya Robbi.....
Saat nurani menampar
Membawaku ke titik silau
Aku pasrah...
Aku terdiam...
Dosa laksana samudra
Noda laksana pekat malam
Menuntun aku menuju panggilan-Mu
Ya Robbi....
Terhuyung aku bersimpuh
di atas ampunan-Mu....
Dalam sujud malamku.


By: MITA ERVINA (XI IPS 2)

SANTRI

Kelakuan boleh nakal, tapi gak kurang ajar.

Penampilan emang acak-acakan, tapi kami selalu ingat Tuhan.

Otak boleh pas-pasan, tapi bukan berarti gak punya masa depan.

Wajah boleh kritis, tapi kami tetap romantis.

Kami brutal, bukan berati gak punya moral.

Kami orang biasa, selalu berpenampilan sederhana.

Kami sadis, tapi tetap optimis.

Kami setia kawan, hanya saja berontak pada lawan.

Kami bersatu untuk menjadi nomor satu.

Inilah jiwa kami, SANTRI.

ISADA (Ikatan Santri Darun Najah) is the best.



By: MITA ERVINA (XI IPS 2)

Senin, 13 Mei 2013

Sejarah Yayasan Pendidikan Islam Darun Najah

Lembaga pendidikan islam Darun Najah adalah salah satu wadah pendidikan islam modern yang berbasis salafiyah.

Dengan kurikulum menggabungkan ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu umum dalam rangka mencetak generasi yang unggul dan berkualitas sehingga siap menghadapi perubahan zaman di era globalisasi ini.

Lembaga Pendidikan Islam Darun Najah berupaya mengemban Tugas yang Agung dengan menyelenggarakan berbagai program sebagai wujud nyata pengabdian kami kepada masyarakat dan agama/berahlussunnah wal jama’ah di bawah pimpinan KH. Muhammad Khozin Barizi.

Pondok pesantren Darun Najah yang didirikan pada tahun 1995 adalah Lembaga Pendidikan Islam yang mengedepankan pembinaan spiritual dan moral terhadap generasi penerus bangsa, disamping itu juga membekali para santrinya dengan pendidikan formal setingkat SMP dan SMA. Sistem yang ditawarkan oleh pesantren ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, hal ini terbukti dengan banyaknya orang tua yang mempercayakan pendidikan putra putrinya di Pondok Pesantren Darun Najah.

Madrasah Tsanawiyah Darun Najah didirikan sejak tahun 1999 di bawah pimpinan Ibu  Yatik, S.Pd, sampai dengan tahun 2005. Ibu Dra. Mudrifah Sampai Tahun 2006. Dan diteruskan oleh Ibu Nur Saidah, S.Si. sampai dengan sekarang.

Sedangkan Madrasah Aliyah Darun Najah didirikan sejak tahun 2003 yang berada di bawah pimpinan Bapak Drs. H. Soemartono, M.Si sampai tahun 2010 dan diteruskan oleh Ibu Titik Wulansari, S.Pd sampai dengan sekarang.

Minggu, 12 Mei 2013

METAMORFOSIS KEHIDUPAN

Aku mengenalmu tanpa sengaja
Aku berteman dengan mu tanpa ada rencana
Mencoba menjalin sebuah PERTEMANAN
Tanpa ada sketsa dan skenario

Ketahuilah kawan....
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Setiap kehidupan pasti ada cobaan
Setiap cobaan pasti ada hikmah kemanisan

Kau hadir dalam sela ''NAFASKU SECARA BAIK''
Kuharap ketika kau akan ingin lepas dari sela ''NAFASKU JUGA SECARA BAIK''

Andai Tuhan memberi ulat berduri dalam pertemanan kita apa yang kau kan lakukan?
Jika itu aku......
aku akan membiarkannya
memeliharanya
bahkan memberinya ruang untuk dia menetap
karena suatu saat ulat berduri itu akan mengalami METAMORFOSIS KEHIDUPAN
dari ulat menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu
bahkan orang melihatnya akan iri padanya
kuharap jika cobaan mengujimu
anggap saja itu adalah ULAT BERDURI
pemberian Tuhan untukmu
jangan malah lari menghindar
dengan apa yang sudah tercatat di lauhmahfudz_Nya



By: Indah pu3 2coom {Indana Zulfa XI IPA}

Kamis, 09 Mei 2013

Profil MA Darun Najah Sumbersuko

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai MA Darun Najah Sumbersuko, silahkan klik link download di bawah ini:





Rabu, 08 Mei 2013

MA DARUN NAJAH MULAI MENGGELIAT



Kita tak akan hanya puas dengan keadaan, dan hanya bisa berada disatu titik yang membuat kita akan menyudahi segala langkah. Berbagai usaha dan upaya untuk memajukan dunia pendidikan di negeri ini harus terus kita lakukan jika kita ingin negeri kita tetap bisa eksis dibelantara dunia. Siapa bilang kita adalah orang-orang yang terbuang dan dianggap sebelah mata? Jangan salah! Kita selalu berbenah diri untuk hal ini. Program Kerja bukan hanya sekedar isapan jempol semata, tapi Planning yang harus kita kerjakan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi umat. Meskipun aral selalu menghadang tapi dengan keikhlasan yang luar biasa dari seluruh Pendidik di MA Darun Najah dan kegiatan pendidikan yang terus digalakkan oleh seluruh warga MA Darun Najah khususnya ARMADA (Arek MA Darun Najah) akan membumihanguskan aral yang ada didepan mata kita. Keyakinan yang kuat untuk maju dan ingin mengaplikasikan ilmu dimasyarakat adalah tujuan yang tak boleh tidak. Semua harus berbenah, semua harus terus semangat karena ini adalah modal utama kami. Bukti yang paling signifikant adalah adanya DUTA OLIMPIADE yang akan kita berangkatkan pada tanggal 15-16 Mei 2013.. yang akan tergelar di SURABAYA.. untuk mewakili Kabupaten LUMAJANG. Tiga Bidang Study yang akan membawa sebuah keberkahan ilmu dunia dan akherat, Fisika, Biologi dan PAI adalah kemasan apik dari mata pelajaran yang Insya Allah akan membuat MA DARUN NAJAH bisa menorehkan catatan emas untuk kemajuan Pendidikan di MA Darun Najah. Nak.. tak akan ada usaha yang sia-sia jika kau terus berkarya dan berusaha. Basmallah dan Hamdallah akan mengiringi langkahmu menuju pintu kesuksesan Amien.
Darun Najah Mulai mengeliat.. semoga semakin terlihat mengkilat untuk kemaslahatan umat.
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template